SEBELUM MEMBACA, MOHON UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR. JIKA SUDAH MEMBACA, MOHON UNTUK VOTE SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN PADA PENULIS!!!
☜☆☞
'Cinta dan kasta, mana yang akan menang?'
☜☆☞
Tentang dua patner olimpiade yang saling jatuh cinta.
Reygaza Artanat...
Sedangkan disisi lain, Rey tengah berada di rooftop sekolah. Ia juga menagih janji para temannya. Namun caranya tidak sebrutal Vyera.
"Janji." Nah kan, satu kata. Padahal bicara itu tidak berbayar.
Arthur menyodorkan uang pecahan seratus sebanyak sepuluh lembar. "Done."
Rey tidak menerimanya, ia menatap Rio. "Masukin kas." Titahnya.
"Uangnya buat ganti oli mesin motor yang di markas, boleh?" Izin si bijak Eza. Rey mengangguk.
Ia beralih menatap Derga. "Kapan?" Tanya Rey. Derga pernah menjanjikan akan membelikan sebuah rumah untuk dijadikan markas kedua.
"Besok bisa." Jawab Derga seadanya. Artinya, besok rumah itu dapat dijadikan markas.
"Barang nya?" Ganti Arthur berucap.
"Udah."
"Hah?" Aksa bingung, ngomong apa sih mereka? Bukan hanya Aksa, Elvan pun ikut tak paham.
"Ck, barang nya udah ada." Decak Derga.
"Oalah, mangkanya ngomong yang jelas." Ujar Elvan.
"Lo aja yang gak jelas." Sarkas Rio.
"Hus, lo tuh kalo ngomong ... Suka bener." Cengir Elvan.
"Yee si bagong!" Rio menonyor kepala Elvan.
"Adohh!! Asu kon. Betewe lo jadi naksir temen Vyera?" Elvan teringat bahwa Rio pernah mengatakan ia menyukai salah satu teman Vyera, entah yang mana.
Sontak perkataan Elvan itu membuat Rey dan Derga tertarik untuk mendengarkan pembahasan mereka. Sedangkan Arthur dan Eza hanya diam. Toh, itu tak penting.
"Ohh, si Lea? Iya cok, cakep banget tu cewe." Mendengar itu, Derga bernapas lega. Aneh.
"Emang nya postingan yang mana?" Tanya Elvan.
"Nih." Tunjuk Rio.
_____________________________
Vyeraa— rzquel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
