Kairel
"Jika hidupmu bercanda~
Maka teruslah tertawa"Kairel melihat lihat sekitar tanpa memperhatikan jalan. Namun tiba tiba dia menabrak sesuatu dan dia sangat terkejut siapa orang di depannya dan menatap dirinya datar dan ada smirk di wajahnya
"KAU!!!" Teriak kairel terkejut melihat siapa orang dihadapanya ini
"Kita bertemu lagi" ucap orang itu dengan smirk diwajahnya membuat kairel merinding melihatnya
"Apa yang lo lakukan disini bodoh?!!"
"Hebat dan berani"
"What do you mean bastard?"
"Waooo... amazing. Kau tidak tau siapa aku?!! Menyakitkan sekali"
"Ck. Siapa yang tidak kenal kakak kelas yang sangat menyebalkan". Ketus kairel. Yupss, ternyata setelah mengetahui semuanya kairel satu sekolah dengan nathan dan kakak kembarnya. Namun setiap melihat wajah nathan. kairel ingin mencabik cabik muka songongnya itu. Karena dia ketua osis, dia selalu menghukum kairel saat dia ketahuan bolos dan datang terlambat. Benar benar sangat menyebalkan. Dan untuk si kembar, kairel tidak peduli karena dia jarang berinteraksi dengan kakak kelasnya.
"Apa yang lo lakukan disini?! Apa lo ingin bertemu kakak kembar? Ohh sayang sekali kedua kakakku itu tidak ada dimansion"
"Kau sangat hebat saat diarena kemarin malam. Seharusnya aku menyalipmu ditikungan terakhir adik"
Deg
Kairel melototkan matanya. Adik? Dia bilang apa? Adik?!! Jangan bilang kalau diaaa ituu~ Bang Nathan??!!! Mampus~~ ucap kairel dalam hati
"Kau mengingatku sekarang adik manis? Bagaimana kejutannya?! Menarik?!!" Ucap nathan
Kairel tidak habis pikir. Ternyata ketua osis yang bernama nathan adalah abangnya dan seketika dia ingat percakapan kakak kembarnya di rumah sakit yang mengatakan kakak ketiganya yang bernama nathan akan memberikan dirinya kejutan di mansion. "Bodoh ael, yang namanya nathan bukan cuma satu di dunia tolol" makinya dalam hati
"Kak na-nathan" ucap kairel cengengesan gak jelas sambil menggaruk tengkuknya. Nathan menaikan satu alisnya. Melihat itu kairel sangat ingin menonjok wajah songong orang didepannya ini
"Jangan bilang siapa-siapa ya" mohon kairel
"Apa jaminannya?" Ucap nathan bersedekap dada dan tersenyum smirk menatap adiknya. Kairel tiba-tiba ingin sekali menjadi pembunuh bayaran walapun ada diskon 100% alias gratis
"Kakak mau apa?" Nathan terlihat berpikir dengan tawaran yang menggiurkan itu. Kairel yang melihat itu entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak. Dia hanya pasrah daripada dia di sidang oleh daddy dan saudaranya yang lain
"Jadi babu kakak selama seminggu". Kairel melototkan matanya mendengar itu. Sedangkan nathan tengah tersenyum miring
"Gak, yang lain" ucap kairel bersedekap dada
"Oke, 2 minggu"
"Tidak"
"3 minggu"
"Tidak."
"Seminggu atau kakak aduin"
"Dasar pengaduan"
"Ya atau tidak"
"Ck. Iya-iya"
Saat malam hari, semua keluarga tengah berkumpul minus kairel dan austin. Austin sedang mengurus bocah kematian yang sekarang sedang mandi dan mendandani bocah itu. Austin sangat sangat senang karena akhirnya adiknya ditemukan setelah 15 tahun lamanya dan dia juga benar benar bahagia karena memiliki adik bungsu yang sangat menggemaskan bukan seperti tembok berjalan seperti yang lainnya walaupun dirinya juga sama sih kecuali Darel yang sifatnya memang usil dan jahil. Darel sering memonopoli abangnya austin karena dari semua anggota keluarganya, hanya bang austin lah yang sifatnya sedikit mirip dengannya dan royal namun mencekam yang membuat Darel ngeri sendiri dengan abangnya itu. Namun austin sangat menyanyangi adik adiknya itu. Dia terbuka dengan sifat usil dan jahil darel karena dia tidak mau darel seperti tembok berjalan seperti yang lainnya. Dan sekarang dia malah punya 2 bocah prik yang sangat menyebalkan tapi dia sangat sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Kairel Alkantara Anderson
Подростковая литератураSeorang anak berusia 15 tahun yang suka balapan liar, tawuran, dan bolos yang hidup dengan seorang ayah yang tidak menyayanginya karena dia merupakan anak yang ia pungut di pinggir jalan. Apakah yang terjadi selanjutnya? . . . . . . Bukan cerita B×B...