29. TERLAMBAT?

1.6K 215 44
                                    


"Jika aku tahu hasilnya akan seperti ini, untuk apa aku bertahan? lebih baik aku menyerahkan diriku pada tuhan, kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika aku tahu hasilnya akan seperti ini, untuk apa aku bertahan? lebih baik aku menyerahkan diriku pada tuhan, kala itu."
-Becky Armstrong

-

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

FREEN pOv

hari ini harusnya menjadi hari bahagia ku, hari yang semua orang tunggu, namun entah kenapa, aku merasa aku tidak ingin pernikahan ini terjadi.


ya, hari ini adalah hari pernikahan ku, hari yang mungkin membuat ku bahagia, namun aku tak merasakan bahagia sepeserpun, dan sekarang aku tengah di pakaikan gaun oleh perias pengantin ku

pagi ini aku sama sekali tak pernah tersenyum, alyen marah padaku, sejak kejadian kemarin hingga hari ini, entah kenapa alyen menjauhi ku, saat aku mendekatinya, dia selalu menghindar dengan wajah ketakutannya

sedih? tentu, alyen yang bisa membuat ku tersenyum bahagia sekarang menghindari ku, aku melihat ada luka di jari jemarinya, saat aku bertanya, dia malah lari, aku bertanya pada davikah, namun dia hanya diam tak menjawab ku, ada apa yang terjadi sebenarnya?

semalaman aku terus menangis, menangis dan terus menangis, harusnya ini menjadi hari bahagia ku.


dalam waktu 2 jam lagi, aku telah resmi menjadi istri seseorang, seseorang yang sama sekali tak aku kenal, seseorang yang sama sekali tidak membuat ku merasakan kenyamanan, mereka mengatakan, bahwa akulah yang menginginkan pernikahan ini, tapi kenapa aku sama sekali tidak merasa nyaman dengan kehadirannya?


beberapa saat yang lalu, sakit di kepalaku kambuh, saat aku lagi lagi melihat sekelebat bayangan hitam di pikiran ku, jelas di ingatan ku, bahwa aku sedang memakai baju pengantin sama seperti ini dengan seorang.. wanita? entah, tapi aku jelas melihat seseorang yang memakai gaun sama sepertiku, namun wajahnya tidak terlihat.



"sayang, kau baik baik saja?" suara lembut tiba tiba mengagetkanku, aku melihat ke arah cermin yang ada di depanku, melihat dari pantulan, bahwa pemilik suara itu adalah ibuku

"aku baik baik saja bu.." jawabku seadanya, ibu lagi lagi memperlihatkan wajah sendu, itulah ekspresi yang sering kali aku lihat di wajah ibu, jika memang ini adalah hari yang aku tunggu tunggu, seharusnya ibu memunculkan wajah senangnya, namun eskpresi ibu, sama seperti ku


hanya ayah, paman sam dan mario yang terlihat bahagia dengan pernikahan ini.


"keluarkan senyuman mu sayang" ucap ibu tersenyum sedih sambil mengelus kepalaku, aku yakin mereka menyembunyikan sesuatu dari ku, yatuhan, kumohon berikan jalan untukku, kembalikan ingatan ku, kumohon.


"ya bu, akan ku usahakan, apa mario sudah tiba?"

"belum sayang"


"ibu, kenapa ayen belum datang juga? apa dia kecewa padaku" saat aku mengatakan itu, aku jelas melihat bola mata ibuku mulai berkaca kaca, acara pernikahan ku di langsungkan di sebuah gedung yang sudah ayahku sewa, aku telah berada di sini saat pukul 4 pagi, sedari tadi, aku menunggu kedatangan adikku, kenapa dia belum juga tiba?

CEO DINGIN ITU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang