[10] Trend

529 72 11
                                    


~

Suasana kamar terasa dingin, menerpa kulit Amanda yang tak kunjung tidur malam ini. Angin dari jendela kamar Amanda semakin membuat tubuh nya bergetar kedinginan.

Ia berjalan ke arah jendela, menarik gorden agar bisa leluasa melihat ke luar. Embusan udara dingin semakin terasa di tubuh nya. Helaian rambutnya berterbangan terkena angin.

Merasa cukup dengan angin malam itu, ia kembali ke kasur nya dan melirik ke arah jam digital yang berada di atas PC nya.

1.36

Setelah nya, ia beranjak dari kasur nya kemudian mengambil kunci motor dan hoodie nya yang tergantung di belakang pintu. Ia pelan pelan menuruni satu persatu anak tangga lalu berjalan melewati ruang tengah yang gelap.

Di depan, Amanda mengecek terlebih dahulu, apakah ada yang mengetahui kepergian nya. Merasa sudah aman, ia menyalakan motor nya lalu pergi meninggalkan halaman rumah.

***


Cahaya matahari mulai terlihat dari timur, suara kokokan ayam memberi isyarat bahwa pagi telah hadir. Suara alarm dari ponsel terdengar, membuat sang pemilik ponsel terbangun.

Indira beranjak dari kasur nya mematikan alarm lalu berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai, ia memakai seragam nya kemudian turun ke bawah untuk sarapan bersama saudari nya.

Disusul oleh Callie dan Ella yang baru saja turun, mereka langsung duduk di kursi kosong dan memakan sarapan mereka. Lyn memperhatikan mereka satu persatu.

"Dir Manda mana?" tanya Lyn

"Masih tidur itu paling." jawab Indira santai

"bangunin sana Dir." Indira menyelesaikan sarapan nya terlebih dahulu sebelum meninggalkan meja makan.

Indira melangkah menuju kamar Amanda, sesampainya di depan kamar nya, ia mengetuk pintu Amanda beberapa kali namun tak mendapat jawaban. Karena curiga Indira membuka pintu tersebut dan melihat ke dalam tak ada Amanda sama sekali disana. Ia berlari melihat ke kamar mandi namun hasil nya tetap sama.

Indira melihat ke arah jendela yang terbuka, ia segera berlari kesana kemudian melihat ke bawah. Fikir nya, bisa saja Amanda bunuh diri dengan cara melompat dari balkon kamar nya itu. Untung nya, tidak ada apa apa disana.

Ia berlari kebawah mencari keberadaan saudari nya yang berada di ruang tengah. "Amanda ga ada di kamar nya!"

Mereka yang awalnya sibuk dengan kegiatan nya masing masing beralih menatap Indira yang terlihat panik. Lia dan Raisha yang tak percaya mendengar perkataan Indira berlari menuju kamar Amanda, dan benar tak ada siapa siapa di dalam nya.

Mereka berdua kembali turun dengan perasaan yang campur aduk. "emang lagi trend ya ngilang ngilang?" sindir Ella

Raisha yang mendengar nya menatap sinis ke Ella. "besok siapa lagi kira kira? absen dulu biar ga panik." lanjut nya lalu pergi dari sana diikuti Callie di belakang nya.

"ayok kita ke sekolah, siapa tau Manda udah duluan tapi ga ngasih tau kita." Indira mengangguk setuju dengan perkataan Lyn.

Saat di luar, Indira baru sadar motor Amanda tak ada di tempat biasa ia memarkirkan motor nya. Raisha yang menyadari hal itu menepuk bahu Indira lalu tersenyum, Indira membalas senyuman Raisha kemudian masuk ke dalam mobil.

Mereka menempuh jarak sekitar 24 menit untuk sampai di sekolah. Indira turun terlebih dahulu disusul oleh Raisha di belakang nya. Ia langsung menaiki tangga lantai dua kemudian berlari ke kelas Ella, 11 IPS 3.

𝐏𝐀𝐉𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐑𝐈𝐕𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang