Untung lah hari ini hari minggu, dan hujan masih belum reda sejak semalam.
Asher terbangun dari tidur nya, ia merasa berkeringat padahal cuaca sedang dingin.
Kenapa panas nya terasa dekat?
Asher menoleh dan mendapati Amora di sebelah nya.
Ternyata sumber panas nya datang dari suami nya.
Ini sangat panas, apa ini efek kehujanan kemarin?
"Amo Amo sakit, badan Amo panas"
"Acel akan buat kan makanan untuk demam"
Asher ingat mommy nya akan membuat kan bubur untuk nya jika ia sakit.
Asher segera ke dapur dan mencoba mencari bahan.
Sedang dikamar.
Amora yang merasa istri kecil nya mengilang dari pelukan pun terbangun.
"Asher.." panggil nya pelan.
Duduk perlahan sambil menahan rasa pening di kepala.
Amora turun dari ranjang dan melangkah ke luar kamar.
Sementara di dapur, Asher sedang menelpon sang mommy untuk bertanya resep bubur untuk orang sakit.
Mendengar sang keponakan sekaligus menantu nya sakit, Aomin segera mengajak sang suami untuk ke kediaman anak bungsu mereka.
"Asher kenapa kau di dapur?" tanya Amora yang baru datang.
"Amo... Acel akan buat kan bubur untuk Amo, Amo harus tidur" ucap Asher dengan nada memerintah yang lucu.
Amora akan protes dan menyuruh istri kecil nya ke kamar saja dari pada di dapur.
Tapi mendadak pening nya menguat, lalu perut nya terasa naik hingga ia harus lari ke wetafel untuk membuang isi perut nya yang naik.
Cukup lama Amora mengurus muntah nya, sampai ia merasa lemas dan hanya duduk di depan westafel.
Asher malah menangis melihat sepupu sekaligus suami nya itu terlihat lelah dan pucat.
Amora terkekeh melihat wajah basah di depan nya yang terlihat lucu.
Ia membuka tangan nya meminta Asher memeluk nya.
Tentu saja Asher segera masuk ke pelukan lebar dari tangan panjang itu.
Rasa pusing kembali melanda, tapi Amora menahan nya.
Ia tak mau istri kecil nya takut dan sedih melihat nya sakit.
Tapi sekuat apa pun menahan rasa mual, akhir nya akan muntah juga kan.
Di tengah acara Asher yang menangis di sebelah Amora yang membasuh wajah nya sehabis muntah, Aomin datang bersama Asker.
"Momm hueee"
Yang sakit siapa yang menangis siapa....
Aomin memanggil kan dokter dan membawa kan beberapa makanan sehat untuk anak dan mantu nya.
Setelah dokter yang memeriksa Amora pulang, Aomin dan sang suami pun ikut pulang.
Meski awal nya Aomin keberatan untuk meninggal kan rumah anak mantu nya.
Khawatir si bocah putihan ini akan berulah di dapur tanpa pengawasan.
Tapi melihat alat dapur berbahaya tersimpan rapi jauh dan aman, Aomin lega keponakan nya sangat hati-hati.
Ia juga mendapati beberapa set alat dapur seperti pisau, gunting, spatula bahkan garpu yang terbuat dari plastik khusus juga silikon di meja dapur.
Ia yakin itu untuk anak bungsu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage (END)
Fanfiction2 orang yang masih muda terpaksa harus menyembunyikan pernikahan mereka dari teman-teman nya. Terlebih keduanya masih sekolah sehingga mau tidak mau mereka harus bisa menjaga rahasia tersebut. Pada awalnya berjalan dengan lancar namun lama kelamaan...