Napsu makan Cleo hilang mendengar nama itu. Jika dia menunjukkan ketidaksukaannya, dia dan Alexei akan ribut. Cleo tidak mau memancing keributan di depan anak mereka, karena itu dia tidak mau bicara apa-apa lagi.
Setelah mengantarkan anaknya ke mobil, Cleo ke kamar. Dia menanyakan Alexei apakah ada yang bisa dibantunya.
"Berlututlah sini."
"Kau ingin aku memohon maaf sambil bersimpuh di kakimu?"
"Lakukan saja."
Cleo menurut. Dia duduk di depan Alexei yang berdiri.
"Blow my d."
"Ha?"
"Kau dengar aku."
Cleo mau saja melakukannya, tapi cara Alexei menyuruhknya membuat Cleo merasa bak pela*ur yang harus melayani pria itu.
Cleo mengangguk. Dia melepas kancing celana suaminya. Diturunkannya retsletingnya.
"Remas dulu, Cleo."
Oh kau pikir aku ini apa, gerutu Cleo. Bersyukurlah engkau, Lex, sebab aku cinta padamu! Jika tidak, sudah kumaki dirimu sekarang!
Cleo merangkum junior pria itu dan menekan-nekannya dalam genggaman tangannya. Dia kemudian menurunkan celana boxer pria itu. Muncullah juniornya di hadapannya.
Setelah mengurut-ngurutnya, dibawanya junior itu ke dalam mulutnya. Dikulumnya maju-mundur. Betapa kesalnya dia sebab pria itu tahan lama sekali dan tak juga mencapai puncak.
Alexei senang sekali mengerjai Cleo begitu. Dia meminta Cleo berhenti.
"Telentanglah di atas tempat tidur."
Cleo melakukan apa yang dimintanya.
"Buka pahamu lebar-lebar, Cleo."
Dan ketika Cleo melakukannya, pria itu menerjangnya masuk. Cleo kesakitan. Dia meminta Alexei untuk melepasnya tapi pria tetap degil memasukinya.
Cleo memukul-mukul dada pria itu. Cleo tidak bisa melakukannya. Justru hal itu yang membuat Alexei semakin bersemangat untuk terus mendorong sampai dia keluar.
Lagi-lagi Cleo menangis.
"Oh, air matamu itu tak ada artinya dibandingkan rasa sakit hatiku, Sayang." Alexei menarik diri dengan sengit.
Dia bersiap-siap kemudian pergi tanpa berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You, Wife
RomanceAlexei sulit memaafkan istrinya yang telah mengkhianatinya. Cleo rela menyiksa dirinya agar suaminya bisa cinta lagi padanya.