7. Pelayan Baru

224 22 4
                                    

"Yang penting update"

Kata author yang lagi kehabisan ide

MULAI

Sekarang Gempa sedikit menyesal bilang begitu tadi. Kenapa? Karena sekarang dia malah terus terusan dipeluk dipangkuan Solar. Sang empu nya nya pun hanya fokus membaca buku. Gempa jadi terlihat lebih kecil padahal kan tinggi mereka sama!

"Solar lepaskan!"

"Nggak! Kata nya boleh peluk?"

"Ya enggak selama ini juga Solar!"

Memang tadi Gempa berkata boleh memeluk nya jika Solar masih rindu dengan ibunda mereka, tapi kan tidak berjam jam seperti ini juga.

'Seperti nya aku dikerjai' batin Gempa yang mulai sadar bahwa dia sedang kerjai sang adik.

"Permisi..." mendengar itu, Gempa segera menatap kearah pelayan yang berdiri diambang pintu.

Sudah jelas sekali arti dari tatapan itu 'tolong aku!' Namun malah dibalas sang pelayan lewat tatapan yang artinya 'maaf, hamba tidak bisa' dan sudah jelas sekali makna lain dari tatapan itu adalah, 'hamba takut dengan pangeran terakhir'. Dengan setelah membaca pesan tersirat dari tatapan itu, runtuhlah harapan Gempa.

"Maaf pangeran, sudah saat nya makan siang.." ucap pelayan tersebut dengan lembut sambil sedikit membungkuk. Solar menatap malas pelayan itu dan berdecak sebal.

"Bawakan makan siang kami kesini"

Perkataan Solar membuat Gempa mematung. Dia sudah tau isi pikiran busuk adik nya ini, dia pasti tak akan melepaskan sang kakak meskipun sedang makan.

"Tidak!" Sanggah Gempa.

"Iya!"

"Tidak!"

"Iya!"

"Tidak!"

"Iya!"

"Tidak!"

"Iya!"

"Iya!"

"Ti- iya!" Jawab Solar cepat yang hampil keceplosan akibat taktik sang kakak. Kakak nya ini tidak cerdas, tapi cerdik. Pelayan yang didepan pintu pun hanya bisa membungkuk dengan anggun menjadi saksi bisu pertengkaran kakak adik itu.

Mendapat jawaban yang terus sama saja, Gempa akhir nya memberontak dan akhir nya dia berhasil lepas. Ingat, dia sudah terlatih dan disini, dia adalah seorang kakak!

Dengan ringan nya, tangan kecil itu menarik telinga Solar dengan keras. Pelayan didepan pintu yang menjadi saksi bisu pun hanya bisa meringis kecil, tak sanggup melihat adegan sadis itu.

"Kau tahu Solar? Didalam perpustakaan tidak boleh makan dan minum!" Dan bla bla bla bla, masih banyak lagi yang Gempa ocehkan.

"Akkhh! I-iya iya kita makan disanaa!" Solar menyerah, padahal kakak na ini punya postur tubuh yang kecil, tapi bagaimana bisa dia sekuat ini?!

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
        Saat makan    
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

Transmigrated To Become A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang