🖇️23. Visiting Kaylen

33 20 7
                                    

Follow ig aku:
@yaa_frstn @kucingimut1258

Ig mereka juga:
@zayaflow_
@gafi.prnz
@kaylen_yrf
@luv_yin
@atlnta_

⛓️📕🧸

ZAYA berlari di lorong rumah sakit menuju tempat di mana Kaylen berbaring saat ini, diikuti oleh Atlanta di belakangnya yang tetap berjalan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ZAYA berlari di lorong rumah sakit menuju tempat di mana Kaylen berbaring saat ini, diikuti oleh Atlanta di belakangnya yang tetap berjalan santai.

"Aza, jangan lari! Nanti kamu jatuh."

Peringatan Atlanta untuk saat ini tidak dihiraukan oleh Zaya. Yang penting sekarang adalah keadaan Kaylen. Hingga tanpa sengaja, gadis itu terpeleset karena lantai licin yang baru saja di pel. Atlanta dengan sigap menahan pinggang Zaya dan memegang tangan gadis itu. Posisi mereka seperti orang sedang berdansa. Tatapan mereka bertemu sesaat.

Namun dengan cepat Zaya mengalihkan kontak mata, dan kembali berjalan menuju ruangan Kaylen. Begitu juga dengan Atlanta mengaggap seperti tidak terjadi apa-apa.

Ruang inap 3

Itulah papan yang terpampang di pintu ruangan yang dibaca Zaya. Zaya menerima pesan bahwa Kaylen berada di ruangan ini oleh Fian tadi.

"Kaylen?"

Fian, Rafa, dan Gelan yang ada di dalam ruangan kaget dengan kehadiran Zaya yang tiba-tiba, diikuti oleh Atlanta di belakangnya. Zaya mendekati Kaylen yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata terpejam.

"Kok bisa kayak gini?"

Kaylen membuka kedua matanya, ditatapnya Zaya yang sudah duduk di sampingnya.

"Ya, kok nangis? Cengeng banget, ah! Gue baik-baik aja juga."

"Kata Fian kamu kritis, Len. Aku takut terjadi sesuatu sama kamu."

Kaylen menatap Fian dengan tatapan kesal. Bagaimana bisa Fian mengucapkan itu kepada Zaya. Hati gadis itu begitu sensitif.

"Lo percaya sama Fian? Orang kayak Fian?" tanya Kaylen tak habis pikir. "Yakali gue kritis, Ya! Orang gue sehat gini."

"Alah, tadi aja pas pasang perban lo teriak bos," sahut Rafa yang membuat Kaylen melayangkan tatapan tajam kepadanya.

"Gue kaget, njir. Kayak lo gak pernah merasakan sakit aja. Lagian gue lakik gini gak pernah merasakan sakit," songong Kaylen.

Zaya menekan luka di jidat Kaylen pelan sambil tersenyum miring. Kaylen berteriak karena lukanya disentuh. "Argh! Zaya lo sengaja ya!"

"Katanya gak sakit. Padahal aku pegangnya pelan loh, Len."

Suara gelak tawa mulai terdengar di dalam ruangan inap Kaylen. Sedangkan Kaylen merasa kesal karena semua orang menertawakan dirinya.

"Orang gue sakit gini masa diketawain sih! Kejam kalian semua," ucap Kaylen merasa tersakiti. "Minimal kasih gue buah tangan kek!" Sindirnya menatap Zaya dan Atlanta secara bergantian.

We Are Happy Ending [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang