A Greater Love || MARKHYUCK

tigapuluhtujuh

Jisung tengah merapikan buku pelajaran, ia baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya. Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia keluar kamar menuju ruang tv menghampiri bunda dan ayahnya.

"Sudah selesai jagoan ayah belajarnya?", tanya jeno

"Udang dong ayahh"

"Jie, mau makan sekarang nggak?", jaemin menawari jisung makan

"Bun, aku mau dipanggil kakak. Aku kan udah gede, udah punya adik juga"

Jeno dan jaemin saling pandang, "adik?"

"Chenle kan adik aku, mommy bilang kl chenle itu adiknya kakak jie"

Jaemin dan jeno tertawa bersama, "iyaa-iyaa kakak jie"

Jaemin menunjukan foto yang baru saja haechan upload kepada jeno, jisung pun penasaran.

"Lucu banget ini princess satu", jeno gemas sendiri dengan chenle.

Chenle sangat dekat dengan jeno dan jaemin, dia sering kali pergi kerumah jeno jaemin.

"Chenle cantik ya bun", jisung memuji chenle

"Iyaa, adik nya jie cantik", jawab jaemin.

💐💐💐💐💐

Suara sendok dan garpu terdengar cukup nyaring, pagi ini chenle sarapan dengan raut wajah cemberut.
Haechan memperhatikan anaknya yang pagi ini terlihat tidak semangat, jari haechan mencolek mark dan memberi tahu mark untuk melihat anaknya.

"Anak daddy kenapa kok cemberut? Nasi goreng buatan daddy nggak enak ya kaya buatan mommy?"

Memang pagi ini yang membuat nasi goreng itu mark, haechan bangun cukup siang. Maklumin aja lah ya.. Namanya juga istri yang habis dinas malam.

Chenle menggeleng, "hari ini gyu udah nggak berangkat mommy. Dia udah pergi ke canada, semalam kita video call dia sudah di bandara. Adek nggak mau berangkat sekolah"

Sebenarnya mark lupa memberitahu chenle kalau mereka juga berangkat ke Canada lusa.

"Lusa kita perginya ya sayang, hari ini berangkat sekolah buat yang terkhir. Berangkatnya sama mommy, mau ngurus perpindahan sekolah kamu"

"Nggak mau mommy, aku nggak mau berangkat", chenle tetap tidak mau berangkat

"Emangnya adek nggak mau ketemu temen-temen yang lain sebelum pindah? Bilang thank you juga ke miss, sama ibu kantin, bapak satpam yang selalu nemenin adek kalau nunggu pak mamat jemput", haechan terus memberi pengertian

"Iya mommy, aku berangkat", jawab chenle

Mark sungguh kagum kepada haechan, dia tidak pernah mendengar haechan marah atau berbicara dengan nada tinggi kepada chenle. Dan chenle pun tidak pernah mengadu kalau mommy nya itu memarahinya  itu artinya ada ataupun tidak adanya mark, haechan selalu bersikap lembut saat berbicara dengan anaknya.

-

Haechan menggandeng chenle di koridor sekolah, chenle jalan lurus menuju ruang kelasnya sedangkan haechan berbelok kiri menuju ruang guru.

Didalam kelas, chenle langsung berpamitan kepada teman-temannya kalau ia akan pindah ke Canada bersama gyu. Tidak lupa juga ia berpamitan dengan miss Dina yang sedang mengisi pelajaran di kelasnya.