Prolog

1.8K 125 8
                                    

tok tok tok

"RAISHA BANGUN!" terdengar teriakan dari luar kamar. Tepat saat seseorang di balik pintu tersebut berhenti berteriak seorang yang di panggil raisha itupun keluar dari kamar nya

"Apasih Ci! Aku baru selesai mandi juga." seorang yang di panggil ci hanya ber oh ria, "Ya udah nanti turun, itu anak anak udah pada nunggu di bawah."

***

Setelah Raisha selesai mengenakan pakaian seragam nya, ia bergegas turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama saudari saudari nya

"Pagi shengg!" teriak Raisha yang baru saja datang ke meja makan

"Maswih pwagi udwah betingkah ni bwocah," ucap Ella sambil memakan sarapannya

"Kalau makan tuh di habisin dulu baru ngomong." Callie yang melihat tingkah Ella itu pun langsung menegur nya. Ella yang duduk di sebelah Callie hanya memberikan cengiran nya.

Setelah perdebatan kecil itu selesai, mereka merasa seperti ada yang janggal di antara mereka. "Ehh bentar bentar si Indira kemana?" ucap Ella yang langsung diberi tatapan sinis oleh Amanda

"Ci Lyn tadi lo ngecek kamar Indira ga?" ucap Amanda panik. Lyn yang baru sadar bahwa ia hanya membangunkan Raisha itupun langsung berlari ke lantai dua, tepat nya ke kamar Indira.

Mereka yang melihat Lyn berlari ke atas langsung mengikuti nya. Sesampainya di depan kamar Indira mereka pun berteriak memanggil nama Indira dari luar, tapi tidak ada jawaban apapun dari dalam sana. "Ci Lia! Ambil kunci cadangan." Lia langsung bergegas mencari kunci cadangan kamar Indira

"aduh Indira kenapa sih, ga biasa nya dia kayak gini" gumam Lia sambil mencari kunci tersebut di laci kamar nya

"Ci Lia lama banget sih, dobrak aja ga sih." Ella yang mendengar gerutukan Amanda yang sudah sangat panik langsung menenangkan nya "itu Ci lia nya." mendengar jawaban Ella Amanda langsung mengambil kunci di tangan Lia dan langsung membuka kamar tersebut

Setelah kamar Indira terbuka mereka melihat Indira yang sedang menangis, tapi ia juga tertidur, aneh bukan?

"Cell, Cell jangan tinggalin gue Cell"
"ICELLLL" teriak Indira di tengah tidur nya

mendengar teriakan Indira mereka pun panik dan langsung membangunkannya.

"Dir, Dir! bangun Dir." Indira yang baru bangun pun menangis dan langsung memeluk Amanda yang berada di sebelah nya.

"Dia datang lagi ya dir?" Tanya Amanda yang sedikit berbisik dan langsung mendapatkan anggukan dari Indira.

"Udah ya dir, ga usah sekolah dulu badan lo panas," ucap Amanda sambil melepaskan pelukannya.

Callie yang daritadi melihat mereka berdua kini mengalihkan pandangan nya ke Raisha yang mulai keluar dari kamar Indira.

"Kalian berangkat aja, gue di rumah jagain Indira" ucap Amanda sembari melemparkan kunci mobil ke arah Ella.

***

"Indira kenapa ya, kell tadi?" Tanya Ella sambil mengendarai mobil, Callie yang duduk di sebelah Ella langsung membuang pandangan nya ke jendela mobil.

"Ya lo pikir aja sendiri goblok."

"Kena lagi deh gue," batin Ella

Kini pandangan nya mengarah ke kaca mobil yang memperlihatkan orang yang duduk di belakang, sedari tadi Ella memperhatikan Raisha yang tengah termenung, tiba tiba ide jahil muncul di pikiran nya.

Ella melihat di depan terdapat lampu berwarna hijau, Ella segera mempercepat laju mobilnya, tepat di saat lampu hijau tersebut berubah menjadi merah ia dengan sengaja menginjak rem mendadak.

di saat mobil nya berhenti ia langsung mendapatkan sebuah pukulan di perut bagian kirinya.

"Awssss! Sakit, njing." Callie dan Raisha langsung menatap Ella sinis, sedangkan Lia dan Lyn hanya diam, sesekali mereka tertawa melihat kelakuan kekanak-kanakan mereka.

***

"Lo ga bakal bisa kabur kali ini, Sel."

***

"Kalau bisa milih gue juga ga mau kayak gini! "

***

"Maafin gue Rai, Dir"

***

"AMANDA SEHARUSNYA GUE YANG DISANA!!"

"THAT SOULD BE ME!"

***

ahay, gimana ceritanya?
mff yah kalau ada typo baru pertama kali nulis soal nya

gimana udah ketebak belum 'cel' itu siapa?

jangan lupa vote gays
ily😘

©febyyAL

𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang