Cleo mengingat pertemuan terakhirnya dengan Fabian di hotel. Dia meminta agar hubungan itu berakhir.
"Ayolah! Jangan ancam aku lagi. Kau mencintai istrimu, bukan? Dan yang kudengar istrimu sedang hamil. Oh... tolong...."
Fabian santai saja melihat Cleo memohon begitu. "Aku mau kau. Kau enak! Malah dari sekian wanita yang pernah tidur denganku, ya hanya kau yang bisa mengantarku ke puncak keni*matan itu!"
"Aku punya anak. Punya suami. Carilah perempuan lain! Aku yakin banyak yang lebih enak!"
"Ya Cleo! Kau berjanji akan melayaniku asal aku yakinkan ayahku untuk terus menggelotorkan dana untuk perusahaan konstruksi suamimu yang amburadul itu. Ada apa denganmu? Apakah kau mau perusahaan suamimu tumbang?"
"Oh tolonglah! Aku sudah melayanimu beberapa kali. Dengan posisi yang aneh-aneh. Masa kau masih belum yakinkan ayahmu?"
"Tentu saja sudah. Besok dia mau cukong salah satu proyeknya Alexei."
"Oh syukurlah!"
"Oh, Cleo! Kau tidak cinta padaku memangnya? Kau hanya ingin uang ayahku untuk perusahaan suamimu?"
Cleo tidak menjawab. Dia hanya tersenyum sekenanya.
Kembali ke masa kini, di mana Cleo seorang diri di kamar. Dia memiliki dorongan untuk memberitahu Alexei yang sebenarnya, tapi di sisi lain, dia tidak tega jika Alexei sampai tahu.Hal itu bisa mengoyakkan ego pria itu, sebab menjadi direktur di perusahaan keluarganya adalah hal yang paling Alexei banggakan selama ini.
Semalaman Cleo menunggu. Pria itu tak kunjung pulang. Alexei baru muncul pada pagi harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You, Wife
RomanceAlexei sulit memaafkan istrinya yang telah mengkhianatinya. Cleo rela menyiksa dirinya agar suaminya bisa cinta lagi padanya.