024. Fix you

354 32 0
                                    

Sore yang membosankan. Naya tidak keluar rumah hari ini karena Jendral sedang ada jadwal latihan basket. Selain itu, cuaca hari ini sangat mendung sejak tadi pagi. Padahal ini menuju akhir tahun, tapi masih saja hujan.

Tok.. Tok..

Cklekk..

"Eh kenapa, ma?" tanya Naya buru-buru terduduk dari tidurnya.

"Mama barusan buat kue bolu kesukaan kamu. Yuk kita makan bareng-bareng," ajak Jenna sambil tersenyum.

Hari ini Jenna memutuskan untuk ambil cuti selama beberapa hari karena ingin lebih akrab dengan anaknya. Sebelumnya, Jenna tidak pernah melakukan ini. Apakah kalian bisa menebaknya berasal dari siapakah ide ini? Betul, Jendral yang menyarankan hal ini kepada Jenna. Dan untungnya, pekerjaan Jenna di kantornya sedang tidak terlalu banyak, maka dari itu dia menyempatkan untuk cuti kerja selama beberapa hari untuk mengakrabkan diri dengan Naya, anak perempuan satu-satunya.

"Mama udah lama gak buat kue bolu, kok tumben tiba-tiba buat lagi?" tanya Naya mencari topik obrolan.

"Tadi mama iseng aja sih, terus ada resep bolu simple dimedia sosial, yaudah mama coba buat." Jenna meletakkan potongan bolu hasil buatannya sendiri dihadapan Naya. Gadis itu tampak menyuap bolu buatan mamanya dengan semangat.

"Mmm, enak banget, ma." Naya tersenyum kepada mamanya. Jenna tak kalah bahagianya, setelah melihat Naya tersenyum dengan tulus kepadanya setelah sekian lamanya hubungan mereka mulai dingin.

"Naya, maafin mama ya," jeda Jenna menatap Naya yang masih sibuk mengunyah. "Mama terlalu terlambat untuk memulai hal baru bersama kamu. Tapi mama usahakan, setelah ini mama selalu bisa bersama kamu."

Naya tersenyum simpul. "Ma, gapapa kok, Naya juga ngerti apa yang mama lakukan selama ini juga demi Naya."

"Maafin Naya juga ya ma, kadang Naya selalu berkata tanpa berpikir seribu kali dulu. Naya selalu marah setiap mama lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan anak mama sendiri. Naya bingung, tapi Naya gak tahu harus apa, alhasil Naya harus pendam semuanya sendirian." Naya menjelaskannya satu persatu. Rasanya seperti sebagian dari masalah hidupnya menghilang begitu saja. Lehernya sudah tidak terikat dengan tali mematikan lagi, dia sudah bebas sekarang.

"Maafin mama, harusnya seumuran kamu masih harus menikmati waktu. Tapi karena mama, kamu harus menikah dengan laki-laki pilihan mama," lanjut Jenna. Naya menggeleng, gadis itu memeluk mama nya dengan erat.

"Ma, makasih banyak. Karena mama, Naya jadi percaya kalau cinta sejati itu beneran ada. Berkat mama juga, Naya bertemu dengan sosok laki-laki baik dan bertanggung jawab, sama seperti apa yang selalu mama ingatkan kepada Naya setiap Naya lagi deket sama laki-laki," ucap Naya dalam pelukan Jenna.

Satu persatu retakan tembok Naya mulai terlapisi oleh cat baru. Ia bahagia dan lega, akhirnya semua perasaan yang selama ini ia pendam berhasil ia keluarkan dan diterima dengan sangat baik oleh Jenna. Ia juga senang, karena akhirnya sosok mamanya telah berubah banyak. Dan Naya percaya, semua ini adalah berkat dari Jendral, calon suaminya juga.

"Ma, Naya yakin pilihan mama adalah pilihan yang terbaik..,"

"...jadi, biarkan Naya menikah dengan Jendral ya, ma?"

Angrybao || ENGAGEMENT RINGS {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang