14. Ditraktir

6 3 0
                                    

Happy Reading..

☜☆☞

Setelah konflik yang sempat terjadi, akhirnya Rio dan Lea kembali berbaikan. Teman-teman Lea pun menyetujuinya asal Rio dapat menjaga Lea dengan baik, mereka tak masalah.

Hubungan keduanya terlihat semakin dekat. Bahkan saat menuju kantin tadi, Lea masih ada dalam gendongan Rio.

Rio tak melanggar janjinya, ia sungguh mentraktir teman-temannya.

"Pesen aja sana." Titah Rio. Mereka semua berasa di pojok kantin, semua telah duduk kecuali Vyera dan Letta.

Vyera gengsi jika harus duduk disamping Rey. Dan Letta masih menunggu kepastian apakah Lea akan menduduki bangku disebelah Rio atau tidak. Disana hanya tersedia 10 bangku, sedangkan mereka bersebelas.

"Kalian kenapa gak duduk?" Pertanyaan yang Eza lontarkan sontak membuat yang lain ikut menoleh ke Letta dan Vyera.

"Itu bangku di samping Rio lo pakek gak, Le?" Tanya Letta pada Lea. "Ehe, gue pake ya?" Cengir Lea lalu turun dari pangkuan Rio.

"Ouh, oke."

"Ambilin kursi." Arthur menyuruh Aksa.

"Gue?" Tanya Aksa.

"Cucu fir'aun, nanya lagi." Ketus Elvan.

"Bukannya emang ya?" Tanya Crystal yang sedari tadi anteng duduk di samping Derga.

"Yee si bagong. Yaudah, berapa?"

Eza menatap mereka berdua, "Satu aja." Jawab Letta. Aksa mengangguk lalu mengambil salah satu kursi dari bangku lain yang kosong.

"Ehh, dua woy!" Sela Vyera. Elvan sudah terlanjur kembali dan menaruh kursi itu pada tempat kosong.

"Yang bener yang mana?" Tanya nya.

"Duduk aja." Titah Rey pada Aksa. Lantas ia menarik Vyera untuk duduk di sampingnya.

"Udah ah, buruan pesen! Gue udah laper." Keluh Rio.

"Siap-siap, gue mau teriak. BUKKKKK LELAAAAA!!!!! MAU PESENNNNNN!!!!!" Teriakan Elvan menggelegar ke seluruh area kantin.

"Busett!! Mulut apa toa tuh?!" Tanya Aksa sambil terkekeh.

Vyera berusaha menahan tawanya. Astaga, humornya rendah sekali. "Ketawa aja, ga ada yang ngelarang." kata Letta yang mulai peka.

"Mbah mu! Gengsi cok!" bisik Vyera.

Sedangkan Crystal berdiam dipojok, ia menatap kagum kearah Derga. Tatapan penuh puja ia berikan pada sang wakil ketua ZAXTRAVA.

Tampan?  Ah, dirasa itu tak cukup untuk mendeskripsikan bagaimana kesempurnaan seorang pria yang berada di sampingnya itu. Kedua manik hitam itu menyorot tajam. Angannya melayang tinggi, bagaimana jika tatapan itu berubah menjadi teduh jika bersamanya? Tetapi terlalu mustahil untuk memilikinya. Batinnya selalu berteriak memanggil namanya. Meraung-raung meminta agar  ia  peka akan perasaan ku.

Crystal melamun dan mencoba menceritakan kesempurnaan seorang Travis Derga De-Harka.

"Woy bagong! Taik lo, ngapain si bengong!?" Teriakan Lea menyadarkan Crystal dari angan-angan indah nya.

"Apaan?" tanya Crystal.

"ELO MAU PESEN APA, KONTOL!?" Letta dengan sumbu pendek nya pun berteriak.

"Ohh, mie ayam. Minumnya es teh hangat." jawabnya santai.

"Iki coro konsep e piye kang? Es teh, apa teh hangat?" tanya anak bu Lela, sebut saja mang Yanto. Yanto sudah bekerja dan sesekali membantu ibunya berjualan di AHS.

"Terserah dah, dikasih teh hangat bersyukur, dikasih es teh sujud syukur."

"Jadi lo mau apa?" tanya mang Yanto sekali lagi.

"Es jeruk aja." jawabnya, kan, Crystal stres.

"Kalau kamu gak sekolah disini sudah saya gebukin." mang Yanto menggeram kesal.

"Gebukin aku dong om." jawab Crystal dengan tangan yang 👉👈. Mang Yanto hanya menatap sinis lalu pergi.

"Ga." panggil Elvan pada Derga. Dan dijawab deheman dari sang empu.

"Itu anak monyet disampimg lo gak ada niatan mau lo gebukin?" tanya Elvan.

Pertanyaan itu membuat Derga menoleh pada gadis manis disampingnya. Crystal pun menatap Derga. Dan terjadilah kontak mata di keduanya.

Crystal menatap sinis Derga. "Dih, apaan sih." julid nya lalu mengalihkan pandangan.
"Alah, bilang aja salting lo, mek." Sinis Vyera pada Mau Crystal.

Rey bedecak, ia menghela napas, kasar sekali bahasanya. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya. Dan mulai berbisik.

"Bahasanya jangan terlalu kasar, cantik. Bukannya ngatur, tapi Rey gak suka." bisiknya selembut mungkin agar Vyera paham apa maksud dari Rey menegurnya.

"Cieeeeeee!!!! Cuit cuit.. Berlayar nih!!" Goda Crystal balik. Siapa suruh menggodanya.

"Kiw kiw." Lea pun mengikuti jejak Crystal.

"Trakriran lagi boss!" ah, Letta ini, tukang makan.

"Bisikin apaan tuh?" kepo Rio.

"Ngajak iclik kali." jawaban sesat diutarakan oleh Elvan.

"Nyebut Elvan nyebut!" tegur Eza.

"Kuat kuat istri Elvan."

Sedangkan Vyera dan Rey menatap Elvan tidak bersahabat. Tatapan dari keduanya membuat Elvan meringis kecil.

"Ehe, maap. Ga sengaja, tadi mulut ku bukan aku." katanya dengan menyatukan kedua tangan 🙏.

"Jadi kalau mulut lo gue sobek mau?" tanya Vyera sadis.

"Eh jangan lah."

"Kan mulut lo, bukan lo." Vyera membalik kata-kata Elvan.

Belum sempat menjawab, mang Yanto datang membawa nampan yang berisi makanan.

"Nih segini dulu, sisanya bentar ya." mang Yanto menurunkan mangkuk dan Es yang ada dinampan lalu pergi mengambil sisanya.

Tak lama, mang Yanto datang dengan segenap jiwa dan raga serta makanan enak. "Ini ya, nanti bayarnya naik, soalnya Crystal nyebelin." canda mang Yanto.

"Aman bang, yang bayar Rio." jawab Crystal santai.

"Iye in." lalu mang Yanto pamit.

"Nanti kita patungan aja ya?" ajak Lea. Ia tak enak pada Rio jika harus membayar semuanya.

Rio tersenyum, ia mengelus pucuk kepala gadisnya. "Ga usah, biar aku aja, sayang."

"Tapi emang kamu bawa uang sebanyak itu?" tanya Lea.

"Apa kamu pikir aku semiskin itu?" Rio bertanya balik.

"Iya si paling kaya kamu mah." Lea memutar bola matanya malas.

"Udah ya, makan dulu. Atau mau aku suapin?" tawar Rio dengan menaik turun kan alisnya. "Ogah."

Tanpa mereka sadari, Vyera, Letta, Crystal, Elvan dan Aksa menatap mereka melas. Gini amat ngontrak dibumi, batin mereka. Sedangkan para es batu hanya diam memakan makanan mereka. Dan Eza yang tak peduli dengan sekitar, ia hanya menatap layar ponselnya.

"Liatin apa lo pada!?" sentak Lea.

"Liatin lo bucin."

☜☆☞

maaf kalo bahasanya terlalu kasar, kebutuhan. maaf sekali lagi //sungkem..

vote!

To Be Continued.

02-05-2024.
~Xyavi..

We Are Different || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang