Ketika Sophie ke kamar orangtuanya, Cleo sedang tidur. Sophie menghampiri ibunya dan memeluknya. "Morning, Mama."
Perlahan Cleo membuka matanya. "Pagi, Sayang. Kau sudah sarapan?"
"Sudah, Mama. Mama sudah?"
"Belum, Sayang."
"Mau Sophie panggilkan Bu Titi?"
Bu Titi adalah kepala asisten rumah tangga di rumah. Cleo mengangguk.
"Baiklah, Mama. Sophie nanti beritahu Bu Titi untuk ke kamar Mama. Sophie ke sekolah dulu ya, Ma."
"Baik-baik ya di sekolah, Sayang. Maaf Mama tidak bisa antar ke depan. Mama lagi sakit."
"Wajah Mama pucat. Apa Sophie di rumah saja ya menemani Mama?"
"Oh, jangan!" Cleo menyergah. "Mama kan sudah ada yang jaga di rumah. Kau tidak boleh bolos sekolah, ya."
"Baiklah, Mama. Sophie tinggal dulu." Sophie menyalami tangan ibunya.
Saat Sophie hendak meninggalkan kamar, tepat Alexei masuk sambil membawa nampan. Ditaruhnya piring di atas meja dekat tempat tidur.
"Sophie, berangkatlah. Supir sudah menunggumu." Anak itu menyalami ayahnya dan keluar dari kamar lebih dulu. Alexei menoleh pada Cleo. "Makanlah." Perhatian pria itu beralih pada plastik berisi obat-obatan yang masih belum disentuh. "Jangan lupa minum obatmu."
"Lex."
"Hm."
"Apa kau harus kerja hari ini?"
"Kenapa memangnya?"
"Aku lebih senang jika kau ada di sisiku saat aku lagi sakit."
"Pekerjaanku penting, Cleo."
"Dan apa aku tidak penting?"
"Saat ini? Ya! Kau bahkan tidak penting sama sekali bagiku!"
"Lex..."
"Jangan 'Lex'-in aku! Aku tidak akan tergugah dengan sikapmu yang melas itu. Malah, aku muak melihatnya!"
"Apa kau harus seketus ini?"
"Kalau aku yang selingkuh apa kau tidak akan ketus seperti ini?"
"Ya..."
"Kau selingkuh, Cleo," tegas Alexei murka. "Bersikap ketus padamu adalah hal terbaik yang bisa kulakukan, sebab kau sudah tahu sendiri, aku sangat bisa melakukan hal yang lebih parah daripada membuatmu celaka karena kesakitan hatiku terhadapmu ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You, Wife
RomanceAlexei sulit memaafkan istrinya yang telah mengkhianatinya. Cleo rela menyiksa dirinya agar suaminya bisa cinta lagi padanya.