37

452 23 1
                                    

Happy reading

.

.

.


"Yibo, setelah pulang dari rumah sakit.. ada yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua.

Setelah mengatakan itu, xuan lu pergi dari ruangan itu. Memberikan tanda tanya besar bagi Wang Yibo.

Bagaimana tidak? Yang biasanya xuan lu selalu menempel pada nya bagaikan lintah, tiba-tiba abai pada nya

Bahkan ia tidak menanyakan tentang keadaan nya. Tidak-tidak! Xuan lu saja tidak menatapnya sama sekali

Ada apa sebenarnya? Apa Zhan Ge yang menggertak nya, hingga xuan lu tiba-tiba menjauh dari nya?

Jika memang seperti itu, Yibo senang karena tidak ada yang menganggu nya lagi dengan Zhan Ge nya

Tapi jika dipikir-pikir lagi. Xuan lu kasihan juga, bagaimana pun ia adalah istri nya. Ia juga yang merawatnya waktu Yibo jatuh sakit.

Sibuk dengan pikiran nya, Yibo tidak sadar jika sepasang mata tajam itu memperhatikannya sedari tadi.

Zhan mengusap pipi Yibo pelan, membuat sang empu sedikit tersentak

"Zhan Ge"

"Kau jahat! Jelas-jelas Gege yang ada di hadapan mu. Tapi kau malah memikirkan orang lain" Zhan mengerucutkan bibirnya

"Aku, tidak Zhan Ge.. aku hanya.. apa Gege mengertak xuan lu?"

"Apa? Aku?" Zhan menunjuk diri nya sendiri. Yibo pun mengangguk

"Bagaimana Gege mengertak seorang wanita. Dengar bo di, Gege ini lelaki baik. Gege tidak akan menindas wanita lemah"

"Tapi xuan lu bukanlah wanita lemah, dia pernah mengendong ku-ups!" Yibo buru-buru menutup mulutnya

"Dia mengendong mu?" Zhan menyipitkan matanya

"Bukan, maksudnya- hanya memapah ku. Mana kuat wanita lemah seperti dia mengendong ku" ujar Yibo dan untung nya Zhan percaya.


'cleck'



Pintu terbuka, dan nampak lah sepasang pasutri yang kemudian menghampiri kedua nya.

"Yibo.. bagaimana dengan kondisi mu?" Tanya Weilong

"Hm, aku baik-baik saja pah"

Yibo merasa, tangan nya di pegang erat oleh seseorang. Ia segera menoleh dan melihat itu adalah Dilraba, mamah nya.

"Yibo.. apa selama ini kau bahagia?"

Yibo mengerutkan keningnya, saat pertanyaan itu tiba-tiba dilontarkan oleh sang mamah

"Kenapa mamah bertanya seperti itu?"

"Mamah ingin kau jawab dengan jujur"

Yibo mengelus tangan sang mamah, lalu tersenyum

"Jika mamah bahagia, aku pun turut bahagia"

"Mamah tau, kau berbohong" perkataan dilraba tepat mengenai hati Yibo

Ya, mamah nya benar.. selama ini ia tidak bahagia

Yibo selalu hidup dengan tuntutan, yang penuh dengan paksaan

Yibo tidak bisa menjalani hidup nya dengan sesuai keinginan nya

Karena ia tahu, sejak diri nya memegang perusahaan. Disitulah akhir dari kehidupan nya yang bebas sirna.


[Sacrifice Zhanyi✓ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang