Setelah mendapatkan izin dari pemegang kekuasaan tertinggi Mr. David yang terhormat. Kairel saat ini sedang berkaca di cermin besar dikamarnya dan terlihat mengagumi penampilannya dengan menggunakan seragam SMA.
"Gilaaa, gue ganteng banget" Ucapnya dengan penuh percaya diri
"Percaya diri sekali, muka kayak maling gitu dibanggain" Cibiran seseorang terdengar di ambang pintu yang membuat Kairel kaget. Sebenarnya orang itu hanya bercanda dia akui muka adiknya memang sempurna dan manis tapi dia tidak mau mengungkapkannya secara langsung karena tidak mau adiknya terbang sampai langit ke 25.
"Anjing kaget gue"
"Mulutnya"
"Masa bodo. Kakak ngapain kesini? Ngerusak pemandangan aja" Ucap Kairel sarkas. Yaps, yang datang ke kamar Kairel adalah kakaknya yang sangat menyebalkan, siapa lagi kalo bukan si tengil Darel
"Suka-suka kakak" Ucap Darel dengan senyum yang sangat menjengkelkan di mata Kairel
"Terserahlah" Ucap Kairel menghela nafas lelah. Melihat itu darel terkekeh pelan. Ia merangkul pundak adiknya dan membawanya kebawah untuk sarapan. Setibanya di meja makan ternyata sudah ada semuanya
"Pagii duniaaa~" Ucap Kairel dengan semangat membara menyapa seluruh keluarganya dan duduk diapit oleh sikembar
"Pagi nak". Sahut David
"Udah ganteng adik gue" Ucap Nathan sambil mengacak-acak rambut Kairel.
"Ck. Rusak lagi kan" Protes Kairel sambil merapikan rambutnya kembali
"Sini kakak rapikan" sahut Dave
"Kak Dave terbaik. Sini mendekat kairel bisikin sesuatu" Ucap kairel menyuruh kakaknya dave untuk mendekat.
Cup
Sebuah kecupan terdengar. Kairel mencium pipi kanan Dave dan semua yang ada dimeja makan menatap iri kearah Dave yang mendapatkan ciuman dari Kairel. Dave sendiri terkejut dengan apa yang terjadi sehingga otaknya loading beberapa detik dan tersenyum senang mencium balik Kairel sampai kegelian. Dave yang menyadari tatapan sinis keluarganya ia melemparkan senyuman yang terlihat sangat menjengkelkan ke seluruh keluarganya.
"Kakak gak dapat?" Ucap darel mengiri
"Emang lo penting?!" Sahut Dave menatap kembaranya sambil menaik turunkan alisnya.
Darel yang mendengar itu terlihat sangat kesal.
"Ck. Sialan"
"Berani mengumpat hm?" Sahut Louis tiba-tiba menatap adik kembarnya dengan senyuman tipis diwajah tampannya. Tapi yang sikembar lihat adalah sebuah seringaian yang sangat menyeramkan.
"Siapa yang mengumpat kakak salah dengar kali" Ucap Darel mengelak
"Apa maksudmu kak Louis tuli adik?!" Tanya Nathan menjahili sang adik dan sekaligus mengomporinya
"Woaahh, kak lui kau dengar itu?" Ucap Austin ikut menimpali dan bertanya ke Sang kakak sulung.
Darel menatap takut-takut ke arah sang kakak sulung yang kapan saja bisa bertindak. Sedangkan Louis sendiri menatap adiknya Darel dengan senyum tipis ahh lebih tepatnya seringai yang sangat menyeramkan di mata Darel. Tiba-tiba Darel mendengarkan bisikan yang sangat menyebalkan dari manusia yang duduk disampingnya.
"Rasain mampus kan lo" ucap Dave menatap puas ke sang kembaran yang terlihat sedikit takut tapi dia berusaha tenang
"Kasihaannn hhahah" ucap Kairel menatap miris kakaknya. Dasar adik laknat pikir darel
"Sumpah kak bukan gitu maksud Darel serius" ucap Darel cepat dan menyatukan kedua tanganya ketika melihat sang kakak sulung akan berdiri
Louis seolah menulikan pendengarannya dan tetap bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kairel Alkantara Anderson
Teen FictionSeorang anak berusia 15 tahun yang suka balapan liar, tawuran, dan bolos yang hidup dengan seorang ayah yang tidak menyayanginya karena dia merupakan anak yang ia pungut di pinggir jalan. Apakah yang terjadi selanjutnya? . . . . . . Bukan cerita B×B...