ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH HOMIESSSS
Apa kabarnya nih?
Adakah THR untuk Kattie? hihi^^
Oh iyaa, untuk cerita We Are Friend udah ada versi cetaknya yaaa, bisa di pesan di TBO atau chat Kattie saja. Oh iya PO masih berlangsung sampai tanggal 15 April, terima kasih!!
Oh iya untuk info lebih lanjut bisa cek akun ig aku:
@yaa_frstn @kucingimut1258
Alhamdulillah akhirnya aku bisa publish cerita ini. Ini Sequel cerita We Are Friend yaa, bisa dibaca terpisah kok. Tapi lebih disarankan untuk membaca We Are Friend lebih dulu. Cerita ini adalah sambungan dari We Are Friend versi Wattpad. Oke?
Sekaligus cerita ini adalah event pensi vol 12 yang diadakan di teori kata publisher yang aku ikuti selama 25 hari. Doain semoga Zaya dan Atlanta bisa lolos yaa-!!
HAPPY READING ALL! Semoga suka!!
🔗🧸📕
"Bertemu denganmu tidak pernah terlintas sebelumnya di pikiranku. Namun akan ku buat pertemuan singkat ini menjadi abadi selamanya."
~Atlanta Catur Gelanio
DI dunia ini, ada dua tipe manusia. Ada yang menyukai perpustakaan dengan segala isinya. Ada juga yang membenci dan menghindari hal-hal yang berhubungan dengan kumpulan kertas-kertas tebal yang berisi tulisan-tulisan yang menyengat mata.
Seperti kebanyakan laki-laki di luaran sana yang lebih suka nongkrong di kafe bersama teman-temannya, cowok yang satu ini lebih suka menghabiskan hari-harinya dengan mengurung diri di dalam sebuah gedung tinggi yang disebut perpustakaan.
Dia Atlanta. Cowok penyuka segala hal tentang seni dan sastra.
"Permisi, Kak. Bisa tolong ambilkan buku itu?"
Atlanta yang awalnya fokus dengan bacaannya pun menolehkan kepalanya, menatap gadis yang sedikit lebih pendek darinya kini telah berdiri di sampingnya. Lalu, matanya melirik sebuah buku yang ada di rak bagian atas dan menunjuk sebuah buku dengan cover bewarna ungu muda itu.
"Yang ini?" Tanyanya kepada sang gadis.
Gadis itu mengangguk. Senyumnya merekah ketika cowok itu berhasil mengambilkan buku yang sedari tadi tidak berhasil ia gapai.
"Terima kasih, Kak," ujarnya sambil tersenyum manis.
"Sama-sama," jawab Atlanta.
Gadis itu pun tersenyum lagi. Dia berpamitan kepada Atlanta untuk segera pergi dari sana. Atlanta, laki-laki yang mempunyai mata sipit seperti bulan sabit itu tidak hentinya mengalihkan pandangannya kepada gadis yang baru saja berpamitan kepadanya.
Atlanta menyandarkan punggungnya ke rak perpustakaan sambil terus memandang kagum pemilik senyuman manis yang sudah duduk di bangku perpustakaan sambil membaca buku yang dirinya ambilkan tadi.
Ada rasa aneh ketika Atlanta bertemu dengan gadis ini. Mungkin yang biasa orang sebut dengan Jatuh Cinta. Namun, Atlanta tidak mau mempercayai secepat itu. Biarlah waktu yang menjawabnya. Lagian ini cuma pertemuan singkat saja. Atlanta mengalihkan tatapannya ke buku tatkala gadis itu menatap dirinya. Cuma sebentar sebelum akhirnya gadis itu kembali menatap bukunya.
"Nona, kamu berhasil membuat sang pujangga ini jatuh hati. Jika semesta mengizinkan, maka kamu akan abadi di dalam karyanya," batin Atlanta tersenyum menatap gadis itu dengan tatapan tak bisa diartikan.
__________________
To Be Continued
__________________Gimana nih prolognya?
Vote and komen nya jangan lupa ya Homiesssss
Don't be silent reader's
SEE YOU
Publish,
20/07/2024,Minggu
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Happy Ending [END] [TERBIT]
Teen Fiction[SEQUEL WE ARE FRIEND] TELAH TERBIT DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING! "Aku bahagia, tapi bukan bersamamu." "Sakit itu ketika mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya." _______•°^•°^ Namanya Atlanta Catur Gelanio. Laki-laki bibliophile...