004. The Red Flag

1.1K 92 1
                                    

Naya tersenyum memandangi layar ponselnya yang menunjukkan chat nya dengan laki-laki bernama Pradja. Ia bilang, bahwa lusa ia balik ke Jakarta untuk beberapa saat. Sudah lama semenjak Raja pindah ke Jogja dan belum pernah bertemu dengan Naya langsung sama sekali setelah nya.

Nanti habis dari stasiun, langsung jalan-jalan ya? Gue tau tempat yang enak buat healing di Jakarta. Ketiknya.

That's a good idea, gue udah lama gak berkeliaran di Jakarta. Balas Raja.

Kapan lagi Naya akan bertemu face to face dengan sahabatnya sejak Sekolah Menengah Pertama itu?? Terakhir kali pertemuan mereka adalah ketika kelulusan SMA, semenjak itu, sudah tidak ada lagi pertemuan apa pun.

Sebenarnya berat untuk melepaskan orang yang sudah dekat dengan kita selama bertahun-tahun. Namun disetiap pertemuan, selalu ada perpisahan, kan?

"Nih, matcha latte buat lo" Gashani menghampiri Naya yang terduduk sendirian di kursi kantin sambil memainkan ponselnya.

"Punya siapa?" tanya Naya mengerutkan dahinya.

"Punya gue, tapi gue gak jadi deh, mau pesen es teh manis disini aja" Gashani tersenyum lebar.

"Kayes sama Winara mana?"

"Katanya nyusul, paling udah di— nah itu dia!" seru Gashani ketika dua sejoli lainnya datang menghampiri mereka.

"Panas banget anjir diluar" keluh Kayes, terduduk diseberang Naya.

"Udah tau panas, ngapain lo pada nekat ke starbucks?" tanya Naya menyeruput matcha latte nya.

"Mana gue lupa pakai sunscreen tadi pagi, gara-gara Winara" Kayes menunjukkan side eyes nya kepada Winara disebelahnya.

"Salah gue apa anjir?" Winara yang baru mau menyeruput americano nya malah tidak jadi.

"Lo tadi pagi miss call gue berkali-kali, nyuruh temenin lo di kampus karena ada Juan ya, monyet!" ketus Kayes.

"Ya lagian tuh cowok kayak the flash, dimana aja ada. Gue kan bingung, ntar kalau gak sengaja papasan gimana," jelas Winara.

"Ya gak usah digubris lah tolol, gimana lagi?" sahut Gashani yang baru balik setelah memesan.

"Masalahnya, tuh, Winara masih mau say hi ke Juan, cuman ketutup sama sifat gengsi nya aja" ledek Kayes.

"You all know me well," Winara tersenyum penuh arti, mengundang tawa tiga temannya.

"Lo balik sama siapa Nay?" tanya Gashani setelah menghabiskan mangkuk indomie rebus nya.

"Sama ojol, nih sebentar lagi sampe. Makanya gue mau ke lobby" Naya membereskan tas nya, lalu beranjak dari duduk.

"Oh, beneran naik ojol? Gak mau nebeng gue?" tawar Gashani, namun Naya menolak.

"Gak usah Sha, gue duluan ya, bye" pamit Naya kepada teman-teman nya.

Sudah menjadi rutinitas bagi Naya menunggu ojol bermenit-menit didepan lobby.

Tin..! Tin..!

"Lo ngapain disini?"

"Suka-suka gue lah" jawab Naya ketus.

"Galak banget," gumam Jendral, meskipun Naya masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Lo udah selesai kelas, kan? Pulang bareng gua aja gimana?" tawar Jendral, namun Naya menolaknya dengan keras.

"Gak, gak. Gue udah pesen ojek online, gak mungkin gue cancel cuman gara-gara lo!" respons Naya cepat.

Angrybao || ENGAGEMENT RINGS {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang