ㅤ
~
Kini, keadaan di ruang tamu semakin kacau. Hidung Ella tak berhenti mengeluarkan darah, sudah 15 menit Callie dan Raisha membantu Ella membersihkan hidung nya, namun darah dari hidung nya tak kunjung berhenti mengalir.
Lyn kembali datang ke dapur, di mana Callie dan Raisha membantu Ella menghentikan darah yang terus mengalir dari hidung nya.
"Wastafel nya darah semua udah ini." Lyn menaruh mangkok yang berisikan es batu di sebelah Raisha.
"Es batu nya buat apa, Ci?" tanya Raisha sambil memainkan satu es batu di tangan nya.
"Buat Ella lah."
"Hah?"
Lyn mengambil satu es batu tersebut, lalu ia dekatkan ke bagian atas hidung Ella. "Darah nya udah ngurang, Ci!"
Ella masih menunduk, mengeluarkan darah yang daritadi mengalir dari hidung nya. Setelah 7 menit Lyn menggosokkan es batu tersebut ke hidung Ella, akhirnya darah dari hidung nya berhenti mengalir.
Raisha membantu Ella duduk di sofa sebelah Indira duduk, sedangkan Lyn dan Callie membersihkan sisa darah Ella yang masih menempel di wastafel tersebut.
"Udah mendingan, Lla?" tanya Indira setelah melihat Ella yang menyandarkan kepala nya ke sofa, Ella mengangguk sebagai jawaban. Karena merasa lelah, Ella menutup kelopak matanya berusaha menenangkan pikirannya.
"Si Aurel ke mana?" tanya Lyn yang tiba-tiba datang dari dapur.
"Keluar tadi kayaknya." Lyn mengangguk, memperlihatkan jempol nya ke Indira lalu berlari keluar dari rumah.
Di posisi lain, Lia sedang memperhatikan dua orang yang seperti nya sedang beradu mulut, Lyn yang baru saja keluar melihat Lia yang bersembunyi di balik tembok.
"Woi!" Lia kaget, karena tiba-tiba saja Lyn menepuk pundak nya.
"Sstt... diem."
"Hah? kenapa?" Lyn ikut mengintip dari balik tembok yang posisi nya di bawah Lia. "Kepala lo majuan." Lia menarik sedikit kepala manusia yang lebih tua dari nya. Mereka kini sedang memperhatikan Amanda dan Giselle yang daritadi tak berhenti beradu.
•••
"Kalau kata gua bentar lagi lu pindah rumah sih, mending sekarang lu beresin barang-barang lo," ucap Giselle menyindir Amanda.
Amanda tak terima dengan perkataan Giselle, dengan sekali gerakan Amanda mendorong Giselle hingga mundur beberapa langkah, Giselle tersenyum licik, ia mengangkat tangan nya lalu membersihkan pundak kanan bekas Amanda sentuh tadi.
"Fakta kan?" Giselle mengalihkan pandangan nya tepat ke arah Lia dan Lyn yang sedang mengintip.
"Eh, eh, Rell!" dengan cepat, Lyn mundur agar tak terlihat oleh Giselle, Lia yang berada di belakang nya sudah pasti tertabrak badan kecil Lyn, walaupun kecil, keseimbangan Lia tak terkendali hingga membuat ia terjatuh bersama Lyn.
"Goblok banget deh lu." Lia mendorong badan Lyn yang menimpa tubuh kecil nya.
"Kalian ngapain?" tanya Callie yang tiba-tiba saja datang, Cici Cici itu sudah pasti kaget melihat kedatangan Callie, dengan sekali gerakan, Lyn membungkam mulut ceplas ceplos Callie.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 [END]
Mystery / Thriller"Pilih peluru yang menurut kamu itu palsu." - "Bohong!! Kamu bohong, Gracia!" ㅤ 𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 -Gen 10 ©febyyAL