07. Agrakaza Family

12 4 0
                                    

Happy Reading...

Tandai typo😉

☜☆☞

Rey telah sampai di kediaman keluarganya. Ia memarkirkan motornya dan masuk ke dalam.

Saat di ruang keluarga, ia melihat keluarganya tengah berkumpul. Rey malas, tetapi ia menghampiri mereka.

"Dari mana, sayang?" Tanya Netha.

"Mama sakit, lo di telpon gak nyambung.." Judes Vhero, adiknya.

"Sakit?" Ulang Rey.

"Dirampok." Satu kata yang keluar dari mulut Zey.

Rey menatap Netha dari atas hingga bawah, terdapat beberapa luka memar yang terlihat sudah diobati.

"E-er, get well soon, mom.." Ucap Rey canggung. Semua terkesiap, itu Rey? Ya Tuhann..

"Rey keatas. Good night." Ucapnya lagi, lalu pergi.

"Ya Tuhann.. Mass, itu Rey? Anakku.." Dramatis Netha.

Axtar juga menatap punggung putra keduanya tak percaya.

Awalnya, Rey tak begitu kaku dengan keluarganya. Hingga suatu kejadian terjadi saat Netha tengah mengandung Vhero. Sikap Rey berubah, ia menjadi cuek. Tetapi sikapnya akan tetap sama jika di depan Xander.

"Ma, itu abang?" Vhero berujar tak percaya, yang ia tahu hanya sifat kaku Rey.

'Kembalilah seperti dulu, Rey..'

☜☆☞

Rey sudah menggunakan baju santai, celana jeans hitam pendek dan kaos senada. Ia berbaring di kasur dengan gitar yang berada di atas perutnya.

Rey menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya berkelana mengingat akhir-akhir ini hidupnya sedikit berwarna karena hadirnya seorang gadis cantik dengan segala tingkahnya, Vyera.

Saat ini Vyera sering menghantui pikiran Rey. Bahkan pernah Rey hampir tak tidur karena gadis itu.

Saat tengah asyik memikirkan Vyera, pintu kamarnya diketuk.

Tok!

Tok!

Tok!

"Bang!!!!" Teriak seseorang dari luar kamarnya, siapa lagi jika bukan Vhero? Adik monyet Rey.

Rey berjalan ke pintu, dan membukanya. Ia melihat Vhero yang hendak berteriak kembali namun diurungkan.

"Hehe, turun bang." Cengir Vhero.

"Hm."

Rey membalas dengan deheman dan melenggang pergi mendahului Vhero. Sedangkan sang adik menganga, apa apaan cuma dibalas hm doang? Rey gila.

Rey telah berada di ruang keluarga. Disambut oleh Pekikan girang Netha. Jarang sekali Rey mau turun hanya untuk berkumpul bersama keluarganya.

"Reyy!! Kamu ikut kumpul?!!! Sini nakk!!" Girang Netha sambil nenepuk sofa kosong di sampingnya.

"Ma, itu tempat Vhero!" Dari tangga Vhero berteriak tak terima. Dengan berlari, ia menuju tempat samping Netha.

Ia menjulurkan lidahnya mengejek, "Wlee.." Ejeknya pada Rey. Sedangakan sang empu hanya diam, ia duduk di samping Zey.

"Sekolahnya lancar?" Tanya Axtar basa basi. Rey mengangguk, ia terfokus pada ponselnya yang menampakan wajah Vyera.

bucin.

"Gimana sama geng?" Tanya Zey. Keluarga sudah mengetahui jika Rey mengikuti sebuah geng motor, dan menjadi pemimpin.

"Aman." Jawabnya.

"Bang, udah ada pacar?"

Rasanya, Rey seperti tengah melakukan QnA. Awas saja jika Netha bertanya, pasti pertanyaannya akan nyeleneh.

Rey menggeleng singkat. "Yakin belum? Tuh, wallpaper lo cewe." Ejek Zey sambil mengintip wallpaper handphone Rey. Lantas Rey mematikan layar ponselnya, "Sotoy."

"Kenalin, dong.." Goda Netha.

Ya kan.. Apa dikata, Netha aneh. Mau maunya Axtar menikah dengan Netha. Apa dipelet?

"Ga punya." Jawab Rey agak jengkel. "Hehee.. Masa sih?" Vhero berulah.

Diikuti Netha dan yang lain yang mengejeknya. Dan topiknya adalah pasangan, Rey benci topik itu.

Brak!!

Pintu didobrak dari luar. Pelakunya adalah Xander, entah apa alasannya ia datang secara mendadak.

Semua membungkuk saat melihat Xander, pengecualian untuk Rey. Ia malah menatap kakeknya dengan tatapan datar.

"Apa yang membawa mu kemari, tuan besar Xander?" Tanya Rey (sok) sopan. Bahkan Axtar tak berani menanyakan hal seperti itu, ia terlalu patuh pada Xander.

"Aku hanya merindukan cucuku. Apa tidak boleh, Agrakaza devil baby?" Xander tersenyum miring.

Semua di sana merasakan hawa permusuhan yang kuat. Padahal Rey dan Xander tidak pernah meributkan suatu hal.

"Berhentilah memanggil ku seperti itu, pak tua." Jika biasanya seorang putra akan bermusuhan dengan ayahnya, tidak dengan Rey.

"Ku pindahkan harta warisan ku, mampus kau." Kekeh Xander.

Zey dan Vhero berbinar, sudah lama mereka mengidam-idam kan warisan dari kakeknya.

"Pindahkan saja, aku tak peduli. Lagi pula aku tak meminta hal itu padamu." Acuh Rey.

Xander pun tak peduli, ia berjalan menuju Rey. "Datanglah ke Prancis. Zacxy merindukan mu, dia terus mengaum mencari mu." Katanya sambil menepuk pundak Rey.

"Zacx? Ahh, mengapa kau tak membawanya kemari, bodoh?" Umpat Rey.

Zacxy adalah serigala peliharaan Rey yang berada di Prancis. Rey tak sengaja menemukan Zacx saat ia tengah pelatihan bersama Xander.

"Aku tak bodoh, kau yang bodoh. Sudah jelas keluarga mu tak pernah akur dengan Zacx, Bisa-bisa mereka mati dimakan Zacx milikmu. Apa lagi bocah tengik itu." Xander menunjuk Vhero.

Keluarga Rey tidak akur dengan Zacx, entah apa alasannya. Padahal Zacx itu baik dan penurut, bagi Rey.

"Manfaat dari kau mendirikan mansion untuk apa? Zacx dapat tinggal di sana berdua dengan ku. Apa kubilang, kau bodoh." Lagi-lagi Tey mengumpati Xander.

"Baiklah, aku yang bodoh. Nanti akan ku bawakan Zacxy mu." Xander mengaku kalah jika harus berhadapan dengan cucu kesayangannya itu.

"Nah, jika begini kau terlihat sedikit tidak bodoh. Akhirnya otak mu ada gunanya." Ucap Rey songong.

"Huh, baiklah.. Aku akan kembali ke Prancis dan akan kembali dengan membawa Zacxy mu." Kata Xander lalu pergi, sebelum pergi ia berpesan pada Axtar.

"Jagalah cucuku, jika ia kembali terluka karena kalian maka aku akan membunuh kalian."

☜☆☞

vote!

To Be Continued.

20-04-2024.
~Xyavi..

We Are Different || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang