[Warning Free for 18+] Adult content.
Hari ini adalah hari dimana seminggu kedepan lamanya seorang Jarrel akan pergi menerbangkan pesawat terbang terbesar dengan kapasitas penumpang terbanyak sedunia.
Setelah pertengkaran yang ternadi antara Jarrel dan Charis, kini keduanya hanya tengah saling terdiam di ruang makan. Tidak ada kata-kata perpisahan atau sekedar saling mengingatkan yang keluar dari bibir keduanya.
Charis sibuk mengoleskan selai strawberry diatas roti tawar yang berada di atas piring, sedangkan Jarrel tengah menikmati nasi goreng ayam buatan pembantu di rumahnya. Bahkan sarapan pagi saja Charis tidak membuatkan untuk Jarrel. Memang keduanya bukanlah dua insan yang saling mengasihi, namun setidaknya tugas seorang Charis sebagai istri tetap dijalankan untuk seorang Jarrel.
"Charis."
Sang empu menoleh kala Jarrel menyebut namanya.
Charis hanya menatap lamat wajah Jarrel menunggu pria itu kembali membuka suara.
"Gue bakal pergi seminggu lamanya. Gue harap lo ngga ngelakuin hal-hal diluar kendali gue." Ucap Jarrel penuh harap. Saat ini Jarrel hanya berharap Charis mendengarkan ucapannya sebagai seorang suami.
"Kenapa? Bukannya lo juga ngelakuin hal diluar kendali gue? Lo takut?" Charis mendengus kesal. Nafsu makannya tiba-tiba menghilang entah kemana.
"Lo mau papa semakin sakit karena kelakuan lo yang diluar kendali gue?"
"Terus apa bedanya sama lo? Lo ngga takut papa lo bakalan mati berdiri karena kelakuan anaknya sendiri yang diluar kendali gue? Selingkuh sama pramugari yang bernama Jeha Charliane." Timpal Charis.
Walaupun Charis tidak memiliki perasaan kepada Jarrel, namun sejatinya wanita tidak suka diselingkuhi seperti yang pria itu lakukan kepadanya. Charis bukan pemilik hati batu yang tidak bisa merasakan rasa sakit hati.
"Jaga ucapan lo, Charis. Bisa ngga sih sekali aja lo nurut sama ucapan gue? Apa sesusah itu buat lo nurut sama ucapan gue?"
Charis menghela nafas sejenak, "Buat apa? Lo juga ngga bisa gue ajak kerjasama. Buat apa gue harus nurut sama orang kayak lo? Si paling selingkuh dan mengangkat nama baik selingkuhannya."
"Charis stop, gue mau pergi hari ini dan pagi ini gue ngga mau ribut sama lo."
"Tapi lo yang mulai duluan, Rel. Lo yang selingkuh duluan dan lo yang-"
"Itu semua karena gue ngga dapet apapun dari lo, Charis. Dan gue akui gue cinta sama Jeha. Dia lebih bisa mengerti gue ketimbang lo yang notabennya istri gue. Bahkan sarapan pagi ini aja bi Dian yang masakin, dimana dan kemana perginya kewajiban lo sebagai istri gue?"
"Terserah! Makasih udah bikin mood sarapan gue down, Jarrel."
Charis meninggalkan ruang makan dan melangkahkan kakinya menuju ke kamar pribadinya. Di tengah jalan entah mengaoa Charis merasa hatinya dan dadanya teramat sakit ketika Jarrel menyinggung nama wanita selingkuhannya.
Charis kembali ke dalam kamarnya dan terduduk di balik pintu keluar kamarnya. Charis memegangi dadanya yang terasa berdenyut nyeri, baru kali ini dirinya merasakan sakit yang luar biasa hingga matanya mengeluarkan air mata.
Jarrel mendengus kasar. Setiap ia akan pergi bertugas sebagai seorang pilot, Charis bahkan tidak pernah mengantarnya ataupun sekedar berpamitan dengannya. Lama kelamaan Jarrel muak dengan kelakuan tidak menyenangkan yang Charis lakukan setiap hari. Wanita itu hanya bisa membuat Jarrel muak dan muak di setiap harinya.
•••
Charis melamun ketika sedang berada di ruang baker yang berada di toko rotinya. Setelah meninjau toko rotinya, Charis harus kembali pergi ke toko perhiasan berlian miliknya untuk meninjau laporan pada toko perhiasan nya.
Walaupun setiap bulannya Charis mendapatkan banyak transferan uang nafkah dari Jarrel, Charis sama sekali tidak menyentuh uang tersebut. Charis masih punya penghasilannya sendiri dan dia sanggup membiayai kehidupannya yang mahal. Biarlah uang nafkah dari Jarrel ia jadikan sebagai investasi jangka panjangnya di ATM.
"Miss Charis, anda melamun?" Tanya salah satu karyawan yang berdiri tak jauh dari jangkauan Charis.
"Oh Gina, aku tidak melamun hanya saja pikiranku sedikit terusik siang ini." Jelas Charis dengan senyumannya yang manis.
"Miss, anda kembali ditinggal bekerja oleh Mister Jarrel ya?" Gina dengan lancang bertanya mengenai privasi boss nya itu.
"Darimana kau tau?"
"Terlihat dari wajahmu miss, setiap kali mister Jarrel bertugas pasti anda terlihat sangat kehilangan. Pasti mister Jarrel sangat sweet hingga membuat anda uring-uringan seperti ini ya miss? Biar ku tebak, pasti anda sangat mencintai mister Jarrel kan?"
Wajah Charis terlihat terkejut. Kedua alis Charis terlihat menyatu.
"Sok tau! Sudah cepat kamu lanjut bekerja saja. Aku akan pergi ke toko perhiasan sekarang, selamat bekerja Gina."
Gina mengangguk menanggapi ucapan yang keluar dari bibir Charis. Bahkan Gina sedaritadi menahan senyumannya karena perilaku Charis yang uring-uringan.
"Lo kenapa jadi sering ada di otak gue sih, Jarrel! Fucking bastard." Gumam Charis ketika pikirannya kembali diserang oleh wajah tampan milik suaminya itu.
Hi, bestie. How do you feel about this part?
Say something here!Siapa yang suka genre hot begini angkat tangannya dong! Pokoknya kalian harus vote dan jangan jadi siders ya nduk?
It's free to share this story on any social media platform.
Berbagi cerita ini gratis di platform media sosial apa pun.Absen ya darimana kalian ketemu sama cerita ini.
Tandai kalau ada typo ya nduk, love y'all
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winner
Short Story[Warning : Free for 18+] • mengandung hal-hal yang berbau dewasa! Mature content. • Follow sebelum membaca! Jangan lupa vote dan komen. Pernikahan antara Jarrel Zander dan Charis Hans Morelli hanya sebatas suami-istri diatas kertas putih bertinta hi...