10 : Punya Gue

396 28 5
                                    

Anak-anak baru UKM Teater tengah berkumpul di aula. Mereka sedang latihan untuk memperagakan berbagai tokoh yang akan ditampilkan. Ada yang berlaga menjadi Elsa di animasi Frozen, Harry Potter, bahkan yang memeragakan Upin dan Ipin pun ada.

Uta hanya duduk saja sambil melihat Lingga yang masih memerankan dirinya sebagai Dilan. Lengkap dengan memakai jaket jeans dan seragam SMA. Niat banget dah. Batin Uta.

"Milea, aku ramal kita bakal ketemu di kantin." Ucap Lingga kepada Uta tiba-tiba dengan nada Dilan 1990.

"Tai lo!" Uta mendorong Lingga menjauh darinya. Lingga hanya tertawa.

"Gimana akting gue? udah pas belum?" Tanyanya.

"Gak pernah nonton Dilan." Jawab Uta singkat.

"Lah... kok bisa? Nonton lah, seru itu. Bucin parah."

"Males."

Lingga menggelengkan kepalanya. "Oiya, lo mau meranin apa dah nanti?"

Yang ditanya malah mengangkat bahu. Ditambah dengan wajah malasnya cukup memberi jawaban kalau Uta terlihat tidak niat melakukan tes masuk ini.

"Gak boleh gitu! Lo harus tahu apa yang mau lo peranin."

"Suka-suka gue lah."

Uta yang malas membahas itu tak sengaja mengarahkan matanya ke pintu aula dan melihat Gundala yang baru saja datang. Mereka saling bertatapan. Gundala dengan langkah cepatnya mulai berjalan ke arahnya. Namun Kevin tiba-tiba menghadangnya.

"Mau kemana lo? Udah ditungguin sama pengurus yang lain dari sejam yang lalu, langsung siap-siap!" Kevin menarik Gundala agar pergi berkumpul dengan pengurus yang lain. Sementara Gundala hanya mengikuti meskipun matanya masih menatap Uta.

***

"Hahaha... daijobou desu... datte kimi... yowaimo..." ucap seorang anak baru yang sedang memeragakan salah satu karakter anime. Gundala, Kevin, dan Tiara selaku ketua, wakil, dan sekretaris menilainya.

"Oke, penjiwaan karakter kamu udah lumayan, tinggal gerakannya jangan terlalu kaku. Gojo Satoru kan orangnya percaya diri, kamu juga harus percaya diri jangan takut salah." Ucap kevin.

"Iya kak." Jawab anak baru itu.

"Bagus, terimakasih penampilannya. Selanjutnya... Uta Mahendra Trisatya... huft..." Panggil Gundala dengan akhiran menghembuskan napas.

Uta pun maju tanpa melirik ke arah Gundala. Sementara Gundala terus menatapnya tanpa kedip meskipun ia masih merasa kecewa soal pagi tadi. Namun kewajiban tetap harus dilaksanakan.

"Apa yang ingin kamu perankan?" Tanya Tiara.

"Kobo kanaeru..." Ucap Gundala lirih saat teringat action figure di kamar Uta. Sementara anak yang dibicarakan mengepalkan tangannya yang bisa saja melayang sewaktu-waktu.

"Saya ingin memerankan Conan Edogawa di animasi Detektif Conan." Jawab Uta.

"Wibu lu." Celetuk Gundala.

"Bacot." Balas Uta tanpa sengaja dan membuat semua mata di sana tertuju padanya. Satu detik kemudian ia baru menyadari kesalahannya. "Maaf."

"Gak apa, emang gini ketua kita. Maklumin aja dia halal dijitak." Tiara langsung menjitak Gundala hingga cowo itu meringis.

"Silahkan Uta, mulai." Ucap Kevin.

Uta menarik napas. Entah kenapa dia yang awalnya percaya diri untuk memerankan tokoh serta dialog yang sudah dihapal, tiba-tiba saja merasa grogi. Ia menatap wajah 3 orang di hadapannya. Mereka menunggu Uta melakukan tugasnya.

U DAN GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang