dua

1.5K 53 0
                                        

Keempat anggota jung sudah berada diruang keluarga keluarga seo. Ia semua sedang menunggu haechan yang masih ada didalam kamarnya itu. Karena merasa lama dan tidak enak dengan keluarga jung, chitta menyusul haechan ke kamarnya.

"Bang, lo yakin mau terusin ini? Lo bahkan nggak kenal sama haechan, gimana bisa lo nikah sama orang yang lo nggak kenal", jeno adik dari mark jung itu terus mempertanyakan itu sedari tadi. Ia sangat menyayangi abangnya itu, abangnya yang selalu ada disamping jeno saat kedua orang tuanya sibuk bekerja. Meski usia mereka hanya selisih tiga tahun, tapi jeno akan menjadi bayi jika berhadapan dengan mark.

"Iya jen abang yakin sama satu hal lagi, ada sesuatu yang nggak bisa abang ceritain sama kamu sekarang. Terlepas ini karena kakek, Intinya abang udah bener-bener yakin sama keputusan abang. Kamu cukup doain yang baik-baik aja"

"Kalau ternyata nanti haechan jahat gimana bang, nanti nggak ngebolehin ketemu lo lagi ..."

Mark tertawa kecil, "jen dengerin abang, haechan bukan orang yang seperti itu. Pegang omongan abang ya, kamu masih bisa cerita semuanya sama abang tapi memang keadaannya mungkin nanti sedikit berubah karena abang sudah punya istri"

Jeno berbalik badan dan memainkan tali tas bubunya itu, sudah dipastian jeno ngambek. Entahlah meski usianya sekarang sudah 23 tahun tetap saja kebiasaan suka ngambeknya itu tidak pernah hilang.

Tidak lama kemudian haechan turun dari lantai dua digandeng oleh chitta. Mark menatap haechan dengan tatapan kagum, matanya hampir tidak berkedip sampai jeno menoel tangan kanannya. Taeyong yang menyadari anak bungsunya itu sudah mulai jail menegur jeno.

"Jeno, ngapain noel-noel gitu sama abang? Jangan bikin keributan ya, ini dirumah orang"

"Abang liatin cewe itu terus bu, kenapa ngga liatin aku aja"

"Jeno, cewe itu punya nama ya namanya haechan. Dia calon kakak ipar kamu, hormati dia seperti kamu menghormati abang mark. Dan satu lagi, abang sudah mau melamar anak orang. Abang mungkin masih bisa diajak main-main sama kamu tapi ingat situasi ya, nggak dalam situasi seperti ini. Faham jung jeno?"

"Hmmmm", jeno sungguh merasa badmood.

Haechan duduk tepat dihadapan mark. Haechan menyadari kalau sedari ia turun dari tangga mata mark fokus memperhatikan dirinya.

"Haechan, cantik sekali kamu sayang. Gimana nyaman nggak dress nya? Nggak kekecilan atau kebesaran kan?", tanya taeyong.

"Nyaman kok tante, terimakasih", haechan sedikit memberi hormat.

"Kok tante sih, panggil bubu ya"

"Iya bu", haechan tersenyum.

Johnny melihat haechan tersenyum bahagia, anak gadisnya ini terlihat sangat santai dan tidak gerogi. Tidak seperti gadis lainnya yang mungkin kebanyakan dari mereka akan sedikit gerogi jika ada acara pertemuan kedua keluarga untuk membahas pernikahan.

Johnny tidak tahu saja apa alasan haechan tidak terlihat gerogi malam ini, dalam diri haechan masih menolak keras perjodohan ini. Ia memutuskan untuk mengikuti alur saja, jika ia tidak bisa membuat batal perjodohan gila ini maka ia akan membuat mark untuk memutuskan sendiri kepergiannya.

"Jadi gini haechan sebelumnya perkenalkan saya jung jaehyun ayah dari mark, mungkin kamu sudah tahu apa tujuan kita semua datang dan berkumpul disini. to the point saja ya.. Saya mewakili anak sulung saya, bagaimana haechan apa kamu mau menerima mark untuk menjadi suami kamu?"

Haechan tanpa berfikir lebih lama lagi langsung mengangguk, "iya"

"Syukurlah.. Kita langsung tentukan untuk pernikahannya saja bagaimana?" Usul taeyong

 A Greater Love || MARKHYUCK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang