07

169 12 0
                                    

BRAKKK!!

“Ahk! Juyeon?! Kamu ngapain sih?!” seru Hyunjae tidak terima saat sebelumnya Juyeon menarik paksa lengan Hyunjae membawanya ke ruangan yang biasa digunakan untuk berganti pakaian para murid dan membenturkan tubuhnya menghadap loker dan mengunci lengan Hyunjae.

“A-Ahngh... Juyeon?”

Juyeon menghimpit tubuh Hyunjae mulai menjilat telinga Hyunjae sesekali meremas sintal pantat Hyunjae yang sudah biasa ia jamah itu.

“Kenapa kamu bisa berangkat bareng Younghoon? Kamu habis ngapain sama Younghoon?” Juyeon bertanya dengan suara lirih namun dengan penekenan di setiap katanya di samping telinga Hyunjae.

“Juyeon liat aku pagi ini?” Pantas saja Hyunjae bisa merasakan aura tidak menyenangkan dari Juyeon barusan. Bahkan sorot mata cerah tiap pagi yang selalu menyambutnya dengan senyum itu tidak nampak barusan. Yang nampak hanyalah Juyeon tanpa senyum dan mata sayunya yang benar-benar mendominasinya.

“A-Aku Cuma kebetulan bareng dia di jalan, kan kamu tau aku dan dia satu arah.” Bohongnya dan tidak mengucapkan nama Younghoon menghindari rasa cemburu Juyeon semakin parah. Hyunjae tahu kalau Juyeon benar-benar sangat membenci Younghoon entah mengapa.

“Benarkah? Orang itu tidak melakukan apa-apa padamu?”

Hyunjae mengangguk, “Aku bersumpah nggak ngapa-ngapain sama dia.” Ucapannya yang kali ini jujur.

Juyeon melepaskan Hyunjae lalu membalik tubuh kekasihnya menghadap dirinya dan mendekatkan wajahnya meraih dagu lancip Hyunjae.

“Aku percaya denganmu kali ini, tapi kalau lain kali aku lihat kamu sampai berduaan bareng orang itu lagi aku tidak akan membuatmu bisa merasakan tubuh bagian bawahmu sampai satu minggu. Kamu paham kan, Jae?” ucap Juyeon menatap lekat Hyunjae dengan mata sayunya.

Hyunjae meneguk ludahnya kasar dan hanya mengangguk serta menerima ciuman serta lumatan lembut dari Juyeon. Mereka melakukannya dengan lembut tanpa ada napsu yang mendominasi. Juyeon melingkarkan lengannya pada pinggang ramping Hyunjae mengeratkan jarak di antara mereka membuat Hyunjae semakin terbawa nikmat serta nyaman itu.

Aahh...”

Juyeon melepaskan ciuman itu lebih dulu namun Hyunjae kembali menangkup wajah Juyeon dan membawa bibir itu kembali bertemu dengan bibirnya. Hyunjae masih belum puas, hasrat yang sudah ia kumpulkan sejak tadi malam yang tadinya ingin ia tumpahkan pada Jeonghyeon justru ia tahan sampai pagi ini. Hyunjae sedikit mendominasi ciuman itu lalu membalik posisi yang kini Juyeon menyandar pada loker.

Dalam pertarungan lidah itu tangan nakal Hyunjae mulai meraba bagian bawah Juyeon yang sudah sesak dan keras lalu mulai mengendurkan sabuk dan membuka celana panjang yang menutupi benda yang sudah Hyunjae nantikan lalu ia berjongkok tepat di sana.

“Hyunjae?”

“Aku belum sarapan, Juy. Aku mau sarapan permen kamu, ya?”

Juyeon terkekeh lalu mengusak lembut surai Hyunjae dan mengangguk membiarkan Hyunjae memenuhi keinginannya. Padahal tadi ia tidak berniat untuk melakukannya sekarang.

Hyunjae menjilat bibirnya sendiri menyeringai lalu membuka dalaman terakhir dan langsung mencuatkan milik Juyeon tepat di depan wajahnya. Hyunjae meraih benda keras itu lalu dengan perlahan memasukkan milik Juyeon ke dalam mulut hangatnya.

Ssshhh... Ahh... Hyunjae~” desah Juyeon nikmat membuat tubuh dan kakinya melemas namun ia tahan dengan posisi itu.

DOK! DOK!

Suara keras dari gedoran pintu itu membuat dua pasangan itu terkejut dan dengan panik Juyeon mulai membenahi celananya sementara Hyunjae hanya diam berdiri mendengarkan dan menunggu Juyeon.

[✓] Rising | Jumil/Bbangmil/Sangmil ♡ + Hyunjae HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang