15. Diberi Kepastian

6 3 0
                                    

Happy Reading..

☜☆☞

Setelah makan dikantin mereka sekarang berada di rooftop sekolah. Kecuali Rey dan Vyera. Rey membawa Vyera ke taman belakang sekolah dengan tujuan meminta alasan mengapa akhir-akhir ini Vyera sering menghindari dirinya.

"Kenapa?" Tanya Vyera lalu duduk di bangku yang disana. Sedangkan Rey mulai bersimpuh di bawah nya.

"Sini duduk diatas, kotor." Rey menggeleng.

Ia menatap Vyera. "Kenapa sering ngehindar waktu ketemu?" tanya Rey.

"Gapapa." jawab Vyera singkat. 'Peka kek.' batinnya.

"Gapapa artinya kenapa napa. Ada apa? Cerita sini, gue dengerin." Rey berdiri dan kembali duduk di samping Vyera dan mengelus pelan rambut gadis di depannya.

Vyera menatap Rey lamat lamat. Ada apa dengan Rey?

"Seharusnya gue yang nanya, lo kenapa? Tiba-tiba banget kayak gitu?" heran Vyera.

"Gak boleh?"

"Bukan gitu, aneh aja."

"Mau tau alasannya?" huh, mungkin ini saatnya. Vyera mengangguk semangat.

"Gue.. Gue.. Gue suka sama lo." ungkap Rey.

"Ayo pacaran!" lanjutnya.

"H-hah?" yang benar saja?

"Vyera.. Pliss.." mohon Rey.

"Tapi Rey.. Gue gak sekaya lo." ragu gadis itu.

"Dan gue gak peduli. Kita pacaran. Gue maksa."

"Rey!" Vyera sedikit meninggikan suaranya."Hm?" jawab Rey santai.

"Kita beda Rey. Lo bakal malu pacaran sama gue."

"Kenapa harus?" Rey malah bertanya.

"Karena perlu. Anggepannya gini, lo tu berpengaruh; entah di sekolah atau di luar sekolah. Dan gue? Bahkan satu sekolah juga ada yang gak kenal gue. Terus, lo kaya, gue gak ada apa-apanya. Lo bisa dapetin uang dengan mudah, lah gue-

"Maka dari itu, pacaran sama gue. Biar bisa dapetin apapun yang lo mau dengan mudah." serobot Rey.

"Gak semudah itu."

"Mudah, Vyera. Tugas lo cukup jadi pacar gue. Yang lain biar gue yang urus." kata Rey.

"Intinya sekarang kita pacaran." ucap Rey mutlak.

"Rey.." Sebernanya Vyera mau-mau saja diajak pacaran Rey, apalagi Rey itu seorang pria idaman, anjay. Tapi ia takut Rey dihujat karena berpacaran dengan nya.

"Apa? Gak usah mikirin apa kata orang. Pikirin aja diri lo sendiri." buset cenayang.

"Lo gak tau apa yang bakal terjadi kalo kita pacaran!?" Vyera meninggikan intonasi bicaranya.

Rey tersenyum kecil mendengar itu, ia mulai menggenggam tangan Vyera. "Ya kalau kita pacaran, lo jadi pacar gue, gue jadi pacar lo. You're mine, I'm yours. Simpel aja." katanya santai.

"Tadi berangkat naik apa?" lanjutnya.

"Naik angkot. Kenapa?" jawab PACAR nya.

"Yaudah, gak papa. Pulang bareng gue."

"Gak ah." tolak Vyera.

"Nurut aja dulu. Nanti kita ke gramedia, gue beliin novel. Beli sesuka lo. Gak usah nolak." mutlak Rey.

"Lah? Tau dari mana gue pengen beli novel?" heran Vyera.

"Postingan ulang lo di tiktok." jawab Rey.

"Dih, lo stalking akun gu-

We Are Different || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang