❗DILARANG KERAS MENG COPY ATAU PLAGIAT KARYA ORANG LAIN❗
.
.
Alifa yang di jodohkan dengan lelaki yang selama ini ia kagumi, namun takdir membawanya akan trauma dalam pernikahan
"hanya ada dua pilihan, mengakui kesalahan mu atau hal yang tak kau san...
"menyukai mu dalam diam merupakan pilihan ku, jika kamu tidak menyukai ku balik itu sudah resiko ku"
Alifa Putri Al-fatih
。。。 ╌╌╌╌╌ • ʚɞ • ╌╌╌╌╌ 。。。
Meskipun kita mencintai manusia lain nya, maka di saat itu lah kita harus siap untuk merasakan sakit hati dan menerima bahwa setiap yang kita ingin kan belum tentu akan di miliki
Tidak ada yang salah dalam menaroh perasaan kepada siapa pun, karena itu atas kehendah Allah, hanya saja bagaimana kita mengendalikan perasaan itu
Sama hal nya dengan Alifa, sejak hari di mana dia dan Gus Alzen pulang dari bandara, Alifa berusaha untuk menghilangkan perasaan nya secara perlahan
Bukan kah sudah jelas bahwa Gus Alzen mengatakan langsung rencana nya ingin meng Khitbah Ning Tasya, lantas untuk apa Alifa tetap memendan perasaan ini, perasaan sepihak
Seminggu kemudian, tepat nya hari jumat pagi, di Ndalem sudah ada Nyai Jenna dan Kyai Adam, mereka mengobrol ringan sambil memakan cemilan
"Abi sama Umi lagi ngomongin apa nih" Gus Alzen yang baru turun dari lantai dua dan menghampiri kedua orang tua nya dan ikut bergabung duduk di sofa
"ngobrol biasa aja Gus, oiya tadi Umi dapat telfon dari Zera, kalau dia akan berkunjung kemari besok " ujar Umi Jenna, Zera Ayura merupakan ponakan dari Umi Jenna dan sekaligus sepupu Gus Alzen
"sama siapa Mbak Zera kesini nya Umi?" tanya Gus Alzen
"sama Niko juga anak nya Zaki, Gus" jawab Umi Jenna dan di respon senyuman oleh Gus Alzen, Mbak Zera sudah menikah 2 tahun lalu dan sudah di karuniai anak laki laki yang berumur 18 bulan
"Umi, Abi, Alzen mau ngomong sesuatu dan sekaligus meminta izin, Alzen berencana untuk mengkhitbah seorang wanita" ujar Gus Alzen membuat Kyai Adam yang mendengar langsung menoleh dan menatap Gus Alzen
"wanita siapa, kenapa Abi tidak tau kalau kamu sedang dekat dengan seorang wanita" tanya Kyai Adam kepada putra nya
"maaf sebelum nya Abi, Alzen tidak memberitahu Abi soal ini" ujar Gus Alzen sambil menatap kedua orang tua nya secara bergantian "Alzen pertama ketemu dengan beliau saat pertama kali berangkat ke Cairo, dan beliau juga yang memberikan pinjaman uang karena dompet Alzen hilang waktu itu" jelas Gus Alzen, pasalnya cerita itu hanya Nyai yang tau, Kyai Adam tidak tau sama sekali kalau ada seorang gadis yang memberikaan pinjaman uang kepada putranya, dia hanya tau kalau dompet Gus Alzen hilang saja
"siapa nama wanita itu Gus" lanjut tanya Kyai Adam
"nama nya Tasya Rabillah, Abi, anak dari pemilik pesantren Nurul Bilah" ujar Gus Alzen