****
Tepuk tangan hanya itu yang bisa oab lakukan setelah dirinya melihat gun dan beberapa bodyguard nya..oab juga tidak ada pilihan lain kecuali membiarkan off berjalan mendekat pada gun sebab oab tahu apa yang akan terjadi jika dia menahan off seperti ini.dan ya oab juga Merasa di untungkan karena adanya off akan membuat gun tidak bisa melakukan hal yang kejam.
"Pergilah nong,phi mu sudah datang"
"Kamu akan segera tahu"lanjut oab membisikkan di telinga off
Tangan mengepal saat tahu apa yang oab lakukan namun disisi lain dirinya tidak ingin membuat off takut,namun rasanya gun ingin menghabisi oab secara langsung namun karena ada off gun harus menahan kemarahannya itu.
"Menjauh dari nya"ucap gun
"Aku tidak melakukan apa-apa"balas oab
"Sayang kemarilah,phi datang"ucap gun lembut dan jangan lupakan senyuman maut nya berubah
"Ayo sayang"lanjut gun
"Lihat saja ,dia akan kembali padaku"gumam oab menatap kepergian mereka
"Jangan senang dulu,,ini belum selesai"ucap gun dalam hati sambil menatap tajam oab
.
.Gun menatap tajam oab setelah off sampai di pelukannya.
Dengan langkah pelan gun mulai mengiring off menjauh dari pelabuhan itu.Di Van pun tidak ada pembicaraan antar keduanya namun off menenggelamkan wajahnya di dada gun,,pikiran off tengah tidak baik saat ini namun bukan berarti off mau meninggalkan gun seperti apa yang dikatakan oab padanya .
"Kenapa?apa kau rindu"
"Hem"
"Phi juga merindukanmu sayang,emuachhhh"
Off semakin mengeratkan pelukannya pada gun,
Tak lama keduanya sudah tiba dikediaman gun dan off langsung di bawa gun ke kamar guna untuk membuatnya istirahat.
Cup
"Phi tidak mau ikut?"tanya off setelah gun mengecup nya"Jangan menggoda ku sayang,,,"
"Jadi phi tidak mau?"
"Maaf,,,tapi phi ada urusan ok tapi phi janji akan datang menemui mu setelah urusan phi selesai ok"
Off mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban gun.membuat gun tersenyum lalu melumat singkat bibir tipis itu.
"Emuachhhh,,,phi akan cepat ok"
"Hem,baik phi"balas off