4. Menyebalkan

806 43 0
                                    

"Sedikit lagi, kau baru makan 4 sendok" ucap Louis berusaha menghadapi adik bungsunya ini. Kesabarannya benar benar di uji oleh bocah kematian ini yang sayangnya adalah adiknya

"Gak udah kenyang"

"Makan atau abang paksa"

"Gak mau titik"

"Jangan membantah kairel"

"Jangan dipaksa lou" ucap daddynya

"Sekarang minum obatnya". Kairel menurut dan meminum obatnya

"Dad, ael kapan pulang?"

"2 hari lagi" ucap abangnya Austin yang sedang duduk disofa

"Lama.. maunya sekarang"

"Tidak. Kondisimu masih belum pulih" ucap louis tegas

"Apasih nyaut aja, orang adek nanyanya ke bang austin". Louis lebih memilih diam. Adiknya ini benar benar menguji kesabarannya. Jangan sampai dia kelepasan dan adiknya melihat kemarahannya yang sebenarnya

"Udah sekarang tidur biar cepat sembuh dan boleh pulang"

"Mau pulang hari ini dad"

"Abangmu bilang 2 hari lagi boy, jadi kau harus nurut" ucap david menoel hidung putranya

"Ayolahhh abangg~, hari ini aja yaa?"

"Tidak"

"Bangsat, monyet emang"

"Kairel!"

"Adek kasih kiss mau gak?"  Austin mengangguk dan mendekat ke brankar adiknya sambil menunjukan pipinya. Kairel menatap horor abang keduannya itu yang sedang menunjuk pipinya

"Gak mau" tolak kairel bersedekap dada

"Yaudah kalo gitu gak usah pulang. Ahhh... sayang sekali padahal seharusnya hari ini abang akan membiarkanmu pulang setelah infusnya habis tapi karena kau menolak yaa diem saja disini lagi 2 hari" ucap austin  kembali duduk di sofa. Kairel melongo dengan apa yang dikatakan abangnya itu. Abangnya itu benar benar sangat menjengkelkan.

Sebenarnya kondisi kairel sudah jauh lebih baik. Namun mereka hanya ingin mengerjai kairel terutama austin yang tingkahnya memang absurd berbanding terbalik dengan abang sulungnya yang sifatnya dingin dan cuek

David terus mengelus lembut kepala kairel sampai anak itu berhenti berdebat. Namun ketika kairel akan terlelap tiba tiba suara heboh datang dari pintu masuk

"ADIK" teriakan heboh dan terlihatlah 2 orang yang wajahnya sangat mirip

"Berisik" ucap salah satu dari mereka yang memiliki wajah datar dan dingin persis sekali seperti abang sulungnya

"Tidak bisakah kalian datang dengan tenang? Kalian membuatnya terbangun" ucap louis abang sulungnya. Si kembar meringis mendengar suara rendah abang sulungnya itu yang terdengar sangat mengerikan

"Mampuss" ucap kairel cekikikan dalam hati

Mereka adalah putra kembar david anderson, Dave Kenaan Anderson dan Darel Xaviges Anderson. Mereka berdua adalah saudara kembar, putra keempat dan kelima David Anderson

"Hehee.. maaf bang kita terlalu bersemangat" ucap darel sambil cekikikan tidak jelas. Louis menatap tajam adiknya itu. Darel yang ditatap seperti itu langsung berbisik ke kembarannya

"Tolongin.." ucapnya lirih di samping kembarannya dave. Dave melirik kesamping menatap kembarannya yang memang agak laen.

"Rasain.."

"Sialan" meskipun saudara kembar. Tingkah mereka berbanding terbalik. Yang satu bersifat dingin dan cuek dan yang satu absurd dan kekanak kanakan

"Berani mengumpat hm?!" Ucap louis. Meskipun suara adiknya sangat pelan namun indera pendengaran mereka sangat tajam sehingga dapat mendenger umpatan yang diucapkan oleh darel

"Hehee maaf bang, kita gak sabar lihat adek"

Kairel terlihat bingung dengan dua anak kembar di depannya.

