Harusnya kemarin bab ini udah update, tapi ga kesave shibal👺
Jangan lupa vote, komen & follow
--------------------Pagi buta, Soobin meminta Sunghoon untuk membangunkan para tamu yang menginap secara gratis itu
Setelahnya, Soobin bergegas ke dapur untuk membuatkan sarapan nasi goreng telur acar dan teh panas
Karna kamar hanya ada dua yang tersisa, mereka memutuskan untuk tidur bertiga
Yeonjun bersama Heeseung dan Doyoung, sedangkan Chenle bersama dengan Jisung dan Beomgyu
Salah merundi teman sekamar, Chenle Jisung juga Beomgyu tidur di jam dua pagi hanya karena bermain game dan mendebatkan teori tak penting seperti 'pantat ada satu atau dua?' Yang mengakibatkan berisiknya suara mereka terdengar jelas oleh kamar yang ditiduri oleh Yeonjun Heeseung dan Doyoung
Tapi mereka memilih bodo amat dan berusaha tidur dengan suara rusuhSunghoon membangunkan Kamar yang berhasil tertidur dengan keadaan rusuh terlebih dahulu
Ia membangunkan dengan penuh hati hati. Bisa saja jika mereka merasa terganggu bisa bisa Sunghoon dijulidin tanpa bersalah
"Bang Bangun, Sarapan" Ucap Sunghoon menggoyangkan tubuh Yeonjun. Posisi tidur Yeonjun di ranjang adalah yang paling dekat jaraknya, itu sebabnya Sunghoon membangunkan Yeonjun terlebih dahulu sebelum yang lebih jauh
Yeonjun bangun dengan semangat langsung menggosok giginya
Doa yang semalam ia panjatkan terkabul, yakni ingin sarapan bersama SoobinDia langsung menuju ke lantai bawah bertujuan untuk ke dapur
Sesampainya di dapur, Yeonjun melihat jelas pemandangan indah Soobin yang tengah memakai apron putih membuatnya semakin terlihat cantik dan lucu. Dengan segera Yeonjun memotret Soobin dari belakang yang bisa disebut juga dengan kegiatan 'paparazi'
Setelah dapat potretannya, Yeonjun mendekati Soobin niat ingin membantu juga mencoba pdkt
"Ada yang bisa dibantu?" Tanya Yeonjun bermaksud modus agar bisa berduaan dengan Soobin
"Eh, kakak udah bangun?" Soobin tentu kaget dengan kedatangan Yeonjun yang secara tiba tiba menawarkan diri untuk membantu
"Kalo mau, boleh tolong gorengin telur? Pancinya ada disana" tunjuk Soobin kearah tempat penyimpanan alat masak
Yeonjun langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh Soobin dengan mengambil panci sebagai alat utama, garam untuk bumbu dan mangkok serta garpu untuk mengocok telur
"Mau buat berapa telur?" Modus Yeonjun, padahal pastinya jumlah telur akan disesuakian dengan jumlah kepala mereka yang akan ikut sarapan pagi ini
"Delapan, pas-in sama jumlah kita aja" Yeonjun salah tingkah sendiri mendengar kata 'kita' yang diucapkan oleh Soobin
Sebenarnya Yeonjun malas untuk membuat delapan telur sekaligus, tapi jika Soobin yang menyuruhnya, dia rela membuatkan seratus telur sekaligus
Dan akhirnya obrolan mereka lenyap, hanya ada suara makanan yang sedang digoreng
Sudah berlalu dua menit tanpa obrolan, Yeonjun daritadi tentu memikirkan topik yang menurutnya mungkin tidak membuat suasana cringe seperti ini
"Soobin" hanya menyebut namanya, Yeonjun sudah tersenyum seperti orang gila
"Iya kak?" Tengok Soobin merasa dipanggil oleh seseorang yang berada tak jauh disampingnya
"Maaf kalau lancang, tapi usiamu berapa sekarang?" Pertanyaan basic yang dikeluarkan Yeonjun. Yang penting bisa ngobrol mah gapapa freak dikit, siapa tau ntar makin akrab ngobrolnya, kira kira begitulah pemikirannya
"Dua puluh tiga tahun" Jawab Soobin to the point membuat Yeonjun kecewa, Soobin gaada niatan basa basi gitu? Kaya nanyain balik umurnya atau gimana
"Gausah panggil kakak kalo gitu, kita seumuran. Tapi senyaman kamu aja sih" sokab Yeonjun yang hanya dianggukan oleh Soobin
Soobin memang lebih enakan memanggil orang asing dengan panggilan 'kakak' walaupun seumuran juga
Diam, sampai akhirnya Soobin memulai topik yang membuat Yeonjun senang sendiri
"Kak, yang aku udah selesai. Kakak mau dibantu ga?" Ucap Soobin mendekatkan diri kearah Yeonjun membuat diri Yeonjun merasa gila
Soobin melihat terlebih dahulu cara Yeonjun menggoreng telur dadar itu
"Ga gitu kak ngebalikkinnya, telurnya bakalan berpotensi tinggi buat jatuh dari panci" Soobin tanpa izin langsung saja memegang tangan Yeonjun dan memandunya untuk membalikkan telur dengan lebih sempurna
Yeonjun malu karena dirinya tak becus menggoreng telur, tapi tidak apa karena itu Soobin bisa memegang tangannya
Yeonjun mati matian menahan senyum, dia bisa saja salto saat ini. Tapi nanti saja kalo udah di kamarnya sendiri
"Telurnya udah berapa yang dibuat?" Tanya Soobin sekali lagi
Yeonjun menjawab pertanyaan Soobon hanya dengan lima jari yang dikeluarkan, dia tak sanggup berbicara saat ini. Takut kelepasan berteriak
"Yaudah tiga lagi kita buat bareng aja, sekalian mengasah skill kakak buat masak telur juga" dan akhirnya Soobin makin mendekatkan dirinya yang membuat tubuh samping kanannya menempel dengan tubuh samping kiri Yeonjun
Mulai saat ini, Yeonjun memilih telur dadar sebagai makanan favoritnya
Hanya karena telur, tangan Yeonjun bisa dipegang lama oleh Soobin. Dirinya juga bersyukur memiliki teman teman yang kebo dan lama untuk mengumpulkan nyawa mereka, Yeonjun jadi memiliki lebih banyak waktu untuk masak berdua bersama Soobin
Padahal mah daritadi Chenle sedang memerhatikan pergerakkan mereka berdua di dapur
Chenle akan mengabadikan momen ini, dia memotret pemandangan Yeonjun dan Soobin yang sedang menempelkan diri satu sama lain
Dia akan mengirimkan hasil fotonya ke Yeonjun, siapa tau dapat gaji tambahan dari atasannya
Setelah itu, Chenle menuju jarak yang lebih dekat dengan mereka berdua
"Anjay ngedate di dapur" Goda Chenle yang hanya ditatap sinis oleh Yeonjun
Soobin yang merasa semakin tidak nyaman akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kegiatannya itu
"Kak, sisanya biar aku aja yang goreng, makasih ya udah mau ngebantu" ujar Soobin dengan senyuman manisnya yang hanya dibalas anggukan dan senyum balik oleh Yeonjun
Jujur saja pagi ini Soobin terlihat sangat lucu, siapapun pasti tidak akan menyangka jika mengetahui fakta bahwa Soobin lah pelaku pencurian yang sudah sebulan lebih dicari cari
Akhirnya Yeonjun pergi dari dapur bersama Chenle
Soobin merasa lega, sebenarnya ia tak nyaman bersama Yeonjun tadi
Soobin juga menyadari jika Yeonjun tertarik dengan dirinya, dia berniat membuat Yeonjun agar semakin jatuh hati kedalam dirinya
Dengan begitu dia akan susah dicurigai, apalagi yang sedang terperangkap dalam jebakkannya adalah kepala polisi. Soobin rela melakukan pendekatan diri ke Yeonjun hanya agar mereka, para polisi semakin sulit dalam permainan yang telah dibuat oleh Soobin
-
"Bangsat, gue lagi berdua sama Soobin malah diganggu" decih Yeonjun kesal karena kehadiran Chenle secara tiba tiba di dapur tadi
Ingin rasanya Yeonjun menampar pipi Chenle kuat
"Harusnya sih gue dapet terima kasih karna udah fotoin kalian berdua" Chenle menyombongkan diri membuat ekspresi Yeonjun yang tampak kesal seketika menjadi senang
"Yaudah, nanti jangan lupa kirimin" Tampak Yeonjun sekarang seperti orang baik yang tidak mempunyai dosa apapun
Padahal mah tadi Yeonjun berniat akan menyimpan dendam pada Chenle
--------------------
Tbc.
Jadi, Ini book aku yang kesekian sebenarnya
Tapi karena di book sebelum sebelumnya, idenya tiba tiba ilang gitu aja + males ngetik:'IDoain aja sih, semoga book ini bisa selesai ampe akhir🤏
Jangan lupa vote!
🐾

KAMU SEDANG MEMBACA
Different -yeonbin
Romance"Different eyes is make a different thinks, tapi dengan perbedaan kita bisa saling melengkapi" Perlawanan tidak diinginkan yang terjadi karena adanya suatu masalah pribadi Soobin dan Yeonjun adalah teman akrab semasa sekolah dasar yang mempunyai imp...