06

183 10 0
                                    

Dalam momen hening yang mengisi ruang, Hyunjae tanpa sadar merasakan dirinya terperangkap di antara kegelepan kursi penumpang mobil yang kini menyelimuti dirinya. Posisi yang semula ditempati di depan, berdampingan dengan Sangyeon, kini telah direbut kembali oleh Chanhee. Bahkan, segala manisan yang tadinya dipesan oleh Sangyeon tidak disantap oleh Hyunjae, melainkan diberikan kepada Chanhee dengan alasan bahwa Hyunjae telah makan lebih dulu, demikianlah yang disampaikan oleh Sangyeon.

Meskipun ia menyadari bahwa yang salah dalam situasi ini adalah dirinya sendiri, namun tetap saja melihat keadaan seperti yang terjadi tadi membuat Hyunjae merasa tersakiti, meskipun ia sadar bahwa perasaannya tidak memiliki legitimasi yang sah. Terkadang, rasa penyesalan menghantuinya karena telah membiarkan hawa napsunya yang kalah dalam pertarungan batin, dibandingkan dengan isi hati yang sejak awal sudah merasa bersalah atas tindakan yang dianggap keji seperti itu, terlebih lagi dengan Sangyeon yang sudah memiliki kekasih.

"Terimakasih, Kak. Sudah anterin pulang." pamitnya lalu ia langsung beranjak keluar dari mobil berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Hyunjae!" panggil Chanhee berlari kecil menyusul Hyunjae.

"Kak Chanhee?" bingung Hyunjae.

"Ini kue stroberinya buat kamu aja, kamu suka banget sama stroberi kan?" ujarnya sambil menyerahkan kotak plastik berisikan dua kue stroberi yang harusnya jadi miliknya tadi.

"Tapi kak, Ini kan punya kakak?"

"Nggak papa, Sangyeon belinya kan kebanyakan tadi. Aku nggak bisa habisin ini sendiri juga, Jae. Ini," Chanhee menyerahkannya.

Dengan senyum kecut Hyunjae menerima pemberian Chanhee barusan, entah mengapa benaknya terasa tidak nyaman. Kenapa Chanhee selalu sangat baik padanya?

"T-Terimakasih ya, Kak,"

"Sama-sama. Yaudah sana cepet masuk gih, tidur istirahat. Besok masuk sekolah kan?"

"Iya, Kak,"

"Yaudah, Kakak pulang dulu. Sampai jumpa."

Hyunjae membalas lambaian tangan Chanhee dengan senyum paksanya. Tepat setelah mobil melaju senyumnya seketika luntur. Masih dalam posisi yang sama ia memandang kue stroberi yang ia idamkan sejak kemarin.

Meskipun hanya tersisa beberapa langkah sebelum mencapai kosnya, pikiran Hyunjae kini melayang ke tempat lain yang bukan kosnya.

"Jika kau ingin main ke sini, datanglah langsung. Rumahku selalu terbuka untukmu, Jae."

Mengambil ponselnya, Hyunjae menekan kontak yang bertuliskan 'Kak Younghoon' dan segera melakukan panggilan telepon. Tak lama kemudian, teleponnya diangkat dari sisi lain.

"Halo? Kak Younghoon?" tanya Hyunjae setelah terhubung.

"Iya, Jae. Ada apa?" jawab Kak Younghoon dari ujung telepon.

•••

"Gimana, Kak? Enak nggak?" tanya Hyunjae antusias saat Younghoon menyuap satu sendok pertama kue stroberi yang ia bawa tadi.

"Emh! Enak, Jae! Tekstur empuk dari rotinya, creamnya yang lembut, dan manis khas stroberinya jadi kombinasi yang bagus! Pantes ini jadi best seller di kafe tadi," ujarnya semangat lalu kembali menyuap cake stroberi itu.

Hyunjae tersenyum lembut menyukai reaksi dari Younghoon yang tampak sangat minat akan hal itu, "Bagus deh kalau Kak Younghoon juga suka," katanya lalu tertawa kecil dibarengi oleh tawa respon dari Younghoon.

"Ini enak banget, Jae. Kau tidak makan juga?" tanyanya.

Senyum Hyunjae perlahan meluntur menatap kue stroberi di atas meja itu. "Enggak kak, aku lagi nggak mood makan ini,"

[✓] Rising | Jumil/Bbangmil/Sangmil ♡ + Hyunjae HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang