Lex baru saja tiba di kelasnya, namun ia dibuat bingung karna tatapan seluruh siswa kelas nya mengarah padanya.
namun ia berusaha acuh saja, tidak peduli dengan mereka, mengurus kehidupan nya sudah melelahkan, jadi ia tidak akan mengurus hidup orang lain.
"Lex" panggil Gyumin, membuat Lex menatapnya penuh tanda tanya
"apa?" jawabnya
"lo udah liat rumor itu?" tanya gyumin, membuat Lex menautkan alisnya bingung
"rumor apa?"
Gyumin memutar bola mata nya malas, bukan nya menjawab anak ini malah bertanya balik, itu menyebalkan.
"rumor tentang lo, katanya Lo lagi kencan ya? masa gitu aja gak tau" sambar Leo, ia gemas dengan Lex, Lex terlalu acuh sampai ia tidak sadar bahwa dirinya saat ini pasti jadi perbincangan hangat diantara kalangan siswa/siswi sekolah.
"kencan?" Lex mematuk, mencoba mengingat ia berkencan dengan siapa? ia juga tidak ingat karna sepanjang perjalanan hidupnya, ia belum pernah berkencan.
"lex sumpah, lo kok bego sih? percuma jadi peringkat satu paralel kalau masih bego" celetuk Sing tanpa dosa, membuat Lex menatapnya horor, bukannya gentar pemuda hongkong itu malah tertawa geli
"gue gak ada kencan sama siapapun, rumor palsu itu. udah lah lo pada pergi gue ngantuk" ucap Lex sembari membentuk gestur mengusir ketiga pemuda itu.
"dih, gue patahin tu tangan ya lex, lo gak ada sopan-sopan nya sama temen kayak kita" gyumin berusaha membungkam mulut Leo, jujur Gyumin lelah dengan kedua pemuda hongkong ini.
Lex tidak menghiraukan mereka, ia memilih untuk tidur dengan bantalan tangan nya daripada mendengar celotehan ketiga sahabatnya.
karna jengkel, sing pun menarik Gyumin dan Leo menjauh dari meja lex.
"apaan sih lo? mau ditarik kemana ini kita?!" sungut Leo tidak terima tangan nya ditarik oleh sing.
"lo berdua mending bantu gue, kita cari siapa yang ada di foto bareng lex itu" ujar Sing
gyumin dan leo hanya pasrah saja, mereka berdua ditarik Sing ke arah kantin.
"Lho kok kantin sih sat!? kan katanya mau cari orang yang difoto!" Gyumin tidak habis pikir, kesabaran nya sudah terkuras oleh kedua pemuda itu
"cari makan dulu biar kenyang" jawab sing dengan cengiran khasnya
"bener juga, kuy lah isi perut" sorak leo setuju dengan otak sing karna ia juga lapar. kan lumayan, toh guru mereka lagi ada rapat otomatis kelas mereka kosong.
"arghh bodoh kelewatan! kok kalian bisa di MIPA 1 sih!? manusia kayak kalian harusnya dikelas ujung dunia aja biar gak bikin orang lain jadi gila!!" Teriak Gyumin, sungguh ia kesal dan juga frustasi menghadapi dua manusia hongkong.
"marah-marah gak baik, gyu" tegur Sing sembari mengunyah nasi gorengnya
"tau tuh, tinggal duduk terus pesen makanan aja ribet" ucap Leo dengan mulut yang sibuk mengunyah roti bakar
Gyumin yang kepalang kesal pun duduk dan misuh-misuh didalam hati, bahkan menyumpahi kedua pemuda ini keselek makanan biar mampus.
"Mau lo?" tawar Sing saat Gyumin menatap nya dengan tatapan sulit diartikan
"gak, gue gak laper" balas Gyumin, ia pun mengambil ponselnya dan memainkan nya sembari menunggu Sing dan Leo selesai makan.
"Tapi gue kayak gak asing sama postur orang yang ada difoto bareng Lex" ucap Leo membuka percakapan mereka
"siapa?" tanya gyumin penasaran
"heum gue masih belum inget dia siapa, yang pasti gak asing dari pandangan gue" ujar Leo, membuat sing dan Gyumin hanya tersenyum tertekan.
"dahlah, nyesel gue berharap sama kalian" ucap Gyumin lalu ia bangkit, namun niatnya harus ia urungkan karna Zayyan dan seorang pemuda lain memasuki area kantin.
"Zay!" panggil Sing, membuat pemilik nama menoleh
"eh, tumben kalian di kantin gak bareng Lex" ucap Zayyan saat sudah dekat dengan meja ketiga pemuda itu.
"Lex lagi tidur di kelas" jawab Gyumin, membuat Zayyan hanya menggut-manggut saja.
"duduk zay" ucap Leo, Zayyan dan teman nya pun duduk.
"ini siapa zay?" tanya Gyumin saat ia melihat pemuda yang masih asing baginya
"siapa!? ini?" tanya zayyan sembari menunjuk hyunsik, ketiga pemuda itu mengangguk mengiyakan
"dia hyunsik, anak mipa 2, hyun kenalin diri lo gih" ujar Zayyan
"heung, nama gue won hyunsik panggil hyunsik aja, salam kenal" ujar pemuda manis itu dengan senyuman hangat.
"salam kenal juga hyunsik, ini Leo, Sing dan gue Gyumin" jelas Gyumin sembari menunjuk satu persatu teman-teman nya
"iya, salam kenal" balas hyunsik
"eo? hyunsik sepertinya aku pernah melihatmu" ujar Leo, membuat atensi mereka beralih pada nya.
"hah?"
"aku pernah melihatmu, bukan kah kamu orang yang pernah membantu ku saat di toilet itu?" ucap Leo
mendengar ucapan leo, hyunsik pun mulai mengingat kejadian yang entah kapan itu.
"aku tidak dapat mengingat mu leo, maaf" ujar Hyunsik tersenyum tidak enak pada leo
Leo menanggapinya dengan tawa ringan,
"gak apa-apa, lagian kejadian satu tahun lalu, wajar gak inget" katanya
"wih gila, ingetin Lo canggih bet" ucap Sing
"emang nya lo, yang kejadian baru sehari juga lupa" sindir Zayyan, mengundang tawa mereka semua
sing merengut tidak suka mendengar zayyan meledeknya
"jangan merengut gitu, gue gak suka" ucap Zayyan sesudah tawa nya mereda
"Jadi lo mau yang gimana? kek gini kah hah?!" Sing menggigit bibir bawahnya juga mengedipkan sebelah matanya ke arah zayyan
"huek, mirip kodok zuma sing"
mendengar penuturan zayyan, Leo dan Gyumin tertawa keras sambil memukul paha mereka sendiri, Zayyan dan Hyunsik yang melihat juga ikut tertawa, tinggal lah Sing dengan rasa kesalnya.
Saat tawa mereka mereda, mereka tidak sengaja mendengar ucapan seorang gadis pada temannya.
'katanya Lex mengencani seorang pria, dan pria itu tidak cocok bersanding dengan pangeran kita'
'iya, bahkan saat fotonya blur sekalipun wajah nya tidak menarik entahlah dengan aslinya'
'selera pangeran kita turun mungkin, atau pria itu menjual dirinya agar lex mau berkencan dengannya'
merasa tidak suka teman nya di bicarakan, Sing pun menggebrak meja nya, membuat seluruh penghuni kantin terkejut tak terkecuali Teman-teman nya.
"apa maksud lo hah gosipin Lex kayak gitu, lo pikir dengan begitu lo keren kah!?" Sing menaikan nada bicaranya, ia benar-benar dikuasai emosi
"Sing sabar, jangan bikin ribut, malu sing" ujar Gyumin menenangkan teman nya, takut jika sing malah kelepasan membuat masalah dengan seorang wanita.
"Cih cowok aneh" ujar kedua gadis itu lalu pergi meninggalkan kantin.
"Sing jangan kelepasan, ntar lo dipanggil ke BK lagi ribet" Leo berusaha menasehati Lex namun sepertinya sia-sia karna pemuda itu tengah berapi-api.
Hyunsik Dan Zayyan hanya menyimak saja, mereka tidak tau harus melakukan apa lagi selain diam dan mencerna situasi.
TO BE CONTINUED
Hai haiii, aku bawa cerita LexHyun Semoga kalian suka, maaf kalau penulisannya berantakan soalnya masih amatiran juga. btw, jangan lupa untuk votment ya biar aku semangat lanjutin ini book. makasih euphoria semoga hari kalian menyenangkan papaii~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor? | LexHyun
FanfictionSMA Xaver di hebohkan dengan berita Lex si pangeran sekolah yang "katanya" tengah berkencan dengan seorang murid beasiswa, membuat Won Hyunsik siswa MIPA 2 terkena imbas dari Rumor simpang siur itu. karna ia adalah salah satu dari sekian banyak muri...