Beberapa bulan berlalu, kini perut haechan sudah membesar dan kandungannya telah menginjak usia 9 bulan. Hanya perlu menghitung hari saja anak mereka hadir di dunia.
Pagi ini haechan jalan pagi bersama ibu mertuanya, taeyong. Taeyong beberapa bulan ini tidak pulang kerumahnya dan masih perang dingin dengan jaehyun.
Tangan taeyong dan haechan masing-masing membawa kantong plastik berisikan makanan yang mereka beli.
"Bu, tadi yang jual serabi nenek²nya lucu ya. Manggilnya le le gitu, aku jadi mau adek nanti namanya yang bisa dipanggil le hehe"
"Iya itu neneknya orang jawa deh, kamu sama abang belum kepikiran nama buat adek?", tanya taeyong
"Belum bu, cuma katanya abang udah nyiapin beberapa nama"
Mereka berhenti ditaman komplek, duduk dan menyantap sedikit makanan yang mereka beli tadi.
Taeyong dengan tiba-tiba memeluk haechan, "bubu sayang banget sama kamu chan". Tangannya mengelus perut haechan itu, "halo cucu oma sehat-sehat ya sayang sebentar lagi kita ketemu"
"Aku juga sayang bubu", haechan membalas pelukan taeyong.
Tidak lama kemudian sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepan mereka berdua.
"Bubu, haechan kalian ngapain berhenti disini?", tanya mark
"Ya duduk lah seperti yang kamu liat, sambil makan dikit", jawab ibunya
"Pulang ayo", ajak mark dengan sedikit paksa
"Nanti dulu loh abang, aku mau makan bubur ayam dulu sama bubu. Ya kan bu?"
"Iya itu, sana kamu aja yang pulang"
"Nggak mau, ikut makan deh"
Setelah makan bubur ayam, mereka bertiga pulang kerumah.
Kini mark dan taeyong berada diruang tv untuk menonton berita pagi sedangkan haechan tengah mandi.
"Bu"
"Kenapa bang?"
"Bubu beneran sayang sama haechan kan? Nggak pura-pura", tanya mark tiba-tiba otomatis membuat taeyong memandangnya dengan penuh tanda tanya.
"Maksud abang bubu pura-pura sayang sama haechan? Buat apa bang, haechan jadi mantu bubu udah bertahun-tahun, bubu juga kan yang paling setuju kalau kalian dijodohkan"
"Maaf bu buat pertanyaan itu, tapi kenapa perlakuan bubu ke haechan nggak bisa bubu kasih ke jaemin? Dia menantu bubu juga, istrinya jeno anak bubu"
"Bubu punya luka yang sampai kini belum sembuh, jadi tolong buat ngertiin bubu"
"Bubu bisa cerita sama abang bu"
"Abang, bubu belum siap ngasih tau semuanya. Hati bubu terlalu sakit buat nyeritain semuanya lagi"
"Bubu bisa ceritain semuanya ke abang, abang siap jadi pendengar bubu ......"
Belum selesai mark berbicara, mark dan taeyong mendengar suara teriakan haechan dari atas sana.
Mark lari menuju kamarnya dilantai dua itu, kia terkejut melihat haechan yang tengah kesakitan didepan meja riasnya.
"Sayang, kenapa?", tanya mark panik
"Perut aku sakit", haechan mengatakan kalimat itu dengan suaranya yang bergetar dan air matanya perlahan menetes.
"Cepet bawa haechan ke rumah sakit bang, cepet", perintah taeyong.
______________
Sekitar 20 menit perjalanan kini haechan tengah berada didalam ruangan penanganan.
Wajah mark terlihat sangat panik dan keringatnya bercucuran sangat banyak."Duduk bang, jangan berdiri disitu terus"
"Haechan gimana bu?"
"Tenang bang, tenang. Nggak kenapa-kenapa kok haechannya, percaya sama bubu"
Mark duduk disambing ibunya dan kedua tangannya menggenggam erat tangan ibunya itu.
Ten dan johnny datang bersama ke rumah sakit setelah mark memberi kabar haechan masuk rumah sakit.
"Haechan gimana, mark?", tanya ten yang sama-sama panik
"Nggak tau mom, dokter belum keluar"
Pintu terbuka, seseorang dibalik pintu itu perlahan menampakan dirinya. Belum sempat dokter tersebut bernafas dengan lancar, mark sudah menanyakan beberapa pertanyaan.
"Pak, istri anda sudah waktunya untuk melahirkan. Ibu tidak kenapa-kenapa pak, masih ada waktu juga untuk memeprsiapkan keperluannya", jelas dokter tersebut
"Boleh masuk dok?", tanya mark tergesa-gesa
"Silahkan pak"
Dokter mempersilahkan mark serta keluarga untuk masuk. Mark langsung saja lari ke ranjang haechan hingga haechan yang akan minum itu terkejut dan air di gelas tumpah.
"Mark, pelan-pelan dong!"
"Kamu nggak papa? Ada yang sakit?", mark benar-benar khawatir akan keadaan haechan.
"Apasih kamu, lebay deh. Aku mau minum ish haus tau tapi udah tumpah nih gara-gara kamu liat baju aku basah semua"
Ten meraih gelas ditangan haechan, "Mommy mintain lagi ya air putihnya, tunggu sebentar"
"Abang, kamu tenang dong. Haechan nya aja nggak kenapa-kenapa", tegur taeyong.
Johnny mendekat ketempat putrinya, dipeluk putri kesayangannya itu dan sesekali mencium kepala bayi beruangnya itu.
"Anak daddy sudah besar, sebentar lagi daddy jadi kakek"
"Temenin aku terus ya dad, sampai cucu daddy nanti besar", haechan memeluk johnny
"Anak daddy ada ngerasa sakit ngga?"
"Nggak ada dad, tadi doang perutnya bener-bener sakit banget. Tapi sekarang udah engga, kaki doang pegel"
"Semangat ya anak daddy, semoga kamu sama dedeknya sehat semua. Daddy selalu berdoa buat kalian berdua"
"Love you daddy jo kesayangannya aku"
"Love you too bayi beruang kesayangannya daddy jo"
Dokter datang bersama dua suster untuk membawa haechan keruang persalinan.
"Dok, saya boleh menemani anak saya?", tanya ten
"Boleh bu, silahkan"
"Suaminya boleh kan dok?", sambung mark
"Daddy nya boleh kan dok?", lanjut johnny
"Mertuanya boleh juga kan dok?", lanjut lagi Taeyong
Dokter merasa bingung dengan keluarga ini, "mohon maaf tapi hanya memperbolehkan satu orang saja yang menemani"
"Dok tapi ini cucu pertama saya dok, saya harus lihat dia keluarnya", jawab taeyong
"Saya mau mengabadikan cucu saya lahir dok, saya sudah bawa kamera ini", tunjuk johnny kepada dokter yang memang johnny membawa kamera
"Baik, saya izinkan tapi tolong jangan berisik ya bapak ibu"
_____________________
Aloalo yorobun!!!
Maaf baru bisa lanjut yaaa, terimakasih udah nunggu dan mau baca ceritaku.Have a nice dayyyy! Selamat bermalam minggu
KAMU SEDANG MEMBACA
A Greater Love || MARKHYUCK
Novela Juvenil#GS!!! From: "Gue benci banget sama lo, nggak puas bikin gue menderita karna terpaksa nikah sama lo? Sekarang lo mau ngancurin rencana hidup gue yang mana lagi mark..." -Haechan (18) To: "Maaf udah bikin lo kecewa ya mark, gue nggak bisa jadi istri...