good bye,Zean?

429 17 0
                                    

(disarankan membaca,sembari mendengarkan musik sedih)

"Marshaaa,kamu kenapaa?"ucap zean panik.

Saat dia melihat ke arah dapur ternyata cindy juga sudah terkapar dengan darah yg berlumuran.

Dengan cepat zean memotong kain yg ada didekatnya lalu membalut luka cindy Agar darah yg keluar bisa berhenti.

Dia pun menggendong cindy kedalam  mobil lalu kembali kedalam untuk menggendong marsha kemobil.

"Ayo dong,yatuhan selamatkan mereka"gumam zean sembari membawa mobilnya dengan cepat menuju Rs.

Saat sampai sudah ada suster yg membantu cindy dan marsha ke ugd.

"Marsha,marsha liat aku marsha,marsha sadar dong,marsha bangun,kamu tahan bentar ya kita sampai bentar lagi"ucap zean ikut memdorong kasur oprasi milik marsha dengan tetap menggenggam tangan marsha.

"Maaf pak,tapi anda tidak bisa masuk"ucap salah satu suster saat Marsha masuk ke ugd.

Zean pun terpaksa duduk di ruang tunggu sembari,berdoa agar marsha selamat.

Beberapa menit dokter keluar dengan atribut operasi yg masih terpakai.

"Gimana keadaan marsha dok?"tanya zean lemas.

"untuk marsha sekarang keadaannya kritis dan membutuhkan darah,serta  tulang kakinya patah akibat pukulan yg dialaminya,tapi itu bisa disembuhkan dengan waktu kurang lebih 1 bulan,Tapi untuk ibu cindy..... Nyawanya tak bisa diselamatkan karna kehilangan banyak darah serta urat tangannya yg putus"jelas dokter tersebut lalu permisi pergi.

Zean terduduk dengan lemah lalu membuka ponselnya.

"kenapa,harus marsha Huft..... Gua harus nemuin orang yg udh bikin marsha gini"gumam zean lalu mengechat teman-temannya untuk segera datang.

Tak berselang Lama teman-teman nya pun datang dan marsha telah dipindahkan keruang rawat inap.

"Gua ngurus adminstrasi dulu ya"ucap zean lalu keluar dari sana.

Sementara itu teman-teman Marsha dan Zean.....

"Shaa....kenapa lu gapernah cerita ini ke kita sih,gua emng bodoh bgt ya,ga tau senyum lu itu palsu"ucap Chika menyalahkan dirinya,lalu menangis.

"babeee,jangan salahin dirimu"ucap lembut raksa lalu menenangkan chika dalam dekapannya.

"Shaaa,gua gamau lu pergiii"gumam olla yg masih terdengar oleh beberapa orang disana.

"lla jangan bego deh,marsha gabakal ninggalin kita,udh lu gausah nangis,jadi jelek muka lu,mirip mpok darti,tukang bensin depan rumah gua"ucap Justin pada olla lalu menarik olla dalam dekapannya saat menangis.

"Ka git,Dinginnn ihh"ucap kathrina mengode gito.

Tanpa berkata apa pun gito langsung melepas jaketnya dan memasangnya di kathrina,lalu memeluknya sembari bermain hp.

Sementara itu ashel berada disamping ranjang Marsha,menatapnya dengan sendu.

"Guys,Gua,el,aldo,callie,sama cepio pengen beli minum sama makanan,ada yg mau nitip gak?"tanya ferrel memecah keheningan didalam ruangan itu.

"Gua,Americano deh"ucap raksa pada ferrel.

"yg lain?"tanya El sebelum pergi.

Karna tak ada lagi yg menitip El pun berencana membelikan mereka makanan bebas.

Baru saja ke-5 org itu keluar,mereka sudah bertemu dengan Mandira.

"Eh,Do lu mau ke kak marsha kan?"tebak aldo pada Armando Dan indira.

"iya,kenapa Bang?"tanya balik Armando.

"gua mau keluar,lu mau nitip apaan?"ucap El bertanya.

"apa aja dah,yg penting enak trus pas buat gua sama indira"balas manda lalu pamit untuk ke ruang rawat inap marsha.

Sementara itu Azean.....

"baik,terimakasih dok"ucap zean mengakhiri pembicaraannya bersama dokter yg baru saja mengurus marsha dan ibunya.

Zean pun memutuskan untuk kembali ke kamar Marsha.

Saat dilorong dia berhenti karna merasa bukan waktu yg tepat jika dia kekamar Marsha sekarang.

Dia pun memutuskan untuk menyegarkan pikiran dengan ketaman rumah sakit.

Sampai tiba-tiba......

*Kringgggggg....Kringgggggg....

Dering telefon terdengar dari handphone zean.

Tertulis nama "Bang Raksa💪" disana.

"halo,kenapa Bang?"tanya zean.

.....

"hah,iya gua kesana sekarang"

.....

"Gua cepet kok bentar"

________

Telefon pun mati dan zean nampak panik berlari menuju kamar marsha.

TBC

Voteee.

Masa SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang