sembilanbelas

558 31 3
                                    

Pagi-pagi buta jungwoo manajer haechan sudah menghampiri kerumah karena ada jadwal hari ini. Pukul enam pagi haechan dan jungwoo sudah pergi, awalnya mark melarang haechan namun haechan menolak bahkan memaki mark karena sudah melarangnya.

Sekarang pukul sebelas siang, sedari tadi haechan bolak-balik kekamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya. Apapun yang haechan makan tidak lama kemudian pasti dikeluarkan.

Haechan lemas, duduk di toilet sembari melihat pantulan dirinya dicermin.
Dia marah, tapi kepada siapa dirinya harus marah? Meski haechan menolak kehamilan ini tapi ia masih memiliki akal untuk tidak membunuh bayi yang kini ada diperutnya itu.

 Dia marah, tapi kepada siapa dirinya harus marah? Meski haechan menolak kehamilan ini tapi ia masih memiliki akal untuk tidak membunuh bayi yang kini ada diperutnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tinggal pulang nggak papa chan?", jungwoo berulang kali mempertanyakan itu ketika sudah sampai dirumah haechan.

"Iya kak nggak papa, aku kecapean aja mungkin.."

"Apa aku panggil mark ya suruh pulang", jungwoo sudah memegang ponselnya namun haechan meraih dan menurunkan tangan jungwoo.

"Nggak usah kak, aku beneran nggak kenapa-kenapa"

"Yaudah deh, aku pulang dulu ya maaf nggak bisa nemenin karena aku ada acara. tapi nanti kalau ada apa-apa hubungin aku ya!"

"Iya kakk, dah kakkk!!!"

Haechan sudah menganggap jungwoo sebagai kakaknya dan sebaliknya jungwoo sudah menganggap haechan seperti adik kandungnya sendiri. Dan haechan tidak pernah mau kalau ada orang yang menganggap jika jungwoo adalah bawahannya haechan.

Saat haechan melangkahkan kaki masuk kedalam dan hendak menutup pintu, ia melihat sebuah mobil masuk kedalam halaman rumahnya.

"Haechan!", panggil wanita paruh baya itu.

"Bubu, kesini nggak bilang dulu"

"Aduhh iya maaf ya, bubu mau kasih sup ayam ini buat mantu bubu sama adek yang didalam perut", taeyong begitu girang saat mengelus perut haechan.

"Halo cucu oma yang cantik atau ganteng deh sedikasihnya yang penting sehat hehe, oma bawa sup ayam nih.. Jangan bikin mamanya mual ya", taeyong terus mengusap perut haechan yang masih rata itu.

"Makasih bu, ayo masuk"

Haechan mempersilahkan ibu mertuanya itu masuk.

"Abang masuk kerja ya chan?"

"Iya bu, abang lagi semangat kerja"

"Kamu rapih banget, mau kemana?"

"Tadi habis ada acara sama kak jungwoo bu, tapi mual terus jadi pulang deh"

 A Greater Love || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang