Haloo geeess oh my god lama banget gak ketemu!! 3 minggu ya? Atau 2 minggu? Atau 4 minggu mungkin? Entahlah, author lupa udah nganggurin buku ini berapa lama
Maaaafff banget ya ges soal nya akhir akhir ini aku betul betul sibuk, dan betul betul free itu cuman minggu doang, tapi kan gak mungkin ya aku buka wp aja? Bukan mau nganggurin kalian tapi ya emang sesibuk itu. Dan akupun udah usaha buat bikin bab ini selama ada waktu kosong.
Dan aku pun sempetin tamatin bab ini dihari ini tepatnya sehari sebelum ujiannnn
Terima kasih untuk kalian yang udah setia nyimpan book ini perpustakaan wp kalian, makasiiiihh banget, aku terharuu😭😭
Nah untuk menghargai penantian kalian yang amat teramat panjang tanpa adanya kepastian dari saya dan doi, oleh karena itu bab ini akan lebih panjang dari sebelum nya
Happy reading
M
U
L
A
ISekarang Gempa sungguh menyesal mengikuti saran kakak nya, lebih baik dia berkuda daripada harus terbang diatas awan begini!
Astaga.. rasanya seperti duduk disayap nya pesawat, bukan didalam pesawat!. Didunia sebelum nya dia belum pernah merasakan terbang diatas awan dengan kecepatan tinggi.
Taufan memang berkata bahwa mereka akan pergi wilayah perbatasan Utara menggunakan kekuatan nya, tapi bukan begini yang Gempa bayangkan dan harapkan!
Mereka bertiga terbang tinggi diatas awan, Taufan dengan santainya berdiri diatas hoverboard melayang nya, sementara di hoverboard bagian belakang nya Taufan, ada Gempa yang duduk dibelakang Taufan sambil memeluk Taufan erat erat.
Disamping mereka ada Halilintar yang sedang duduk santai diatas angin buatan Taufan yang ia tumpangi. Karena hoverboard Taufan hanya muat 2 orang, akhirnya dia membuat kan bola angin berukuran sedang agar bisa diduduki oleh Halilintar.
Tampak nya angin itu bisa dikendalikan Halilintar dengan mudah seperti Taufan mengendalikan hoverboard nya. Padahal dia pengendali elemental petir, kenapa bisa begitu? Entahlah. Mungkin faktor dia putra mahkota dan calon raja, angin pun tunduk padanya?
Gempa masih setia duduk dibelakang Taufan, untung nya sekarang dia masih belum terjatuh. Tapi tak tau nanti. Dia mengeratkan pelukan nya dan membenamkan mukanya di pinggang belakang Taufan untuk melawan ketakutan nya.
Taufan sedikit tersenyum dan menoleh kearah belakang melihat kelakuan manja adiknya itu, sementara Halilintar menatap bengis kearah Taufan. Kenapa Taufan saja yang dapat?! Dia kan juga mau.
Halilintar melihat sedikit kebawah, dia menyadari bahwa sedikit lagi mereka sampai di hutan perbatasan wilayah Utara. Dia mengendalikan angin Taufan dan pergi lebih kedepan untuk melihat apa yang ada disana.
"Hali!! Bagaimana?! Kau sudah melihat hutan itu belum?!"
Teriak Taufan dari belakang, dia tau bahwa Halilintar sedang memata matai sekitar untuk berjaga jaga jika ada bandit yang menyadari keberadaan mereka. Sekalian memperhatikan jalan, takut nya mereka tersesat.
Wilayah perbatasan Utara, diisi oleh hutan yang tebal, berbeda dengan perbatasan lainnya, perbatasan Utara didominasi oleh hutan sementara yang lain didominasi oleh lahan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrated To Become A Prince
FantasyBerawal dari Tanah yang sering membaca buku novel bertema fantasi kerajaan dia malah mengalami kecelakaan yang menjadi bagian takdir dihidupnya. Dan kini dia diberikan misi oleh seseorang misterius, bertransmigrasi ke tubuh seorang pangeran terlemah...