Ditulis, 13 April 2024
-----
Mobil yang dikendarai oleh Shaka melaju dengan kecepatan sedang membelas jalanan kota yang ramai. Tidak biasanya laki-laki itu berkendara dengan tenang.
Shaka melirik Dilla dari sudut matanya. Gadis yang duduk di sampingnya itu melamun ke arah jendela. Dilla membuang nafas panjang berkali-kali. Sepertinya gadis itu mencoba mencerna atau menerima keadaan, Pikir Shaka.
Shaka menegakkan tubuhnya ketika mengingat kalau dari pagi Dilla belum makan.
Kening Dilla mengernyit karena mobil yang dinaikinya menepi di sebuah restaurant.
"Gue laper. Lo juga belum makan dari pagi. Jadi ayo singgah bentar." Jelas Shaka saat Dilla menatapnya.
Dilla sebenarnya enggan untuk makan. Tapi mendengar kalau Shaka kelaparan membuatnya sedikit gak enak. Laki-laki itu banyak membantunya sejak kedatangan jenazah kakek.
"Hu umh." Dilla mengangguk kemudian ikut keluar bersama dengan Shaka. Mereka memasuki restaurant dengan berjalan beriringan.
Wajah mereka yang rupawan membuat semua orang mengagumi dan berpikir kalau mereka adalah siblings goals.
"Lo mau makan apa?" Tanya Shaka kepada Dilla saat pelayan membawakan menu.
"Samain aja, Kak."
Shaka sedikit mengernyit namun kembali menormalkan ekspresinya. "Steak nya 2 sama Kentang gorang nya 2. Terus, Ice Tea nya juga 2." Shaka menyebutkan pesanannya.
Setelah pelayan itu pergi, Hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua.
"Lo kelas berapa, Dilla?" Tanya Shaka, bermaksud membuka topik. Tidak enak dengan suasana hening tadi.
"12, Kak." Jawab Dilla singkat.
"Lo sekolah dimana emangnya?" Tanya Shaka mencoba melanjutkan topik.
"Dewantara High School, Kak." Jawab Dilla.
"Pas banget" Batin Shaka senang.
"Woah. Gue juga alumni sekolah itu. Angkatan 34 sih." Ucap Shaka.
"Oh ya?" Tanya Dilla.
Shaka tersenyum lebar. "Iya, gue lulusan 2 tahun yang lalu."
"Sekolah kayaknya bakalan ngadain reuni deh buat alumni alumni lama." Ucap Dilla tiba-tiba.
Shaka mengangkat alisnya, topik yang menarik ternyata. "Oh ya? Kapan acaranya?"
"Gak tau juga sih Kak. Tapi kayaknya deket-deket HUT sekolah."
"Gue pasti dateng itu. Lumayan." Ujar Shaka. Dilla tersenyum sebagai tanggapan.
Shaka ingin membangun topik yang lebih beragam. Namun pesanan mereka sudah datang membuat keduanya larut dalam acara makan masing-masing.
-----
Setelah mengisi perut, Shaka dan Dilla melanjutkan perjalanan mereka. Shaka yang fokus dengan kemudi sedangkan Dilla melamun ke arah luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness or Pain
Novela JuvenilKisah cinta yang gak tau sejak kapan di mulainya. Banyak hal yang tidak bisa diprediksi terjadi dalam waktu singkat. Cerita dengan bumbu kasmaran pasaran, dengan tema yang masih ngambang. Acak. Hubungan Fradilla Sigit Sandjaya dan Ershaka Panji De...