"Mereka anak kesasar dari mana dad?!" Tanya kairel. Dave dan Darel melotot mendengar pertanyaan adiknya itu. Sedangkan David terkekeh gemas dengan putranya itu

"Mereka abang kembarmu panggil bang dave dan darel"

"Panggil kakak saja" sungut darel dan dave cepat

"Woahh... jadi ini adek kita dad?!" Heboh darel. Dia benar-benar takjub dengan wajah adiknya yang sangat menggemaskan. Akhirnya dimansionnya ada sesuatu yang imut bukannya hanya tembok berjalan. Darel mencubit pipi kairel gemas

"Aahkk... sakit monyet" kairel menatap garang darel

"Kasar sekali bicaramu?!"

"Kau sangat mengemaskan dek"

"Enak aja bilang gue imut, gue nih tampan ya bukan imut"

"Berhenti bicara kasar dan jangan gunakan bahasa gaulmu itu kairel" suara rendah itu datang dari abang sulungnya louis yang sudah jengah mendenger adiknya dari kemarin menggunakan bahasa gaul dan tidak sopannya

"Habisnya kakak kembar tuh"

"Dave, darel, dimana kakak kalian nathan?" Tanya daddynya

"Kak nathan ada rapat eskul basket dad"   David yang mendengar itu hanya mengangguk.

Mereka terus berbincang tentang perkembangan perusahaan dan masalah dunia bawah dan dunia atasnya. Kairel hanya menyimak karena otaknya tidak mengerti dengan yang mereka bicarakan. Darel dan Dave dari tadi hanya menusuk nusuk pipi adiknya itu. Mereka sangat senang ketika mendapatkan kabar bahwa adik bungsu yang telah lama mereka cari akhirnya ketemu

"Ohhiyaa dek, kata kak nathan dia punya kejutan untukmu dimansion nanti"

"Kak nathan?"

"Hmm, kakak ketigamu" sahut David

"Kau kan sudah pernah bertemu dengan dia dek"

"Ah maksudnya? Bertemu? Kapan?"

"Nanti kau juga akan tau"  si kembar bersmirk.

Sore hari tiba dan kairel sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah jauh lebih baik dan tentu saja anak itu yang terus memaksa untuk segera pulang

Kairel tidak henti-hentinya berdecak kagum dengan pemandangan di depannya. Mansion daddynya benar benar sangat luas dan bahkan ada air mancur di tengah-tengah halaman depan mansion dan jangan lupakan halaman belakang yang sangat luas. Interior mansion yang bergaya arsitektur eropa itu terlihat sangat elegan dan mewah. Mereka mengantar kairel ke kamar anak itu. Kairel lagi-lagi berdecak kagum melihat kamarnya yang sangat luas.

"Kau suka boy?" Tanya David melihat mata anaknya itu yang dari memasuki area mansion sudah berbinar binar

"Ael suka banget dad. Makasii banyak daddy" ucap kairel sambil mengecup singkat pipi David. David yang mendapat ciuman dari anaknya tiba tiba mematung sejenak. Dari dulu dia tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh anak anaknya. Louis, Austin dan si kembar menatap iri pemandangan itu

"Kakak juga mau dek"

"Abang juga!"

Kairel menatap sinis kakak kembarnya itu. Dia sangat ingat perkataan kakak kembarnya sewaktu di perjalanan menuju mansion. Dia melihat penjual ayam geprek di pinggir jalan. Kakak kembarnya itu langsung mengadu pada daddynya bahwa ayam geprek itu sangat pedas. Jadilah kairel tidak dibelikan makanan kesukaannya itu

Setelah melihat-lihat, kairel rebahan tidak jelas dikamar luasnya. Sedangkan keluarganya yang lain kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Karena merasa bosan, anak itu mulai keluar kamar dan berniat berkeliling mansion karena dia tadi melihat ada banyak kelinci di halaman mansion. Saking luasnya mansion ini, kairel susah menemukan tangga untuk ke lantai 1. Kairel melihat lihat sekitar tanpa memperhatikan jalan. Namun tiba tiba dia menabrak sesuatu dan dia sangat terkejut siapa orang di depannya dan menatap dirinya berbinar.

"KAU!!!" Teriak kairel terkejut melihat siapa orang dihadapanya ini

"Halo.. kita ketemu lagi" ucap orang itu dengan smirk diwajahnya membuat kairel merinding melihatnya

            -vote-

Kairel Alkantara AndersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang