25. ★ [ beach or bitch? ]

493 74 19
                                    

Typo atau salah kata mohon ditandai agar bisa direvisi oleh saya kedepannya.

happy reading sweetie💗.

*

*

*

*

"BITCH, I'M HERE!!. " teriak haelvito dengan semangat.

Pletak!!

"Beach anying!. " koreksi renfa pada sang adik.

haelvito mengecurutkan bibir nya lucu, renfa tidak ingin ambil pusing dan ia langsung mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia disana, tepat disebelah aksa yang sedang tersenyum menatap hamparan pasir putih di depannya.

padahal aksa baru saja bangun dari tidurnya, biasanya ia akan sedikit rewel saat bangun tidur, dan mereka semua memaklumi nya karena aksa memang masih dianggap bayi oleh mereka. namun, tadi ia sama sekali tidak rewel dan merengek tidak ingin bangun.

berbeda dengan aksa, carlos saat ini sedang murung karena tidur nyenyak nya terpaksa kacau karena haelvito membangunkan nya dengan brutal dan mengancam akan membuang sandal kesukaan carlos ke laut.

"Tuhan, capek banget carlos mau tidur. " keluh carlos.

"huh, seger banget udara pantai. " gumam maraka, ia sedang duduk diatas karpet yang digelar di atas pasir bersama dengan jevan.

"rasanya pengen begini terus selamanya. " balas jevan, pemuda pemilik senyum malaikat itu mendongak menatap hamparan langit biru yang dihiasi oleh awan awan putih.

maraka tersenyum menatap adik nya itu, dirinya pun sama. sama sama ingin bersama dengan adik adik spesial nya ini untuk selamanya, namun, jika takdir berkata lain ia tidak bisa berbuat apa apa.

"AHH! KAKI AKSA DIAPAIN SIH?!. "

Teriakan kekesalan dari si bungsu membuat dua leader and captain itu menoleh kearah kursi yang diduduki oleh renfa dan aksa. atensi haelvito dan carlos yang dengan jahil nya mengubur kaki aksa menggunakan pasir, mereka terkikik bersama saat melihat wajah kekesalan aksa.

"Heh bocah!. "

Plak!

Plak!

Renfa memukul punggung dua adiknya itu menggunakan sendal jepit yang ia pakai bergantian, baru saja ia meninggalkan aksa sendirian duduk di kursi untuk menyiapkan bekal makanan mereka bersama nararya, si bungsu malah menjadi korban kejahilan dua abang tidak berakhlak.

"Akh! sakit, ngapain aku di pukul?. " protes carlos tidak terima.

"Ya lo pada ngapain ngusilin adek?!. " keluar lah sudah khodam seorang renfa.

renfa menarik baju bagian leher belakang dua adiknya itu dan mengangkatnya seperti seekor anak kucing, "minggir!. "

pemuda pemilik kesabaran setipis tissue itu langsung berjongkok didepan aksa, tangannya dengan telaten membersihkan pasir pasir yang menimbun kaki si bungsu. Setelah kaki aksa dirasa bersih, renfa langsung berdiri dan menepuk nepuk tangannya. "Udah." seru nya.

[2] Sapta Arunika | [Tahap Revisi]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang