Hari ini Lilis akhirnya pulang ke rumah setelah dirawat selama 5 hari di Rumah sakit.
Aslinya masih harus dirawat 2 hari lagi gengs, tapi dia maksa balik soalnya digentayangin sama pocong terus katanya. Yah Bunda sih gak bisa nolak lagi, anaknya udah nangis kejer pas bangun tidur. Mana tega.
"Kok balik?" -tanya Wiwin begitu sampe dikamar Lilis.
"Doain mati?"
"Gak gitu goblok!" -sungut Wiwin.
Ni otak Lilis kebanyakan kerendem cairan infus jadi rusak.
"Bukannya masih harus dirawat 2 hari lagi ya?" -tanya Seli.
"Iya, tapi gue gak betah disana."
Hari ini, Seli sama Wiwin datang niat jenguk Lilis. Mereka bawain Lilis kolak sama Buah seger.
Lilis sih seneng aja dijenguk temennya gini, mana bawa makanan lagi. Siapa sih yang nolak?
Tapi semenjak sampe rumah, hati Lilis merasa gelisah terus. Dia jadi inget kejadian dia ribut sama Eha didepan rumah beberapa hari yang lalu.
Selama 5 hari juga Eha gaada muncul didepannya, sekedar chat bilang cepet sembuh pun gaada.
Lilis ga berharap Eha buat minta maaf, dia cuma mau tau keadaan cewe itu sekarang. Karna Lilis tau Eha juga ga baik baik aja saat itu.
Btw basway, semenjak masuk Rumah sakit Lilis jadi terbiasa dengan keberadaan Om Edgar. Laki-laki itu kadang nemenin Lilis yang sering ditinggal Emaknya kerja.
Contohnya sekarang.
"Kalo butuh sesuatu panggil Om aja ya, Om ada dibawah sama Bunda kamu," -ucap Om Edgar lantas pamit keluar kamar meninggalkan Lilis dan kedua temannya.
Seli sama Wiwin tentu kaget liat Laki-laki yang rupanya Bapaknya Eha ini ada dirumah Lilis. Mana keliatan akur banget lagi mereka.
"Lo udah nerima Om Edgar?" -tanya Wiwin.
"Engga."
"Terus kok lu berdua jadi deket?"
"Entah, manusiawi kali. Dia baik, ya gue baikin lah."
"Bukannya gara-gara Om Edgar juga lo jadi tengkar sama Teh Eha?" -tanya Seli.
"Iya."
"Terus?"
"Dia bilang mau nebus kesalahan Teh Eha dengan bayarin biaya Rumah sakit gue dan ngurusin gue selama disana," -jelas Lilis.
"Dan lo terima?" -tanya Wiwin.
"Dia maksa," -ucap Lilis pelan.
Wiwin ngehela nafas pasrah denger ucapan Lilis begitupun Seli. Mereka kalau ada diposisi Lilis juga gak bisa apa-apa. Diam dan pasrah udah jadi keputusan yang tepat saat itu.
"Teh Eha gimana kabarnya?" -tanya Lilis.
"Gue udah jarang ketemu sama dia, lo gimana Win?" -tanya Seli nyenggol pinggang Wiwin rada kenceng bikin cewe itu kesentak kaget.
"Ish!" -sungut Wiwin gak terima.
"Lo ketemu Teh Eha gak beberapa hari ini?" -tanya Seli mengulang pertanyaanya.
"Liat kemarin."
"Dimana?" -kali ini Lilis yang tanya.
"Dirumah Teh Yeni. Dia nangis kejer."
"..."
"Dia bilang kalo Emaknya juga ternyata punya cowo."
"Wtf?!"