01

688 20 0
                                    

Dalam ruangan yang dingin dan gelap, layar lebar menjadi pusat perhatian bagi dua pasangan yang tengah bersama. Lee Juyeon, seorang pemuda 18 tahun, sibuk mempersiapkan ujiannya untuk masuk ke universitas yang sama dengan kakaknya, Lee Sangyeon, yang kini menjadi seorang dosen di sana. Mereka adalah saudara kandung yang memiliki hubungan yang erat.

Di sampingnya, Lee Hyunjae, teman sekelas Juyeon dan kekasihnya, menemaninya dengan penuh perhatian. Hubungan mereka telah terjalin selama hampir satu tahun, dimulai dari persahabatan di SMP hingga Juyeon mengungkapkan perasaannya pada Hyunjae dan mereka resmi menjadi pasangan.

Di sisi lain, Choi Chanhee, seorang mahasiswa berusia 21 tahun di universitas tempat Sangyeon mengajar, hadir sebagai kekasih hati Sangyeon. Mereka telah menjalin hubungan sejak Sangyeon masih menjadi mahasiswa hingga kini ia menjadi dosen di almamaternya sendiri.

Setelah tayangan film selesai, layar berubah menjadi credit title, menandakan akhir dari malam mereka bersama. Lampu ruangan mulai menerangi tempat itu, dan keempatnya beranjak dari kursi mereka. Mereka berempat menuju kafe sebagai tujuan untuk melanjutkan kencan mereka malam itu, menikmati waktu bersama di bawah cahaya hangat lampu kafe dan keserasian hubungan yang telah terjalin di antara mereka.

“Kalian mau pesan apa?” tanya Chanhee menanyakan yang lainnya, “Biar aku yang pesankan,”

“Chesee Cake dan Smoothie Strawberry untuk Hyunjae, aku pesan Americano saja,” ujar Juyeon.

“Kamu nggak makan?” Hyunjae menyahut Juyeon.

Juyeon menggeleng, “Aku masih kenyang, minum saja cukup. Melihatmu makan saja aku sudah kenyang,” katanya lalu mencubit gemas pipi si rambut pirang kekasihnya itu.

“Sayang, mau pesan apa?” Chanhee bertanya pada kekasihnya.

“Seperti biasa, aku samakan denganmu saja,” jawab Sangyeon.

“Oke!” setelah mencatat pesanan Chanhee menuju tempat pemesanan.

“Aku mau ke kamar mandi dulu,” ujar Sangyeon dan di angguki oleh Juyeon.

“Aku ikut, Kak!” seru Hyunjae menyusul Sangyeon. Juyeon hanya tersenyum menatap punggung Hyunjae yang menghilang bersama Sangyeon di balik pintu kamar mandi tanpa rasa curiga.

“Eoh? Sangyeon sama Hyunjae kemana, Ju?” tanya Chanhee begitu Chanhee selesai memesankan.

“Ke kamar mandi tuh barusan,” jawabnya lalu ia memainkan ponselnya.

“Owh, yaudah.”

•••

“K-Kak... Ja-jangan disini, gimana kalo mereka kesini?” Dalam kecemasan yang memenuhi suaranya, Hyunjae berbisik dengan gemetar, berusaha menarik perhatian Sangyeon saat mereka berdua telah terjebak di dalam bilik kamar mandi yang sempit. Tubuh mereka saling berhadapan, tertekan di antara dinding dan kecemasan Hyunjae yang semakin membesar.

“Tapi aku harus segera mengambil ciumanmu yang sudah di curi oleh adikku tadi kan?” ucap Sangyeon lirih dengan suara beratnya tepat di sebelah telinga Hyunjae.

Hyunjae merinding geli saat hembusan napas harum Sangyeon menerpa daun telinganya.

“Berani-beraninya kamu berciuman mesra dengan Juyeon di depanku, hm?”

“J-Juyeon yang mulai duluan, Kak. Aneh kan kalau aku yang pacarnya Juyeon menolak ciumannya, lagian aku juga suka ciumannya Juyeon,” kata Hyunjae kini mengejek Sangyeon.

“Dasar bocah nakal!”

Ahngh!”

Dengan gerakan yang penuh kelembutan, Sangyeon menempelkan bibirnya pada tengkuk leher yang halus milik Hyunjae, memancarkan kehangatan yang membuat tubuh pemuda pirang itu merasa melemas. Hyunjae merasakan pundak Sangyeon yang kuat meremas tubuhnya, menambah keintiman saat mereka saling mencumbu di tengah kegelapan malam.

[✓] Rising | Jumil/Bbangmil/Sangmil ♡ + Hyunjae HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang