23. Info

88 13 5
                                    

Ryujin pergi ke kelas Lex, ia tidak bisa menangani yeji sendiri sepertinya, ia akan meminta bantuan pada teman-teman nya.

Ryujin tanpa mengetuk atau basa basi lain nya, ia langsung memasuki kelas itu, ia bisa begitu lantaran tidak ada guru di dalam sana dan sebentar lagi jam istirahat.

"Ryu, ngapain lo?" tanya gyumin pada ryujin, ryujin hanya menunjukan senyuman nya.

"Eh, kantin kuy. ada yang mau gue omongin sama kalian" ryujin memberi kode pada lex, Lex yang mengerti pun mengangguk.

ia bangkit dan menyetujui ajakan ryujin, otomatis yang lain juga ikut dengan nya.

Ryujin tidak mengatakan apapun lagi, mereka berjalan ke kantin.

"Ryu, zayyan sama hyunsik gak diajak?" tanya Leo penasaran, ryujin menggeleng membuat Lex menatap nya

"Kenapa?"

"karena yang bakal gue bahas bersangkutan sama hyunsik." jelas ryujin, mereka diam.

"Tapi kan, kasian mereka." cetus leo, ia cemberut dan mendadak berhenti berjalan.

Semua nya menoleh ke arahnya dengan pandangan bertanya tanya, ada apa dengan nya.

"kenapa leo?" beomsoo berjalan ke arah nya, leo menggeleng ia langsung berlari meninggalkan mereka.

mereka semua hanya melihat dan membiarkan, pasti leo ingin menghampiri zayyan dan hyunsik, biar dulu lah. sing sebenarnya juga ingin, namun ia tahan karena ia jauh lebih penasaran dengan info ryujin.

yang lain nya melanjutkan langkah mereka ke kantin, dan sesampai nya disana mereka mengambil menu makanan baru lah memilih tempat duduk.

setelah duduk, lex membiarkan makanan nya ia melipat kedua tangan nya di depan dada dan menatap lurus ke arah ryujin.

"jadi?" buka lex, ryujin yang baru mau memasukkan makanan ke mulut nya urung.

"Makan dulu lah gile, laper gue." celetuk ryujin, lex diam ia juga mulai menyentuh makanan nya, yang lain? mereka lanjut makan, apalagi sing sama gyumin mereka mah makan aja lah.

Davin, Wain sama Beomsoo juga memakan makanan mereka dengan tenang, sesekali Beomsoo akan menepuk tangan nya sebagai bentuk apresiasi nya pada rasa makanan itu.

"Sooyaa, kalau makan itu ga boleh banyak gerak ya, nanti keselek" peringat wain, beomsoo menatap nyalang ke arah sahabatnya.

ia mengunyah makanan nya dulu hingga selesai baru lah dirinya protes

"Ngga ada, Sooya diem aja kok ga ada ngomong, ga ada gerak, cuma tepuk tangan! gaboleh larang-larang buat tepuk tangan, sooya tepuk tangan karena makanan nya enak tau!" sewot beomsoo sampai bibir nya maju-maju gemas.

Gyumin, wain, sing, davin dan ryujin tertawa gemas melihat beomsoo, sedangkan lex ia hanya tersenyum saja.

"Lo gemes banget sih beom, sooya astaga sooya gemes!" seru gyumin, ia tidak tahan untuk tidak mencubit pipi beomsoo, sedangkan beomsoo yang dicubit semakin mempoutkan bibirnya.

"Haha, udah gyu ntar dia nangis tuh." celetuk wain, gyumin pun berhenti mencubit beomsoo namun ia masih haha hihi sendiri, membuat Davin yang duduk di depan nya menatapnya heran

"Lo kerasukan apa gimana dah?" heran Davin, gyumin menghentikan kunyahan nya, dia menatap sinis ke arah davin

"apa lo liat liat? demen?" ketus gyumin, buat semua yang ada disana tertawa.

Davin turut tertawa, namun kemudian ia langsung mengubah ekspresi nya menjadi manusia paling ngeselin sedunia.

"Kalau gue demen, emang nya gak boleh?" goda davin, gyumin yang mendengarnya pun terbatuk bahkan menepuk dada nya sendiri.

"uhuk uhuk, air!"

Davin menyodorkan air mineral nya untuk gyumin, lalu gyumin meminumnya hingga kandas.

"serius banget ya nanggepin nya sampe keselek," canda Davin lagi, Gyumin yang kesal pun bangkit dan menjitak kepala Davin.

"sembarangan kalau ngomong! ya lo ngagetin ya, gue masih ngunyah lo kaya gitu" elak Gyumin, Davin cuma ketawa ganteng aja menanggapi nya

"biasanya yang gelud itu lah yang berjodoh," kata sing, Gyumin melotot ke arah sing

"sing? lo bukan best friend gue lagi." sahut Gyumin, sing hanya menunjukan cengiran nya

"aela Gyu, becanda gue. lagian lo juga sering ya ledekin gue" timpal sing, Gyumin pun tertawa, oke dia mengaku itu.


lex menyelesaikan makanan nya, kemudian kembali menatap ke arah Ryujin

"gua udah selesai, jadi apa ryu?" tanya lex sedikit memaksa, karena ryujin belum menghabiskan makanan nya bahkan gadis itu masih mengunyah.

Ryujin mengangkat tangan nya membuat postur tunggu sebentar sembari ia mengunyah.

setelah menelan makanan nya, barulah ryujin membalas ucapan lex.

"Lex, lo tau Hwang yeji?" tanya ryujin, dengan santai lex mengangguk.

"I know,"

Ryujin menarik nafas nya sebelum mulai bercerita.

"Jadi, dia pindah ke sini. dan yang lebih mengejutkan nya, dia sekelas sama gue, hyunsik dan zayyan. dia godain bahkan gangguin hyunsik lex, tadi gue udah kasih peringatan ke dia tapi dia gak dengerin gue, jadi karena gue gak tau apa rencana dia, gue langsung bilang ini ke kalian supaya kita bisa bikin perlindungan lebih. gue takutnya juga dia obsesi ke hyunsik dan berakhir ngelakuin segala cara, termasuk sakitin orang sekitarnya. tadi aja sewaktu gue narik zayyan buat duduk sebelah hyunsik, dia sinis ke zayyan." ungkap ryujin, Lex tidak mengeluarkan ekspresi apapun namun percayalah guratan dari wajah nya menampakan pemuda itu menahan amarahnya.

"tunggu-tunggu, gimana? dia tau hyunsik darimana ryu, kan anak pindahan?" tanya beomsoo, ryujin pun mulai menjelaskan secara rinci kepada mereka.

semua nya mengangguk

"kita harus jaga-jaga, pokoknya temen-temen kita semua gak boleh ada yang terluka," ucap wain, lex mengangguk

"ya, lagian kita masih belum tau apa motif dia begitu," setuju lex.

davin diam, ia hanya menyimak. sepertinya ia tau sesuatu tentang gadis hwang itu.

"Gue kayaknya bisa cari info soal hwang yeji," celetuk davin, membuat semuanya menoleh

"lo bisa?" tanya sing, davin mengangguk

"iya gue bisa, gue jamin info nya akurat" ujar davin, lex mengangguk

"gue percaya sama lo vin, makasih ya udah mau nyari info tentang dia" kata lex, Davin mengangguk

ia tidak masalah, selagi ia bisa ia tidak akan keberatan untuk membantu seseorang. percayalah, davin ini seorang pemuda soft dibalik sikap pendiam cenderung cuek nya.



"mau gue bantuin gak tiang?" tawar gyumin, davin menatap nya

"lo bisa emang jadi intel?" tanya davin sembari menaikkan sebelah alisnya menggoda

gyumin yang terlanjur geram pun menjitak lagi kepala Davin

"sepele banget lo sama gue, gue ini detektif asal Lo tau!" terang gyumin, Davin hanya mengangguk sembari mengacungkan jempolnya

"oke deh, boleh" jawab nya. gyumin tersenyum kemudian mengangguk.

"Lo semua gemes banget, please jangan asing dulu" celetuk ryujin, ia suka melihat interaksi mereka semua.

mereka semua membalas ucapan ryujin dengan tawa dan anggukan kecil. gadis tomboy itu baik juga ternyata, ia mau berterus terang dan juga mengatakan sebenarnya pada mereka, membawa keuntungan sendiri untuk mereka terutama lex yang memang berbeda kelas dengan si manis nya.





TBC!

sorry ya ges baru up, na keasikan baca au ehehee😁

Rumor? | LexHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang