EME - Eid Mubarak Edition

760 66 8
                                    

Warning! 2868+ words!
Anggap aja trio kembar sama si kecil lagi tinggal di Indonesia oke😭

Btw, ini masih dihitung lebaran kan? :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI! MOHON MAAF LAHIR DAN BATIINNN!"

"Belum, woy! Besok lebarannya."

"Ish! Gue juga tau kali, bang," kesal Sunoo pada Sunghoon.

Pria yang seharusnya dia panggil paman ini bikin mood turun aja.

"Lagian lo ada-ada aja, Noo. Baru masuk bukannya salam, malah teriak nggak jelas."

Itu Jay yang menyahut. Dia bersama Sunghoon sedang sibuk di dapur, tiba-tiba saja keponakan dekat mereka datang tak diundang.

"Hehe, gue excited banget soalnya, bang. Sekalian ngingetin kalian juga buat siapin thr gue."

"Males. Puasa lo bolong-bolong," ejek Sunghoon.

"Mana ada!"

"Lah terus? Yang lo datang pas puasa kesembilan sambil makan es krim kemari tuh, apa?" Jay bertanya mengejek.

Sunoo tertawa kaku. "Sekali-sekali, bang. Bukannya tiap hari kita bisa mokel, kan?"

"Bangsat."

"By the way anyway on my way, adek mana bang?"

Sunoo celingak-celinguk, sedari penglihatannya sejak datang tak tampak sosok bola imut yang menjelma jadi manusia mini.

"Oh itu, si adek pigi sama Jake," jawab Jay masih sibuk dengan agenda mencari dan membersihkan peralatan kaca-- entah itu mangkuk, gelas, piring, bahkan sendok.

"Ngapain?"

"Adek minta lilin sama petasan untuk nanti malem. Jadi mereka lagi beli tuh," Sunghoon menambahkan.

Kalau Sunghoon sibuknya mindahin kue yang udah dipesan ke dalam toples.

Sunoo ber-oh ria saja.

"Nanti malam join, bang?" Sunoo menumpu dagunya, memperhatikan kedua pria yang berlalu-lalang di depannya.

"Join?"

"Elah, masa nggak inget sih? Takbiran bang takbirannn," balas Sunoo gemas pada kelemotan Jay.

"Ohh, enggak ah. Sunghoon aja tuh lo ajak."

"Gue juga males."

"Lo berdua kenapa, bang? Biasanya juga sama Bang Jake ikut takbiran di masjid sama keliling."

Memang, setiap malam terakhir puasa atau kita sebut malam takbiran, itu si kembar tiga selalu muncul. Kehadiran semakin membuat heboh rombongan ala pemuda-pemuda mereka. Entah nanti gantian mukul bedug, gantian megang mic, atau teriak-teriak sambil bilang allahu akbar.

Makanya Sunoo heran, ada apa gerangan sampai dua kembar Park ini nggak mau. Kalau kayak gini, bisa dipastikan Jake juga nggak bakalan ikut.

"Udah ada prioritas, Noo."

"Siapa-- owalah BUCIN!" Sentak Sunoo pada Sunghoon.

Keduanya tertawa. Sunoo jelas tahu siapa prioritas yang dimaksud, siapa lagi kalau bukan anak kesayangan mereka, Park Jungwon.

Tak lama, terdengar suara pintu yang diketok kemudian dibuka, diiringi nyanyian cempreng khas anak kecil.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Laailaaha illallahu allahu akbar. Allahu akbar--"

OUR LITTLE JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang