Chapter 10 - Membantu Kiana Belajar [Part 2]

33 7 0
                                    


* * *

Kiana, Kazuya, dan Bronya sudah memutuskan akan menyelamatkan Kallen dari hukuman eksekusinya. Namun karena mereka saat ini berada di wilayah data rahasia, sehingga Bronya mengatakan kalau mereka tidak mempunyai persenjataan apapun karena belum bisa meretas sejauh itu. Meskipun begitu, Kiana tetap keras kepala ingin menyelamatkan Kallen, sehingga Bronya pun membuatkan rencana untuk mereka.

Saat ini, Kiana dan Kazuya sedang bersiap diatas menara yang ada didekat tempat eksekusi sesuai dengan rencana Bronya. Sedangkan untuk Bronya sendiri berada disuatu tempat dan sedang membuat bom.

"Kiana, masih ingat dengan rencananya kan?" Tanya Kazuya.

"Tentu saja aku masih ingat! Kita menunggu Bronya mengalihkan perhatian dengan ledakan, lalu kita akan mengalahkan para penjaga disana, dan terakhir pergi membawa Nona Kallen pergi."

"Aku bingung kenapa kamu tidak bisa menggunakan otakmu seperti sekarang ketika ujian..."

"B-Berisik, waktu aku hanya tidak serius itu saja!"

"Baik baik, dimengerti nona jenius."

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Kallen beserta para penjaga yang akan mengeksekusinya tiba. Namun sepertinya bukan hanya Kiana saja yang memprotes eksekusi ini, melainkan para warga yang sudah mengenal kehebatan Kallen juga dibuat kebingungan dan menentang eksekusi ini. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena apabila mereka melawan, mereka juga akan mendapatkan hukuman dari para penjaga.

Ketika proses eksekusi akan dimulai, belum ada tanda-tanda dari Bronya. Hal ini membuat Kiana sedikit panik dan ingin langsung menerjang sendirian. Tetapi Kazuya menghentikan Kiana dan menyuruhnya untuk percaya kepada Bronya.

*BOOM!!!*

Tiba-tiba sebuah ledakan terjadi tidak jauh dari tempat eksekusi. Akibat dari ledakan itu, orang-orang yang berada disekitar mulai menjadi panik dan berlari melindungi diri mereka. Sementara Kiana dan Kazuya yang melihat kekacauan itu, langsung melompat turun dan menghajar para penjaga yang ada disana dengan mudahnya, menyisahkan sang pemimpin yang dipanggil Sir Arthur sendirian. Bahkan Kallen sendiri terkejut dengan aksi yang dilakukan Kiana dan Kazuya.

Ketika Kiana dan Kazuya bersiap untuk bertarung melawan Sir Arthur, tiba-tiba Sir Arthur menunjuk ke arah gang yang ada di bilakang panggung eksekusi dan menyuruh Kiana dan Kazuya membawa Kallen pergi lewat sana. Kiana dan Kazuya sendiri terkejut karena ternyata Sir Arthur juga tidak ingin Kallen yang merupakan muridnya itu dieksekusi. Kiana dan Kazuya pun menuruti perintah Sir Arthur dan melepaskan tali yang mengikat leher Kallen sebelum kemudian Kazuya menggendong Kallen seperti seorang putri, lalu pergi lari meninggalkan pangung eksekusi.

"Umm... Aku tau ini sedikit mengejutkan, tapi kurasa aku harus memperkenalkan diri terlebih dahulu ya. Namaku Kazuya, teman si bodoh itu. Senang bertemu dengan anda Nona Kallen!"

"B-Begitu ya... senang juga berkenalan denganmu..."

"Siapa yang kamu panggil bodoh! Dasar Kazuya bodoh!" Protes Kiana.

Mendengar dirinya disebut bodoh, Kiana tidak terima dan mulai memarahi Kazuya. Namun Kazuya hanya merespon dengan tertawa saja. Sementara itu, Kallen yang melihat keakraban Kiana dan Kazuya hanya tersenyum seakan teringat dengan sosok pria berambut biru tua panjang yang juga selalu bertengkar dengannya.

*BOOM!!!*

"RARGH!!!"

Belum jauh mereka bertiga melarikan diri, tiba-tiba sebuah ledakan lain terjadi dan diiringi dengan munculnya gerombolan monster hitam mengerikan yang tidak lain adalah para Honkai Beast.

Honkai Impact 3rd : Bulan dan Bintang yang BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang