Off tidak tahu harus apa ,yang hanya off lakukan saat ini hanyalah menangis sambil memeluk lututnya dan memikirkan apa yang sudah dilakukan ayahnya, lagipula off tidak tahu harus berbuat apa bahkan sekalipun off ingin melawan dirinya tetap saja tidak bisa berbuat apa-apa.
Sedangkan tanpa off ketahui Van yang membawanya itu berhenti tiba-tiba dan beberapa orang sudah berdiri di depan Van itu.
"Siapa mereka?apa yang akan mereka lakukan?"
"Cepat turun,atasi mereka"
"Baik tuan"
"Jangan nangis sayang ,kita akan sampai ada masalah sedikit ok" ucap sosok itu sambil membelai kepala off
Di luar.
Anak buah gun lah yang saat ini tengah menghalangi mereka.tapi untungnya Van yang membawa gun juga ada di sana.gun langsung turun dan menatap marah mereka semua."Menyingkir lah dari ku".
"Kalian siapa,jangan menganggu kami"
Dorrrr.
Semua orang termasuk sosok yang ada di dalam Van langsung menatap gun yang mana langsung menembak seseorang yang ada didepan nya."Sial siapa dia"umpat sosok dalam Van
"Kalian hadapi dia,aku akan menikmati barang baru ku"lanjutnya memerintahkan anak buah nya
"Baik tuan"
"Kemarilah sayang"
"Hiks hiks hiks hiks,lepaskan aku ,lepaskan aku jangan mendekat hiks hiks hiks"
"Brengsek"pekik gun yang mana langsung menembak sosok di depannya,alhasil sosok itu menjerit kesakitan karena tembakan gun mengenai lengan nya
Ternyata saat anak buahnya ingin menutup Van,gun lebih dulu menghalangi nya dengan langsung menembak mati orang itu.gun memang kejam jadi hal seperti itu sudah biasa di lihat anak buahnya.
"Ampuni aku ,ampuni aku"
"Jangan bunuh aku,ampuni aku"mohon sosok di depannya itu
Dorrrrrr
Kalau gun memaafkan nya itu bukanlah gun,karena gun terkenal tidak akan mengampuni siapapun yang memang tengah mencoba berbuat sesuatu pada miliknya.
Setelah menembak gun langsung mendekat pada off,tapi gun di buat terkejut dengan apa yang off lakukan padanya,off memukuli nya itu tidak sakit untuk gun namun hatinya sakit saat tahu off saat ini mungkin trauma karena kejadian ini dan hal itulah yang membuat gun keluar dari Van dengan raut marah dan jangan lupakan tembakan yang ia keluarkan ke sembarang arah,untungnya posisi mereka sepi jadi aman tapi apa gun peduli jika di sana ramai?nyatanya tidak akan ada yang berani berurusan dengannya."Bagaimana ini bos?tuan off masih menangis"
"Sial, brengsek"umpat gun
Ini sudah 3 jam lamanya dan off masih saja menangis di Van,bahkan posisi mereka masih sama di tempat tadi.
"Baiklah,kita pakai cara ku"ucap gun yang mana langsung bangun
Dengan terpaksa gun akan membawa paksa off,jika tidak sampai kapan off akan menangis di Van seperti ini lagipula dirinya sudah aman bersama gun.
Awalnya off memberontak bahkan off memukuli gun,namun gun sama sekali tidak membalas ataupun mengatakan sesuatu ,yang gun lakukan hanya berjalan menatap ke depan sambil mengendong off.. sesampainya di Van gun sudah tidak merasakan pukulan off lagi.
"Maaf sayang,maafkan aku"ucap gun
Emuach
"Maaf karena telat menolong mu"lanjut gun sambil mengecup kening off yang tengah tertidur