~ㅤ
"Ayo masuk."
Mereka melangkah kan kaki mereka satu persatu memasuki bangunan tersebut.
"Gelap banget, woi!" teriak Callie"Man, idupin senter napa!" Lanjutnya
Amanda pun mengambil ponsel di saku celananya lalu menyalakan senter yang langsung di arah kan ke wajah Callie,
"Eh anjing! Mata gua sakit!" umpat Callie lalu merampas ponsel milik Amanda dan mengarahkannya ke depan.Lia dan Lyn juga menyalakan senter mereka masing-masing dikarenakan mereka berdua berjalan paling depan
"Berisik banget deh kalian, mending kalian cari tangga ke lantai 2 nya."Karena bangunan tersebut memiliki banyak ruangan dan gelap, mereka mulai membagi kelompok setelah mendengar ucapan Lyn untuk mencari tangga untuk naik ke lantai 2.
"Biar cepet kita bagi jadi 2 kelompok aja, Callie, Ella sama Aurel ke kanan. Amanda, Indira bareng gue ke kiri, gimana?"
Mereka semua mengangguk dan mulai berjalan ke arah yang sudah di tentukan oleh Lyn.
"Man HP lo mana?" tanya Indira
"Kan di ambil sama Callie tadi."
mendengar jawaban Amanda, Indira mengambil ponsel nya lalu menyalakan nya. "Sini gua aja yang pegang." Amanda mengambil ponsel milik Indira dan berjalan mendahului Lyn.
"Cii, itu bukan sih tangganya?" Amanda menunjuk tangga yang di maksudnya.
"Iya deh kayaknya, coba telpon Aurel mereka udah ketemu belum, kalo belum berarti tangganya yang ini." perintah Lyn
Amanda mengotak atik ponsel milik Indira dan menekan kontak yang bernama 'Ci Lia'.
Drttt drtt
"Halo Dir, kenapa?"
"Ci, ini gue Manda, Cici udah ketemu belum tangga nya?"
"Belum"
"Nah! sini Cii kami udah ketemu tangganya."
"Kalian dimana?"
"Di deket toilet yang tadi kita lewatin, trus belok kiri, jalan lurus nah ketemu tuh," jelas Amanda
"Ohh oke Man, kami kesana sekarang."
Tutt
"Mereka bentar lagi ke sini" ucap Amanda sambil melihat Indira.
"Lo kenapa, Dir?" tanya Amanda
"Kebelet," jawabnya
"Yaelah tinggal ke toilet juga."
"Takut." Indira menundukkan kepalanya
"Ayo sini gue temenin."
"Ci, gue temenin Indira dulu, ya" ucap Amanda lalu menarik lengan Indira menuju toilet terdekat.
Di tengah perjalanan Indira selalu berpegangan kepada Amanda, Amanda yang melihat perlakuan Indira hanya bisa tersenyum.
"Udah sampe Dir." Indira melihat keseliling
"Tunggu di luar ya"
"Eh Man, HP gua sini." Amanda memberikan ponsel milik Indira.
"Lah gua gelap gelapan dong di sini!"
Setelah selesai dengan kegiatannya di dalam, Indira pun keluar dari toilet tersebut dan langsung memeluk Amanda.
"Masih sama ternyata," ledek Amanda
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 [END]
Mistério / Suspense"Pilih peluru yang menurut kamu itu palsu." - "Bohong!! Kamu bohong, Gracia!" ㅤ 𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 -Gen 10 ©febyyAL