07. semua akan lebih baik jika bersama

886 87 23
                                    


Jevan menatap nararya yang terus terusan berjalan bolak-balik bak setrikaan didepan ruangan dimana renfa diperiksa.

renfa sudah diperiksa sejak setengah jam yang lalu, namun sampai Sekarang Ada kabar dari dokter yang menangani renfa didalam ruangannya.

sedangkan aksa masih menangis, kepalanya ia sandar kan di bahu carlos. sebenarnya ia sudah pusing karena terus terusan menangis, namun bagaimana ia tidak menangis jika melihat renfa pingsan di depannya sendiri.

"gege.. g-gak papa kan?. " lirih aksa

haelvito yang berada disebelah aksa mengelus elus bahu aksa, berniat untuk menenangkan nya.

Klekkk

"keluarga pasien renfa?, "

nararya yang ada di depan pintu ruang rawat renfa langsung mendongak menatap pintu yang kini telah terbuka.

"saya adiknya dok, gimana sama abang saya?, " ucap nararya dengan cepat.

"pasien mengidap gagal ginjal stadium satu.

Deg!















" untuk kerusakan ginjal stadium satu tidak memerlukan untuk cuci darah, hanya pasien harus menjaga pola makan, tidur dan oleh raganya juga menghindari mengonsumsi teh atau soda berlebihan. " jelas dokter itu kembali.




_______

kini ke enam bersaudara itu tengah menjenguk renfa yang baru saja sadar dari pingsan nya.

"azab seorang pemuda yang selalu mengonsumsi teh berlebihan. "

mata renfa membelalak saat mendengarkan ucapan haelvito yang terdengar meledek nya. "Mulut enak banget ngomong nya! "

"udah udah, renfa baru sadar udah diajak gelut aja. " lerai maraka yang melihat bendera perang dikibarkan.

"tuh dengerin!, " ucap renfa yang merasa mendapatkan pembelaan.

sedangkan haelvito mencibir kearah renfa.

"ini gue kapan boleh balik?, " ucap renfa yang sudah jengah setengah mampus di rumah sakit ini.

nararya melirik kantung infus yang tergantung setengah, "nunggu infus lo abis. "

renfa dibuat merengut karena ucapan nararya, ia kemudian menatap sedih kearah kantung infus yang tergantung itu. "Masih setengah. "

"gue nyari makan dulu ya, lo belum makan kan? sekalian buat anak anak. " celetuk nararya lagi.

"ikuttt. " kompak carlos dan aksa.

nararya mengangguk mengizinkan, toh jika mereka ikut maka mereka lah yang akan membawakan belanjaan nya.

"Hati-hati, kalo perlu bawa nih mobil. " maraka memberikan kunci mobilnya kepada nararya.

"Oke thanks, gue pergi dulu. " balas nararya kemudian keluar dari ruang rawat renfa disusul oleh dua maknae dibelakangnya.

ONE HOUR LATER

Setelah cairan infus renfa habis, ia langsung merengek agar cepat pulang. renfa muak dengan aroma rumah sakit itu.

"Gak ada yang ketinggalan kan?, " tanya maraka setelah ia selesai mengurus administrasi nya.

renfa mengangguk, karena ia datang kemari tidak membawa apapun.

"Yaudah ayok balik, "

[2] Sapta Arunika | [Tahap Revisi]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang