C H A P T E R #22

1.3K 74 4
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE + FOLLOW ME

Rion terbangun dari tidurnya, dan ia merasa bahwa tubuhnya tak dapat bergerak leluasa

tunggu? ia tidak buta kan?!!

'kenapa ini gelap sekali?'

batinnya tertegun, ia sudah membuka matanya selebar mungkin. Tubuhnya menjadi gemetaran, keringat keluar dari pori-pori kulitnya yang halus

Hingga sebuah langkah kaki dengan heelsnya melangkah mendekati tubuh Rion yang terikat, ia bisa mendengar bagaimana orang itu duduk tepat di depannya

"sudah bangun?" tanya wanita itu lembut

Rion diam, tak menjawab apapun, tak menggerakkan kepalanya atau apapun, ia diam

"aku tau kau sudah bangun, Rion" ujar wanita itu dengan menekankan nama Rion'

"kau tau, aku sudah menyukai Lizard dari lama sekali, ya...anggap saja sekarang aku sedikit terobsesi padanya" ungkap wanita itu santai

"ya... aku adalah teman Lizard walau teman-temannya selalu memintanya untuk menjauh dariku, dan mengatakan aku ini berbahaya-

-dulu aku nyaris menjadi kekasihnya sebelum akhirnya bocah kecil datang membuatnya berpaling dariku dan memilih bocah itu yang merupakan adik tirinya"

wanita itu terdiam sejenak kemudian seseorang melangkah mendekati wanita itu, dan memberikan wanita itu sebuah rokok.

Rion tau itu, karena hembusan asapnya mengenai indra penciumannya

wanita cantik dengan surai panjang bergelombang itu menghela napas sambil bersandar pada kursinya

"aku berhasil menyingkirkan bocah sialan itu, tapi muncul lagi bocah sialan satu ini yang membuat Lizard menjadi, gay?!"

ujar wanita itu seraya mendorong sedikit kepala Rion (intinya, mirip kayak noyor gitulah pokoknya)

"kau tau apa yang ku lakukan pada bocah itu?-

hening sejenak

"aku membuatnya hamil, depresi kemudian bunuh diri...dan aku gunakan kakak tirimu yang gila uang itu sebagai alatnya"

lanjut wanita itu dengan di iringi cekikikan khas miliknya

"hm... kira-kira apa yang harus kulakukan untuk menyingkirkan bocah sialan satu ini?" ujarnya

dengan merotasikan matanya ke atas layaknya seorang sedang berpikir keras

di sisi lain, Lizard kelimpungan wajah panik dan khawatirnya tak dapat ia sembunyikan di balik wajah datar bak seekor elang pembunuh itu

menelpon orang-orang terpercaya untuk membantunya mendapatkan informasi tentang lokasi Rion, bahkan teman sebayanya yakni; King, Hall dan Genus dibuat sibuk oleh orang satu ini

mereka tetap membantu walau ketiganya masih terheran-heran dan bingung akan tingkah Lizard yang seperti kehilangan benda berharga

King yang merupakan pemilik dari rumah sakit itu yang paling di repotkan saat ini

Rumah sakit warisan keluarganya itu saat ini menyeretnya dalam amarah Lizard

King meminta seluruh petugas untuk mengecek rekaman cctv di sekitar taman bahkan sampai keluar kamar

Ddrrtt

Hingga dering sebuah ponsel mengalihkan atensi hampir seluruh orang yang ada di ruangan itu

"Bos, kami dapat sebuah rekaman cctv"

"kirimkan langsung"

tidak, itu bukan King tapi Lizard si tokoh utama

MR. CRAZY |Harukyu|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang