Enjoy!
"Malam ini, bulan purnama" celetuk Asahi mengagetkan Jihoon yang sedang bersantai menikmati kopinya.
"Permisi dulu kek minimal, gue hampir terjungkal nih" Asahi berlalu pergi sedangkan Jihoon menatap punggung Asahi dengan sinis.
"Gue tau kalo malem ini bulan purnama, gue inget-"
"Keputusan udah bulat, gue yang bakal mengakhiri semuanya"
Jihoon menggelengkan kepalanya dengan kasar, berusaha menepis potongan mimpinya yang tiba-tiba terlintas di kepalanya.
"Ngga ngga, Yoshi ngga mungkin mikir gitu kan? Apa yang lo pikirin sih ji" Jihoon terkekeh dan kembali menyeruput kopinya.
Sedangkan di sisi lain-
"Hanya kamu yang bisa membunuhnya Yoshi, karena dia bangkit dengan bantuan darahmu"
"Apa tidak ada cara lain? Bukan kah jika aku berkorban, maka mate ku juga akan ikut berkorban?"
"Itu benar. Tapi, tidak ada cara lain. Kamu harus membunuh dirimu sendiri untuk mengakhirinya" Jaden memberikan sebuah pedang berwarna biru, Yoshi menerimanya dengan tangan yang bergetar.
"Ingatlah, pengorbanan mu tidak akan sia-sia" Jaden menghilang dan Yoshi terbangun dengan pedang yang sama persis yang diberikan Jaden padanya.
"Harus kah?" Yoshi menggenggam erat pedang itu, kemudian merubahnya menjadi gelang.
---
"Kak shi!!!" Jeongwoo menarik Yoshi untuk tiduran di sofa dan memeluknya.
"Kenapa nih? Kenapa woo?"
Brugh!
Badan Yoshi ditimpa badan besar Junghwan, jadilah dirinya berada dihimpitan dua badan besar adik-adiknya.
"Aghh aduh, kalian ini kenapa?" kesal Yoshi, dirinya baru bangun tidur malah udah ditarik plus ditimpa badan bongsor adik sepupunya.
"Kita kangen! Kak Yoshi dimonopoli mulu sama bang Jihoon sejak jadi matenya. Kan kita juga mau main sama kak Yoshi!!" ucap Junghwan mengeluarkan uneg-unegnya.
"Betul tuh! Emang bang Jihoon doang yang bisa main sama kak Yoshi?! Kita juga mau! Kak Yoshi juga ngga boleh pilih kasih ya!!" sahut Jeongwoo menyetujui.
"Sejak kapan kakak pilih kasih?"
"Sejak mate sama bang Jihoon!!"
Brugh!!
"Aghhh" teriak Jeongwoo dan Yoshi yang terkejut karena tiba-tiba beban hidup mereka bertambah.
"HARUTOOO"
Iya ges, dari dia nyautin pertanyaan Yoshi, Haruto langsung jatuhin badannya di tumpukan menara manusia yang terjadi secara dadakan.
"Heh! Adek gue bisa mati ya! Bangun ngga kalian?!" Hyunsuk menampari satu persatu pantat adik-adiknya.
Plak
Plak
Plak
"Aduh bang, kok digebuk?!" Haruto mengusap-usap pantatnya begitu juga dengan Junghwan dan Jeongwoo. Sedangkan Yoshi sedang mengatur nafasnya karena habis dipeluk erat plus ditindih dua titan.
"Ya lagian, ngapain tindih-tindihan gitu hah?!"
"Ck, bang Jihoon yang sering nindih kak Yoshi aja ngga dimarahin" gumam Junghwan sambil melengkungkan bibirnya.
Plak
"Beda konteks bodoh, minum dulu yosh" Jihoon menggeplak belakang kepala Junghwan dan memberikan Yoshi air putih.
"Thanks"
Jeongwoo dengan sigap menarik Yoshi untuk semakin dekat dengan dirinya dan memeluk Yoshi dari samping. Haruto juga melakukan hal yang sama, dirinya menarik Jihoon agar tak duduk di samping kakak kesayangannya.
Junghwan duduk di bawah Yoshi sambil memeluk kaki kakaknya, "satu minggu ke depan, cuma kita yang boleh main sama kak Yoshi! Bang Jihoon ngga boleh nyentuh sedikitpun!" pernyataan Junghwan diangguki dua bokem lainnya.
"Lah, kenapa gitu cil?" Jihoon mengernyit tak suka.
"Karena- bang Jihoon udah monopoli kak Yoshi dari sejak jadi mate ya! Sejak kak Yoshi pingsan terus dibawa ke ruang khusus! Sekarang giliran kita lah yang abisin waktu bareng kak Yoshi!" jawab Jeongwoo dengan semangat hingga tak sadar tatapan tajam dari dua bokem lainnya dan kernyitan bingung dari dua kakak tertuanya.
"Kalian tau dari mana Yoshi pingsan?" tanya Hyunsuk. Jeongwoo seketika mendelik karena sadar dengan ucapannya, dirinya menoleh ke arah dua saudaranya yang lain malah mendapatkan tatapan datar.
"Euh, itu- kak Yoshi ayo ikut gue belajar mantra baru" Jeongwoo mengalihkan topik dan langsung menarik Yoshi agar bangun dari duduknya.
Jihoon dan Hyunsuk hanya saling pandang dan menatap heran kepergian empat saudara mereka.
"Mereka nguping? Atau ada yang bocorin?" tanya Jihoon. Hyunsuk menggeleng dan mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu.
---
Sebuah cahaya putih menghiasi ruangan gelap setelah setetes darah diteteskan di atas tubuh yang sudah lama terbaring lemah.
Tubuh tersebut perlahan membuka matanya dan bangkit untuk melihat para pengikut setianya yang sedang menundukkan diri di hadapannya.
Lama dirinya menatap sekitar, sekarang dirinya menatap tubuhnya sendiri kemudian tertawa kencang.
"Aku bangkit kembali!! HAHAHAHAHAHAHAHA"
(Apasi, gajelas banget lo hiks (╥ω╥') )
"Selamat datang kembali, tuan Ha Yoonbin" ucap salah satu pengikut setianya yang selama ini menjadi ketua untuk menggantikan dirinya sementara.
"Ya, terimakasih telah mendapatkan darah dari guardian itu. Apa kalian membunuhnya?"
Salah satu pengikutnya menggeleng dan menjawab, "kami tidak dapat membunuhnya, tuan. Kami hanya bisa mendapatkan darahnya untuk kebangkitan tuan Yoonbin"
Yoonbin mengangguk, kemudian menyeringai. Dirinya mengepakkan sayap mirip kelelawarnya dan terbang di udara.
"Saatnya balas dendam dan merebut kekuasan si Kanemoto sialan itu!!" Yoonbin pergi terbang dengan menggunakan sayapnya.
To be continue~
Omaga~
See y'all ᜊᜊ
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTA「 LENGKAP✔ 」
FantasyMereka yang ditugaskan untuk menjaga harta mereka dari sosok iblis yang menginginkan sesuatu di dalam dirinya. Mampukah mereka ber-sebelas menjaga harta kesayangan mereka? ꔛ treasure ft. yedam & mashiho !!! 𝑫𝑰𝑺𝑪𝑳𝑨𝑰𝑴𝑬𝑹 !!! • Fiksi • Bxb...