Hi, Navers!
Sooo excited todayyy, how are you guys? I hope u doing well🫶Enjoy my story, Navers.
•••
Saat ini Jarrel dan Charis sedang berada di dalam kabin pesawat bisnis class yang mewah. Rea dan Jason sengaja memesankan tiket pesawat maskapai dimana anaknya bekerja. Dengan begitu Charis bisa melihat Jeha, karena wanita itu sedang mendapatkan jadwal penerbangan di pesawat yang Charis dan Jarrel tumpangi menuju ke Los Angeles.
"Jarrel, mau makan roti sisir yang tadi lo beliin dong." Pinta Charis.
Jarrel menggeleng pelan sembari mengusap-usap puncak kepala Charis.
"Take off dulu baru nanti gue kasih roti sisirnya."
"Tapi perut gue pengen banget makan roti sisirnya sekarang, Rel." Charis menampilkan puppy eyes nya kepada Jarrel hingga pria itu mengecup bibir cherry Charis.
"Diem, tunggu beberapa menit lagi. Jangan sampai gue cium lo terus." Ancam Jarrel.
Charis jutru terisak kecil. Wanita itu kini kerap kali menangis meskipun hanya kejadian kecil. Jarrel justru merasa janggal dengan perubahan suasana hati istrinya yang selalu signifikan.
"Jangan nangis dong istri." Jarrel mencium kedua mata Charis dengan pelan.
"Mau roti sisirnya!"
"Iya sayang, sepuluh menit doang kok."
"Hiks...Tapi maunya sekarang aja."
"Charis Hans Zander, jangan ngeyel. Emangnya lo bisa makan waktu take off? Yang ada makanan lo tumpah kemana-mana nanti."
Charis melengkung kan bibirnya kebawah.
"Sabar sayang, nanti gue pesenin Spaghetti Bolognese ke pramugari nya ya?"
"Mau nya Jeha yang layanin gue! Pokoknya harus Jeha."
"Iya sayang, nanti gue suruh Jeha yang layanin lo ya? Jangan rewel ih, masa lo kalah sama anak batita yang duduk disamping sana." Jarrel menunjuk batita perempuan yang tengah tertidur pulas bersama sang ibu.
Charis menatap ke arah batita yang Jarrel maksud. Charis tersenyum manis ketika melihat batita itu tertidur pulas dalam pelukan sang ibu.
"Iya deh, tapi beneran ya nanti Jeha yang layanin gue?"
"Iya sayangku, udah sekarang tidur dulu kayak dedeknya. Masa kalah sama batita sih, ngga asik."
"Jangan kayak gitu, Jarrel! Iya ini gue tidur."
"Anak pinter, bobo dulu ya sayang." Ucap Jarrel.
•••
Jeha datang dengan senyuman yang lebar. Ia berusaha menyembunyikan rasa gugup serta rasa cemburu yang ditujukan kepada Charis.
"Silahkan nyonya, anda ingin memesan makanan apa?" Tanya Jeha. Saat ini Jeha benar-benar sedang terbakar api cemburu karena Jarrel sengaja mengacak-acak rambut hitam milik Charis.
"Kita pernah bertemu sebelumnya, c'mon jangan panggil aku nyonya. Just call me Charis, Jeha. By the way aku mau Spaghetti Bolognese dan dessert aja." Charis tersenyum manis lalu menoleh ke arah Jarrel.
"What do you want, babe?" Tanya Charis.
"Same with you, babe." Jawab Jarrel.
Mata Jeha memanas, bisa-bisanya Jarrel melakukan aksi romantis didepan matanya. Awas saja! Jeha akan marah kepada Jarrel.
"Kata suamiku dia mau makanan yang sama, Jeha."
Charis memberikan senyum terbaiknya kepada Jeha. Charis rasa wanita itu tengah menahan rasa cemburu luar biasa.
"Baik, saya akan segera kembali."
Charis mengangguk menanggapi ucapan yang keluar dari bibir Jeha.
"Look, Jeha bisa apa kalau ada gue? She's just a shadow." Remeh Charis. Bahkan untuk sekedar menyindir saja Jeha tidak bisa melakukannya, karena memang Jeha hanya sebuah bayangan yang berjalan bersama Charis.
"Jangan mulai, Charis. You and her are different, I admit that you are more than her. Puas?!"
"Of course gue puas. Akhirnya lo mengakui juga kalau gue emang jauh diatas dia."
"Sombong! Tadi aja lo manja ngerengek sampai nangis." Cibur Jarrel.
"Stop ya Jarrel Zander. Lupain aja hal yang tadi, anggap aja itu ngga pernah terjadi."
"Dasar gengsian!" Ketus Jarrel. Pria itu kini tengah memejamkan kedua matanya sembari merebahkan kursi bisnis class nya.
"Gue engga ya! Lo kali yang gengsian." Charis memukul lengan Jarrel dengan keras.
"Selain gengsian ternyata lo juga physical attack."
"Daripada lo, hypersex!"
Pertengkaran antara Jarrel dan Charis terhenti ketika troli makanan yang dibawa oleh Jeha sampai di barisan mereka berdua.
"Charis, pak Jarrel ini makanannya sudah siap. Selamat menikmati makanannya."
Jeha meletakkan beberapa piring diatas meja lipat milik Jarrel dan Charis. Setelah tugasnya selesai, Jeha pun pamit untuk undur diri dari hadapan mereka berdua.
"Thank you Jeha."
"You're welcome Mrs. Zander."
Charis menghidikkan bahunya ketika melihat wajah Jeha yang terlihat kesal. Lantas wanita itu menatap ke arah Jarrel yang sudah mulai menyantap makannya.
Charis ikut memakan makanan pesanannya. Ia mulai memakan Spaghetti Bolognese nya namun tak lama kemudian Charis merasa perutnya sangat mual.
"Jarrel, gue pengen muntah."
Charis lalu berlari meninggalkan kursinya menuju ke toilet yang berada di belakang kabin. Perutnya benar-benar merasa mual dan tidak bisa menerima makanan bernama spaghetti.
Jarrel lantas menyusul Charis yang sedang berlari ke arah toilet.
Jarrel akhirnya ikut masuk kedalam toilet bersama dengan Charis. Ia memijat tengkuk istrinya dengan lembut.
Terlihat Charis sangat lemas dan tidak bertenaga, berbeda dengan keadaanya sebelum memakan Spaghetti Bolognese tersebut.
"Lo kenapa, Ris?" Tanya Jarrel sembari memberikan sebuah tisu kepada Charis.
"Ngga tau, gue muak banget pas makan spaghetti. Bener-bener ngga bisa masuk ke tenggorokan gue." Keluh Charis.
"Lo alergi sesuatu atau lo lagi sakit? Masuk angin? Atau something maybe. Nanti selesai check in apartment kita periksa ke dokter langganan mama di LA ya?"
"Gue ngga sakit! Tapi gue ngga tau kenapa mual banget rasanya."
"Yaudah sini gue gendong ya baliknya? Lo keliatan pucet banget."
Charis menggeleng kuat, "Gue masih bisa jalan, lo lihatin aja dari belakang."
"Tapi—"
"Gue cewek tangguh kalau lo lupa, Jarrel."
"Okay fine, tapi pelan-pelan gue takut lo jatuh."
Charis mengangguk menanggapi ucapan yang keluar dari bibir Jarrel. Sedangkan Jarrel, pria itu kini tengah khawatir setengah mati. Karena ini adalah kali pertamanya Jarrel melihat Charis sampai pucat dan suhu badannya lumayan hangat.
Continued....
—
How do you feel? Aku sengaja double up karena kalian pasti kangen banget sama kerusuhan Charis & Jarrel.
This story is free to share anywhere!
Don't forget to follow my acc, press star, and comment, Navers 🫂See you in the next chapterrr
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winner
Short Story[Warning : Free for 18+] • mengandung hal-hal yang berbau dewasa! Mature content. • Follow sebelum membaca! Jangan lupa vote dan komen. Pernikahan antara Jarrel Zander dan Charis Hans Morelli hanya sebatas suami-istri diatas kertas putih bertinta hi...