CEO DINGIN ITU SUAMIKU

1.freen

CERITA INI HANYA SEBATAS GABUTT SEMATA, GAK TAU BAKAL LANJUT APA ENGGA. BANYAK YANG MINTA LANJUT AUTHOR BAKAL USAHAIN LANJUT.

VOTE

TYPO BERTEBARAN

Hari ini adalah hari bahagia ku. Mengapa?. Sebentar lagi aku akan magang di perusahaan ArmstrongCom perusahaan yang termasuk perusahaan terbesar di thailand maupun di dunia, dan yang menjadi CEO nya adalah Rebecca Patricia Armstrong, wanita berdarah dingin yang semua orang takuti, namun aku mengetahui rahasia dari seorang Rebecca.

Sekarang aku tengah berjalan masuk ke gedung tinggi , Yang konon orang bilang adalah gedung kematian, Karna meskipun cuaca dengan panas, karyawan di kantor itu akan merasakan dingin

Setelah masuk aku di sambut dengan seniorku, Dia terlihat cantik. M-maksudku bukan memuji ataupun menyukainya, Aku cuman sebatas kagum, Itu saja, hufft.. hampir saja

"Hai, kau anak magang dari kampus rangsit university bukan?" Aku mengangguk sopan.

"Baiklah, Mari ikut aku, Aku akan mengajak mu berkeliling agar kamu tidak tersesat di gedung ini, mari!" Aku tersenyum dan mengangguk lagi

"Sebelumnya.. Siapa namamu?" Tanyanya

"Freen" jawabku singkat dia terlihat mengangguk dan tersenyum.

"Baiklah, perkenalkan aku orn, Senang bertemu dengan mu, Semoga kita bisa berteman baik, Freen."

"Ya, Orn"

Setelah berkeliling akhirnya kita sampai di sebuah ruangan yang terlihat mencekam, dan membuat ku merasa dingin, dinginnya hingga ke saraf saraf otakku.

"Dan ini adalah ruangan neraka, Dia ruangan nona boss, Jika kamu di panggil masuk ke ruangan ini artinya... Kamu berbuat salah, apa lagi"

Ya, Dia tengah melakukan sebuah lelucon yang tidak lucu.

"Hehe, Nona Rebecca Patricia Armstrong, Dia adalah orang yang sama sekali jarang tersenyum! Jika dia tersenyum padamu, maka habis lah riwayat mu! Itu tandanya akan ada mala petaka!"

Tak.. tak.. tak..

Suara langkah kaki seseorang menggunakan heels mendekat, aku melirik orn yang terlihat mematung dengan wajah berkeringat, lalu aku menoleh kearah suara

DEG

Aku juga tidak kalah terkejut, jantung ku rasanya berhenti sedetik, bagaimana tidak? Dia adalah Rebecca nona boss yang berdarah dingin, dia melihat kita dengan tangan bersilang di dada, kacamata hitam yang menutupi kedua bola matanya tapi di balik kacamata itu, kami dapat merasakan nona boss sedang menatap tajam kearah kami, dia sama sekali tidak tersenyum, style nya terbilang keren dan menawan

"Apa yang kalian lakukan di depan ruanganku?" Kami berdua membisu, orn hanya diam menunduk tak berani menatap nona boss sedangkan aku juga ikut menunduk bukan karena takut dengan tatapannya tapi aku takut jantung ku akan berhenti berdetak.

"Jawab."

"A-aku H-hanya mengajak anak magang ini berkeliling nona boss agar dia tidak tersesat, A-aku.. A-aku juga memberi tahu kalau ruangan ini adalah ruangan nona boss" ucap orn dengan nada terbata bata, bahkan aku melirik dia sudah di banjiri dengan keringat dingin

"Dia anak magang itu?"

"I-iya nona boss.." aku melirik melihat nona boss sedang menatap ku, wlaupun dia memakai kacamata hitam, aku tahu dia sedang menatapku tampa ekspresi, aku segera menundukkan wajahku kembali

Namun ada sesuatu yang menarik perhatian ku, jari jempolnya terlihat sedikit bengkak dan kemerahan, itu membuat ku tersenyum sampul

"Kembali bekerja, dan minggir kalian menghalangi jalanku masuk." Kami segera mengangguk dan memberikan jalan untuk nona boss