~Jika harimu suram, itukan harimu bukan hariku~
KairelDughhhh
Akhhhh
Suara apel dilempar terdengar dan bertepatan ketika apel itu dilempar kairel dan nathan menunduk sehingga apel itu lewat kebelakang menuju arah pintu utama mansion. Dan mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Saat bertepatan dengan pintu mansion terbuka dan terlihat pria paruh baya dan bertepatan pula apel itu mengenai wajah pria paruh baya dengan tatapan yang sanagt tajam itu yang membuat mereka melebarkan mata karena saking terkejutnya. Darel menatap ngeri grandpanya itu yang dahinya terkena apel yang dia lempar. Yap. Grandpa. Felix Anderson, dia menatap datar kedepan yang membuat ketiga bocah sedikit takut. Felix berjalan kearah kairel. Kairel yang merasa adanya bahaya langsung menghindar dan memeluk abang sulungnya Louis meminta perlindungan. Louis sendiri yang dipeluk secara tiba-tiba sangat senang.
"Hey, kenapa lari hm?" Tanya felix dengan suara yang terkesan dingin
"Abang ael takut" bisik kairel ditelinga Louis dan mengeratkan pelukannya kepada Louis
"Kau membuat adikku ketakutan dengan wajah datarmu itu pak tua" ujar Darel seperti biasa dengan mulut pedasnya
"Hey Lil bro" ucap Nathan menepuk pundak Darel. Entah itu menyemangati atau menegur
"Jangan takut, dia grandpa kita. Felix Anderson" Ujar Louis mengusap lembut kepala kairel yang kini memeluknya dengan sangat erat. Tentu saja hal itu membuat Louis sangat senang. Adiknya dengan sukarela memeluknya. Kairel sendiri memilih Louis ketimbang yang lain karena menurut kairel aura abang sulungnya sangatlah pekat dan akan aman jika berlindung padanya
"Grandpa?"
"Hm"
"Mau grandpa gendong?" Kairel tertawa dipangkuan louis sampai memegang perutnya yang sakit. Kairel memilih duduk dipangkuang Louis karena dia merasa nyaman dipeluk oleh abangnya
"Gak usah, gak usah, nanti encok repot lagi" ucap kairel sambil menghapus air matanya karena tertawa
"Rupanya kau meremehkan grandpa hm?"
"Sadar umur aja" sinis Darel
"Hey bocah, tunggu hukuman kalian berdua"
"Hukuman apaan!? Orang kita gak ada buat salah"
"Bohong grandpa, mereka berdua mengganggu ael dari tadi" ucap kairel. Entah hilang kemana rasa takutnya. Kairel menceritakan semuanya kepada grandpanya itu yang membuat nathan dan darel menatap tidak percaya adiknya itu.
"Tapi ael yang mulai duluan grandpa!" Bela Darel
"Dia menyiram kami dengan kotoran hewan di halaman belakang mansion" ujar nathan. Mereka semua tertawa pelan mengingat kejadian tadi pagi
"Itu karena kakak yang mulai duluan" ucap kairel dengan wajah tidak berdosanya. Darel dan Nathan melongo mendengar ucapan adik laknatnya itu
"Basis of complaint" ujar Darel sambil mendengus
"Apa artinya tuh"
"Kamu ganteng" timpal nathan
"Oh jelas, kairel gituloh"
"Jadi?" Tanya felix
"Jadi apa!?" Sungut Darel bersedekap dada menatap grandpanya itu
"Siapa yang melempar apel ini ke opa?" Tanya felix sambil berkacang pinggang menatap ke kedua cucunya itu
"Darel yang lempar" adu Dave. Darel menatap sinis kembarannya itu. Mereka semua terkekeh pelan melihat sikembar
"Siapa suruh muncul tiba-tiba" ucap Darel membela dirinya
![](https://img.wattpad.com/cover/356663543-288-k543398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kairel Alkantara Anderson
Novela JuvenilSeorang anak berusia 15 tahun yang suka balapan liar, tawuran, dan bolos yang hidup dengan seorang ayah yang tidak menyayanginya karena dia merupakan anak yang ia pungut di pinggir jalan. Apakah yang terjadi selanjutnya? . . . . . . Bukan cerita B×B...